Kamis, 26 Maret 2015

Materi tentang Polinasi ( Penyerbukan )

Standard
NIM                               : 1208051202
PRODI / KELAS          : BIOLOGI / A8
MATA KULIAH          : EMBRIOLOGI TUMBUHAN
DOSEN                         : KLARA NIUNTRI

POLINASI ( PENYERBUKAN )
Penyerbukan atau Polinasi adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari (pollen) ke kepala putik (stigma) sehingga akan terjadi proses pembuahan. Penyerbukan atau polinasi adalah transfer serbuk sari/polen ke kepala putik (stigma). Kejadian ini merupakan tahap awal dari proses reproduksi (Ashari,1998). Sedangkan menurut Elisa (2004) penyerbukan merupakan pengangkutan serbuk sari (pollen) dari kepala sari (anthera) ke putik (pistillum), atau  peristiwa jatuhnya serbuk sari (pollen) di atas kepala putik (stigma).
Dari bentuk bantuan atau cara terjadinya penyerbukan dapat dikategorikan sebagai berikut:
Berdasarkan asal serbuk sari yang jatuh ke kepala putik. penyerbukan dapat dibedakan sebagai berikut.
  1. Penyerbukan sendiri (autogami), terjadi apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala putik berasal dari benang sari bunga itu sendiri. Jika terjadinya penyerbukan pada saat bunga masih kuncup, disebut kleistogami.
  2. Penyerbukan tetangga (geitonogami), terjadi apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala putik berasal dari benang sari bunga lain dalam satu tanaman.
  3. Penyerbukan silang (allogami), terjadi apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala putik berasal dari benang sari bunga tanaman lain yang termasuk satu jenis (spesies).
  4. Penyerbukan bastar, terjadi apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala putik berasal dari benang sari bunga tanaman lain yang sejenis, tetapi berbeda varietas, misalnya bunga mangga manalagi diserbuki bunga mangga golek.
Beberapa tipe penyerbukan, diantaranya:
Proses penyerbukan biasanya membutuhkan bantuan agen atau  vector untuk menjamin terjadinya transfer (perpindahan) tepung sari menuju ke kepala putik.  Dari jenisnya, agen tersebut dapat dibedakan menjadi:
a.    Agen biotic
Penyerbukan denga bantuan agen biotic biasanya terjadi di daerah tropis. Contoh  agen biotik : serangga, kelalawar, dan burung
b.   Agen abiotic
Penyerbukan dengan tanaman dengan bantuan agen abotik terjadi di daerah temperature. Contoh agen abiotik : angin, air.
Proses penyerbukan bunga (polinasi) yang diawali dengan jatuhnya polen/butiran serbuk sari yang kaya akan hormon auksin ke bagian kepala putik akibat adanya pengaruh dari luar misalnya karena adanya gerakkan angin atau gerakkan kaki serangga atau kaki burung. Secara langsung pengaruh luar ini. Misalnya kaki serangga akan bergerak menyentuh bagian kepala sari kemudian membuat serbuk sari (polen) tersebut jatuh ke kepala putik yang lengket karena adanya serbuk sari/polen yang terletak di ujung putik tadi (meskipun tidak selalu harus berada dalam tumbuhan atau bunga yang sama), sehingga memungkinkan polen yang sudah matang akan tumbuh ke bagian bawah karpel  dan menuangkan sel-sel sperma ke dalam kantung embrio, sehingga menyebabkan terjadinya pembuahan sel. Dalam prosesnya, sel yang generatif ini akan membelah diri secara mitosis dan membentuk dua sel sperma, yaitu gamet jantan. Butiran serbuk sari dengan sebuah tabung yang mengandung dua sel sperma adalah gametofit jantan dewasa.
Dengan diatur oleh atraktan kimia tertentu, yaitu kalsium, kemudian ujung tabung serbuk sari itu memasuki ovarium, seterusnya hingga menerobos mikropil/celah integumen dan kemudian membebaskan kedua sel spermanya tersebut di dalam kantung emberio. Satu sel sperma akan membuahi sel telur untuk membentuk zigot. Sedangkan sperma yang lainnya akan menyatu dengan dua nukleus polar pada sel pusat yang besar pada kantung embrio dan membentuk sel triploid (3n) yang akan berkembang menjadi suatu jaringan nutritif (penyimpanan makanan)  yang disebut endosperma. Pada fertilisasi ganda, menjamin endosperma hanya akan berkembang pada bakal biji, dimana sel telur telah dibuahi. Bakal biji tersebut akan berkembang menjadi biji, sedangkan ovarium akan berkembang menjadi buah yang akan membungkus biji tersebut (tergantung pada spesies tumbuhannya).
Faktor- faktor yang mempengaruhi dan menyebabkan kegagalan  penyerbukan, diantaranya :



0 komentar:

Posting Komentar