KATA
PENGANTAR
PujidansyukurkitapanjatkankehadiratTuhan Yang MahaEsa,
karenaataslimpahanrahmatdankarunia-Nyakepadakita, sehingga kami
dapatmenyelesaikanmakalahStruktur Hewan yang berjudul “Sistem Pernafasan Pada
Hewan Vertebrata” inidenganlancar.
Makalahiniditulisdarihasilpenyusunan data-data sekunder yang kami
perolehdariberbagaisumber yang berkaitandenganStruktur Hewan sertainfomasidari
media massa yang berhubungandenganstruktur hewan.Taklupa kami
ucapkanterimakasihkepadapengajar Mata
kuliahPendidikanPancasilaatasbimbingandanarahandalampenulisanmakalahini.Jugakepadarekan-rekanmahasiswa
yang telahmendukungsehinggadapatdiselesaikannyamakalahini.
Kami harap, denganmembacamakalahinidapatmemberimanfaatbagikitasemua,
dalamhalinidapatmenambahwawasankitamengenaisistem pernafasan pada hewan vertebrata,
khususnyabagipenulis.Memangmakalahinimasihjauhdarisempurna,
makapenulismengharapkankritikdan saran daripembaca demi perbaikanmenujuarah
yang lebihbaik.
Sintang, 10Mei 2013
penulis
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar........................................................................................................
Daftar Isi.................................................................................................................
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang............................................................................................
B. Rumusan
Masalah.......................................................................................
C. Tujuan.........................................................................................................
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sistem Pernafasan....................................................................
B. Jenis
– Jenis Sistem Pernafasan.................................................................
C. Alat
– Alat Sistem Pernafasan Pada Manusia............................................
D. Kelainan/Gangguan
Sistem Pernapasan/Respirasi Pada Manusia.............
E. Sistem
Pernafasan Pada Hewan Vertebrata...............................................
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................
B. Saran............................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara
bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan. Pernapasan adalah proses ganda
yaitu terjadinya pertukaran gas di dalam jaringan atau “pernapasan dalam” dan
yang terjadi didalam paru-paru “pernapasan luar”. Pernapasan Luar yang
merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara. Pernapasan Dalam
yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
Sistem
pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk
pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk
saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalamparu-paru di mana terjadi
pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya.
Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup.
1. Sistem
pernafasan terdiri daripada hidung , trakea , peparu , tulang rusuk ,otot
interkosta bronkus bronkiol,alveolus dan diafragma.
2. Udara
disedot ke dalam paru-paru melalui hidung dan trakea.
3. Dinding
trakea disokong oleh gelang rawan supaya menjadi kuat dan sentiasa terbuka.
4. Trakea
bercabang kepada bronkus kanan dan bronkus kiri yang disambungkan keparu-paru.
5. Kedua-dua
bronkus bercabang lagi kepada bronkiol dan alveolus pada hujung bronkiol.
B.
Rumusan
masalah
1
Apa pengertian sistem pernafasan ?
2
Apa saja jenis – jenis sistem pernafasan
?
3
Apa saja alat – alat sistem pernafasan
pada manusia ?
4
Apa saja Kelainan/Gangguan Sistem
Pernapasan/Respirasi pada Manusia ?
5
Bagaimana sistem pernafasan pada hewan
vertebrata ?
C.
Tujuan
1
Untuk mengetahui pengertian sistem
pernafasan
2
Untuk mengetahuijenis – jenis sistem
pernafasan
3
Untuk mengetahui alat – alat sistem
pernafasan pada manusia
4
Untuk mengetahuiKelainan/Gangguan Sistem
Pernapasan/Respirasi pada Manusia
5
Untuk mengetahui sistem pernafasan pada
hewan vertebrata
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
SISTEM PERNAFASAN
Pengertian
pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari
pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam
tubuh. Menusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang
karbondioksida ke lingkungan.
Sistem
pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan paru- paru
beserta pembungkusnya (pleura) dan rongga dada yang melindunginya. Di dalam
rongga dada terdapat juga jantung di dalamnya. Rongga dada dipisahkan dengan
rongga perut olehdiafragma.
B.
JENIS
– JENIS SISTEM PERNAFASAN
a)
Pernafasan
dada
adalah pernapasan yang
melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut
:
·
Fase
inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang
rusuk sehingga rongga dada membesar,
akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di
luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
·
Fase
ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya
otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang
rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam
rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam
rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
b)
Pernafasan
perut
adalah pernapasan yang
melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut :
·
Fase
inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma
sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi
lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen
masuk.
·
Fase
ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya
otot diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga
rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada
menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang
kaya karbon dioksida keluar.
