Rabu, 04 Maret 2015

LAPORAN PRAKTIKUM PERBANDINGAN GENETIKA TIRUAN DENGAN RANDOM SAMPLING

Standard


ACARA II
PERBANDINGAN GENETIKA TIRUAN DENGAN RANDOM SAMPLING

TUJUAN PRAKTIKUM

Adapun tujuan dari acara praktikum kami yang kedua ini secara umum adalah untuk mengetahui sampai seberapakah tiruan perkawinan antara 2 ( dua ) individu yang heterozigot pada salah satu gennya mendekati kebenaran hukum mendel.

TINJAUAN PUSTAKA

Gregor Johann Mendel disepakati sebagai Bapak Pendiri Genetika. Tinggal di Brno (Jerman: Brunn), Austria, ia adalah seorang rahib Katolik yang juga mengajar di sekolah. Rasa ingin tahunya yang tinggi menuntun dia melakukan pekerjaan persilangan dan pemurnian tanaman ercis. Melalui percobaannya ini ia menyimpulkan sejumlah aturan ('hukum') mengenai pewarisan sifat yang dikenal dengan nama Hukum Pewarisan Mendel.
Penemuannya merupakan penumuan yang sangat besar dalam bidan genetika pada masa nya maka dari itu dia di sepakati menjadi bapak pendiri genetika. Pertama, Mendel mengetahui bahwa pada semua organisme hidup terdapat "unit dasar" yang kini disebut gene yang secara khusus diturunkan oleh orang tua kepada anak-anaknya. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan yang diselidiki Mendel, tiap ciri pribadi, misalnya warna benih, bentuk daun, ditentukan oleh pasangan gene. Suatu tumbuhan mewariskan satu gene tiap pasang dari tiap "induk"-nya.
Mendel menemukan, apabila dua gen mewariskan satu kualitas tertentu yang berbeda akan menunjukkan dengan sendirinya dalam tumbuhan tertentu itu. Tetapi, gen yang berciri lemah tidaklah terhancurkan dan mungkin diteruskan kepada tumbuhan keturunannya. Hukum Mendel, meski sudah dilakukan perubahan kecil, tetap merupakan titik tolak dari ilmu genetika modern.
Hukum Mendel I (Segregation of allelic genes)
Hukum Mendel I disebut juga hukum segregasi adalah mengenai kaidah pemisahan alel pada waktu pembentukan gamet. Pembentukan gamet terjadi secara meiosis, dimana pasangan – pasangan homolog saling berpisah dan tidak berpasangan lagi/ terjadi pemisahan alel – alel suatu gen secara bebas dari diploid menjadi haploid. Dengan demikian setiap sel gamet hanya mengandung satu gen dari alelnya Fenomena ini dapat diamati pada persilangan monohibrid, yaitu persilangan satu karakter dengan dua sifat beda.
Persilangan Monohibrid
P1                    UU                  x                      uu
                        (Ungu)                                     (Putih)
G1                   U                                             u
F1                                            u
Pada waktu pembentukan gamet betina, UU memisah menjadi U dan U, sehingga dalam sel gamet tanaman ungu hanya mengandung satu macam alel yaitu alel U. Sebaliknya tanaman jantan berbunga putih homozigot resesif dan genotipenya uu. Alel ini memisah secara bebas menjadi u dan u, sehingga gamet – gamet j antan tanaman putih hanya mempunyai satu macam alel , yaitu alel u. Proses pembentukan gamet inilah yang menggambarkan fenomena Hukum Mendel I.
Hukum Mendel II (Independent Assortment of Genes)
Hukum Mendel II disebut juga hukum asortasi. Menurut hukum ini, setiap gen/sifat dapat berpasangan secara bebas dengan gen/sifat lain. Hukum ini berlaku ketika pembentukan gamet pada persilangan dihibrid.
Persilangan Dihibrid
1.    BBKK                                x                      bbkk
(biji bulat berwarna)                       (biji keriput hijau)
BK                                      x                      bk
                     BbKk

