Nama :
Valentinus Nino Riadi
Nim :
12.08.05.1202
Kelas :
A8
Mata Kuliah :
Botani
Dosen :
Didin Syafruddin
A. Tanaman Cabai Merah.
Cabai merah (capsicum annuum spp.) merupakan salah
satu jenis sayuran komersial yang sejak lama telah dibudidayakan di Indonesia,
karena produk ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Selain untuk memenuhi
kebutuhan rumah tangga sehari-hari, cabai banyak digunakan sebagai bahan baku
industri pangan dan farmasi. Pemasaran cabai dapat dilakukan dalam bentuk
segar, kering, bubuk sebagai bahan dasar industri maupun dalam bentuk pasta
cabe.
Meskipun harga pasar cabai sering berfluktuasi cukup
tajam, namun hal ini tidak menurunkan minat petani dan pengusaha untuk
membudidayakannya. Sentra produksi cabai di Indonesia adalah pulau Jawa, dan
mulai dikembangkan di daerah di luar pulau Jawa. Luas areal panen cabai pada
tahun 1997 mencapai 161.602 Ha dengan produksi 801.832 ton. Data tahun 1992
menunjukkan bahwa ekspor cabai segar pada tahun tersebut hanya mencapai 90.320
kg, dengan tujuan ekspor ke negara Malaysia dan Singapura. Jumlah ini merupakan
kontribusi yang sangat kecil jika dibandingkan dengan volume cabai yang
diperdagangkan di pasaran internasional mencapai 30.000 - 40.000 ton per tahun
(Santika, 1999). Negara-negara pengekspor cabai yang utama adalah India,
Pakistan, Bangladesh, Cina, dan Singapura. Hal ini menunjukkan bahwa cabai
mempunyai potensi pemasaran baik untuk tujuan domestik maupun tujuan ekspor.
Peluang ekspor cabai ini telah banyak dimanfaatkan
antara lain oleh beberapa pengusaha di Sukabumi. Di wilayah ini komoditi cabai
dibudidayakan dalam hamparan luas dengan tujuan pasar ekspor. Bisnis ini
melibatkan banyak petani setempat di bawah manajemen yang profesional. Usaha
ini terbukti dapat menjadi alternatif bagi pemberdayaan masyarakat untuk
meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani setempat di satu sisi dan
masuknya modal/investasi dari daerah lain. Dalam skala makro bisnis ini juga
menyumbang devisa yang cukup besar bagi negara dan pendapatan bagi pemerintah
setempat, di samping terbukanya peluang kerja baru bagi masyarakat di daerah,
menunjang pengembangan agribisnis serta melestarikan sumberdaya alam.
B. Analisa Perhitungan Input Produksi Komoditi Cabai
(Intensif).
Missal luas
lahan 1 hektar (populasi ± 2000 pohon)
1) Biaya Tetap
- Sewa tanah 1 Ha x 2.000.000 = Rp.2.000.000,-
- Sewa traktor 5 hari x 50.000 = Rp. 250.000,-
- Drum untuk mencampur pestisida 2 bh @ Rp. 130.000,-:4 = Rp. 65.000,-
- Hand sprayer 5 buah @ Rp. 250.000 : 5 th : 4 tanam = Rp. 12.500,-
- Gembor untuk menyebor Rp. 38.000,- : 4 = Rp. 9.500,-Jmlh=Rp.
2.087.000,-
2) Biaya Variabel
Persiapan Lahan
- Pengolahan tanah 400 HKP @ Rp. 20.000 : 2 = Rp.
4.000.000,
- Pupuk kandang 15 ton @ Rp. 250,-/kg = Rp. 3.750.000,-
- Dolomit 2 ton @ Rp. 150,-/kg = Rp. 300.000,-
- Mulsa plastik 15 rol @ Rp. 350.000,- : 2 = Rp. 2.652.000,-
- Pupuk anorganik :
a. Urea 200 kg @ Rp. 1.200,- = Rp. 240.000,-
b. SP-36 150 kg @ Rp. 1.700,- = Rp. 255.000,-
c. KCl 100 kg @ Rp. 2.000,- = Rp. 200.000,-
d. Pupuk ZA 7 kg @ 2.000 = Rp. 14.000.-
e. Pupuk NPK 4 kg @ 1800 = Rp. 7.200,-
f. Pupuk pelengkap cair 5 ltr @ 20.000 = Rp. 100.000
- Bambu untuk mulsa 20 bt @ Rp. 4.000,- = Rp. 80.000,-Jumlah = Rp
11.598.200,-
Penanaman Dan
Pemeliharaan
- Benih 60 pack @ Rp. 20.000,- = Rp. 1.200.000,-
- Pembuatan lubang tanam 5 HKP @ Rp. 20.000,- = Rp. 100.000,-
- Penanaman 8 HKW @ Rp. 15.000,- = Rp. 1.200.000,-
- Penyulaman 4 HKW @ Rp. 17.000,- = Rp. 68.000,-
- Ajir 20.000 bt @ Rp. 120,- : 3 = Rp. 800.000,-
- Tali rapia 10 rol @ 2500 = Rp. 25.000,-
- Pemasangan ajir 20 HKP @ Rp. 24.000,- = Rp. 480.000,-
- Pemasangan tali 3 x 10 HKW @ Rp. 15.000,- = Rp. 450.000,-
- Tenaga pemupukan susulan 3 x 10 HKW @ Rp. 18.000,- = Rp. 540.000,-
- Pupuk susulan :
a. Urea 225 kg @ Rp. 3.500,- = Rp. 787.500,-
b. KCl 50 kg @ Rp. 2.400,- = Rp. 120.000,-
c. KNO3 80 kg @ Rp. 28.000,- = Rp. 2.240.000,-
d. NPK Phonska 500 kg @ Rp. 1.500,- = Rp. 750.000,-
- Tenaga penyemprotan 10 x 5 HKP @ Rp. 20.000,- = Rp. 1.000.000,-
- Pestisida :
a. Matador zeon 250 ml = Rp. 60.000,-
b. Ridomil 450 gr @ Rp. 50.000,-/500 gr = Rp. 450.000,-
c. Agrimec 300 ml @ Rp. 100.000,-/100 ml = Rp. 300.000,-
d. Amistartop 250 ml @ Rp. 125.000,-/250 ml = Rp. 125.000,-
e. Curacron 10 lt @ Rp. 150.000,- = Rp. 1.500.000,-
f. Actara 400 gr @ Rp. 20.000,-/10 gr = Rp. 800.000,-
- Penyiangan 3 x 10 HKP @ Rp. 28.000,- = Rp. 840.000,-
- Pengairan 10 x 3 HKP @ Rp. 24.000,- = Rp. 720.000,-Jumlah =
Rp.14.555.500,-
c. Panen, penyortiran dan pengepakan :
• 200 HKW @ Rp. 18.000,- = Rp. 3.600.000,-
• 40 HKP @ Rp. 26.500,- = Rp. 1.060.000,-Jumlah = Rp. 4.660.000,-
Grand Total Biaya (GTB) = Rp. 32.900.700,-
3) Keuntungan
2000 pohon x 1 kg/phn
= 2000 kg @ Rp. 25.000,- (harga cabai 3th lalu) = Rp. 50.000.000,-
Jadi keuntungan bersihnya yaitu = Rp. 500.000.000,- – Rp. 32.900.700,-
= Rp. 17.099.300,-
Ket. :
HKP = hari kerja pria
HKW = hari kerja
0 komentar:
Posting Komentar