C.
ALAT-ALAT
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
Alat
pernapasan adalah alat atau bagian tubuh tempat O2 dapat berdifusi masuk dan
sebaliknya CO2 dapat berdifusi keluar pada respirasi aerob. Alat pernapasan
pada manusia terdiri atas rongga hidung, faring ( tekak), laring (pangkal
tenggorokan), bronkus (cabang batang tenggorokan), dan pulmo (paru-paru).
a)
Hidung
(nasus)
Rongga
hidung (cavum nasi) memiliki sepasang lobang diluar untuk masuk udara, disebut
nores , dan sepasang lobang di belakang untuk menyalurkan udara yang dihirup masuk
ketenggorokan, disebut choanae .
Dinding rongga di
tunjang oleh tulang rawan dan tulang. Lantai didepan terdiri atas tulang langit
langit, dibelakang berupa langit langit lunak. Atap juga di tunjang pleh tulang
rawan sebagian dan sebagian lagi oleh tulang. Dari tiap dinding ada 3 tonjolan
tulang ke rongga hidung, disebut conchae.
Udara
dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Ronggahidung berlapis
selaput lendir. Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat
saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang
berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat
konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara
yang masuk. Jadi, rongga hidung berfungsi untuk: menyaring udara, melembapkan
udara, dan memanaskan udara. diperoleh dari lingkungan sekitar. Oksigen
diperlukan untuk oksidasi (pembakaran) zat makanan, yaitu gula (glukosa).
Proses oksidasi makanan bertujuan untuk menghasilkan energi. Energi yang
dihasilkan digunakan untuk aktivitas hidup, misalnya pertumbuhan,
mempertahankan suhu tubuh, pembakaran sel-sel tubuh, dan kontraksi otot. Selain
menghasilkan energi,pernapasan juga menghasilkan karbon dioksida, dan uap air.
Rongga hidung dibagi
atas 4 daerah :
·
Vestibula
Adalah bagian depan
rongga.
·
Atrium
Adalah bagian tengah.
·
Daerah pembauan berada pada conchae yang
atas.
·
Daerah pernafasan terletak pada conchae
yang bawah.
Rongga hidung dilapisi oleh tunica
mucosa. Kecuali di bagian depan vestibula sampai ke nares. Pada vestibula itu
ada bulu yang keras di sebut dengan vibrissae. Tunica mucosa sendiri dibina
atas jaringan epitel berlapis semu bersilia. Pada lamina propria banyak
terdapat simpul vena, simpul limfa dan kelenjar lendir. Kelenjar lendir itu
disebut kelenjar bowman. Sekeliling rongga hidung ada 4 rongga berisi udara
yang berhubungan dengannya, disebut sinus pranasal. Keempat rongga itu berada
pada tulang – tulang berikut:
1. Frontal
2. Maxilla
3. Ethmoid
4. Sphenoid
b)
Tekak
(pharynx)
Udara
dari rongga hidung masuk ke faring. Faring berbentuk seperti tabung corong,
terletak di belakang rongga hidung dan mulut, dan tersusun dari otot rangka.
Faring berfungsi sebagai jalannya udara dan makanan. Faring merupakan
percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan ( nasofaring) pada bagian depan
dan saluran pencernaan ( orofaring)pada bagian belakang.
Daerah simpang saluran
nafas dan saluran makanan dibedakan atas 3 daerah :
·
Daerah hidung (naso – pharynx)
·
Daerah mulut (oro – pharynk)
·
Daerah jakun (laryngeo – pharynk )
Lamina propian tunica
mucosa terdiri dari jaringan ikat rapat yang berisi jala serat elastis yang
halus. Didaerah mulut dan jakun tunica mucosa dilapisi oleh jaringan epitel
berlapis banyak dan mengelupas, sedang atapnya dibina atas jaringan epitel
batang berlapis bersilia dengan banyak sel goblet.
c)
Jakun
(larynx)
Laring
terletak antara faring dan trakea. Laring tersusun atas Sembilan buah tulang
rawan. Bagian dalam dindingnya digerakkan oleh otot untuk menutup serta membuka
glotis. Glotis adalah lubang mirip celah yang menghubungkan trakea dengan
faring. Laring memiliki katup yang disebut epiglotis. Pada saat menelan
makanan, epiglotis tertutup sehingga makanan tidak masuk ke tenggorokan tetapi
menuju kerongkongan. Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk
ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang
terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan,
bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan
kesehatan. Di dalam laring, selain terdapat epiglotis juga ditemukan adanya
pitasuara. Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar
dan terdengar sebagai suara.