2.    BbKk                                  x                      BbKk
BK, Bk, bK, bk                                          BK, Bk, bK, bk
Pada waktu pembentukan gamet parental ke-2, terjadi penggabungan bebas (lebih tepatnya kombinasi bebas) antara B dan b dengan K dan k. Asortasi bebas ini menghasilkan empat macam kombinasi gamet, yaitu BK, Bk, bK, bk. Proses pembentukan gamet inilah yang menggambarkan fenomena Hukum Mendel II.
Genetika adalah ilmu yang mempelajari cara invidu menurunkan sifat-sifatnya kepada keturunanya, baik sifat-sifat nampak (fenotipa) ataupun sifat-sifat yang tidak nampak(genotipa). Sifat menurun itu dipindahkan pada keturunanya melalui unit-unit keturunan yang terkenal dengan nama gen.
Menurut letaknya dalam sel,sifat-sifat keturunan tersebut dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu :
1. Genotipa : jumlah semua keturunan yang ada dalam inti
2. Plasmotipe : jumlah semua keturunan yang ada dalam sitoplasma
3. Plastidiotipe : jumlah semua keturunan yang ada dalam plastid
Dari ketiga golongan tersebut, genotipa mempunyai tempat terpenting sehingga pada umumnya ketiga macam sifat keturunan tersebut dinamakan genotipa. Gen diwariskan dari parental kepada keturunanya melalui gamet-gamet. Karena individu dengan genotype Rr adalah merupakan alelnya,dengan demikian R dibut alel r atau sebaliknya. Jadi anggota dari satu pasang gen yang terdapat pada suatu tempat disebut alel. Individu yang susunan genetisnya berlainan disebut heterozigot (Rr), sedang yang susunan genetisnya sama disebut homozigot (RR atau rr).
Pasanga-pasangan gen dalam individu itu akan mengalami segregasi pada waktu terjadi perustiwa perserakan dan masing-masing diteruskan ke gamet-gamet yang terbentuk. Alel yang mula-mula dipisahkan ini,akan bergabung kembali pada pembentukan zigot, secara kebetulan (random) sehingga terbentuk bermacam-macam genotipa dan fenotipa dalam perbandingan tertentu sesuai dengan hukum Mendel.





ALAT DAN BAHAN

Adapun alat dan bahan yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah biji jagung dua macam warna dan kancing baju dua macam warna serta beberapa alat tulis menulis lainnya yang diperlukan.

CARA KERJA

Adapun cara kerja yang kami lakukan dalam praktikum ini langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1.      Sebanyak 200 biji jagung, jagung manis dan jagung pulut.
2.      Masing-masing dimasukkan ke dalam kantong plastik yang berbeda dengan jumlah satu kantong terdiri dari 100 biji jagung manis dan 100 biji jagung pulut.
3.      Dua mahasiswa masing-masing memegang 1 kantong plastik yang telah diisi campuran biji jagung manis dan biji jagung pulut.
4.      Secara bersamaan masing-masing mahasiswa mengambil 1 biji jagung secara acak tanpa melihat.
5.      Mencatat setiap pengambilan biji jagung dengan ketentuan:
RR = apabila terambil 2 biji jagung manis
Rr = apabila terambil 1 biji jagung manis dan 1 biji jagung pulut.
rr = apabila terambil 2 biji jagung pulut.
6.      Melakukan pengambilan dengan 60 kali dan 80 kali secara acak


R =  biji jagung manis
 r  =  biji jagung lokal

 
 




DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

§  http://daunmudha.blogspot.com/2010/02/membandingkan-genetik-tiruan-dengan.html
§  http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Pewarisan_Mendel
§  http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/10/hukum-mendel.html
§  http://w3i3t2a.blogspot.com/2011/10/hukum-mendel-1-2.html
§  http://tpbkelom3golbpolije.blogspot.com/2013/04/membandingkan-genetika-tiruan-dengan.html#sthash.mSAvQ2m0.dpuf
§  http://tpbkelom3golbpolije.blogspot.com/2013/04/membandingkan-genetika-tiruan-dengan.html



0 komentar:

Posting Komentar