Gerbang trachea ini
ditunjang oleh beberapa keping tulang rawan hialin dan elastis, serat otot
lurik dan dilapisi sebelah ke lumen oleh tunica mucosa. Keping tulang rawan
yang menunjang jakun adalah :
·
Tiroid
·
Krikoid
·
Epiglottis
·
Aritenoid
·
Kornikulat
·
Kuneiform
d)
Tenggorok
(trachea)
Tenggorokan
berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di
rongga dada. Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang
rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia silia ini berfungsi
menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan. Saluran nafas ini
menghubungkan larynx dengan paru – paru. Histologi dinding tenggorokan dapat
dibedakan atas tiga lapis yaitu, tunica mucosa , tunica muscularis, tunica
adventitia.
Tulang
rawan dibawah tunica adventitia itu tersusun dalam bentuk cincin – cincin
hialin bentuk huruf c. Cincin inilah yang menunjang tenggorokan pada sebelah
samping dan ventral. Sedangkan dibagian dorsal tenggorok, di tempat itu adalah
bagian terbuka cincin, terdapat serat otot polos yang tersusunnya melintang
terhadap poros tenggorok. Serat otot itu melekat kepada kedua ujung
cincin, dan berfungsiuntuk mengecilkan
diameter tenggorok. Jika otot kendur , diameter tenggorok kembali seperti
semula.
e)
Cabang
tenggorok ( bronchus)
Histologi
dinding bronchus sama dengan trachea . cabang yang sudah berada dalam jaringan
paru histologi dinding sudah bnyak berubah. Cincin tulang rawan hilang dan
digantikan oleh keping tulang rawan yang susunannya tidak teratur dan menunjang
seluruh keliling saluran.
f)
Paru
(pulmo)
Cabang
bronchi masuk kedalam paru, paru ada sepasang kiri kanan, terdiri dari lima
lobi. Tiap lobus oleh septa yang terdiri dari jaringan ikat terbagi atas banyak
lobuli (tunggal:lobulus). Masing – masing lobulus dimasuki oleh satu
bronchiolus. Sebelah luar ke arah rongga pleura paru diselaputi oleh penerusan
selaput dalam pleura.
Paru
(pulmo) mengandung :
Ø Ranting
tenggorok ( bronchiolus)
Ø Kantung
alveolus
Ø Alveolus
g)
Bronchiolus
Bronchus
bercabang berkali – kali sampai jadi ranting kecil. Ranting bronchus itu
bercabang halus membentuk bronchiolus. Bronchiolus bercabang lagi membentuk
ranting, disebut bronchiolus ujung, bronchiolus ujung ini berakhir pada
bronchiolus pernafasan. Bronchiolus pernafasan bercabang – cabang secara radial
membentuk saluran alveoli. Saluran alveoli adalah saluran yang tipis dan
dindingnya terputus – putus. Saluran ini bercabang , tiap cabang berujung pada
kantung alveoli. Kantung alveoli berpangkal pada saluran alveoli. Alveolus
adalah unit terkecil paru – paru, berupa gembungan bentuk polihedral, terbuka
pada satu sisi yaitu muara pada kantung alveoli. Antara alveoli bersebelah ada
sekat. Sekat itu terdiri dari dua lapis sel epitel. Diantara kedua sel epitel
tersebut terdapat serat elastis, kolagen, kapiler dan anyaman serat retikulosa
dan elastis, kolagen, kapiler dan fibroblast. Membran pernafaan dibina atas :
Ø Membran
sel epitel alveolus
Ø Sitoplasma
sel epitel alveolus
Ø Membran
sel alveolus
Ø Lamina
basalis
Ø Membran
sel endotel kapiler
Ø Sitoplasma
sel endotel kapiler
Dinding sel alveoli sering ditemukan
fagosit atau makrofaga. Sel ini berbentuk butiran yang biasa disebut sel debu.
Sel ini bnyak ditemukan pada orang perokok.
D.
KELAINAN/GANGGUAN
SISTEM PERNAPASAN/RESPIRASI PADA MANUSIA
Sistem
peredaran oksigen yang diperlukan oleh tubuh manusia bias mengalami gangguan
atau kelainan disertai penjelasan pengertian atau definisi singkat yaitu
seperti :
Ø Kelainan/Gangguan/Penyakit Saluran
Pernapasan
ü Penyempitan
saluran pernafasan akibat asma atau bronkitis. Bronkis disebabkan oleh bronkus
yang dikelilingi lendir cairan peradangan sedangkan asma adalah penyempitan
saluran pernapasan akibat otot polos pada saluran pernapasan mengalami
kontraksi yang mengganggu jalan napas.
ü Sinusitis,
adalah radang pada rongga hidung bagian atas.
ü Renitis,
adalah gangguan radang pada hidung.
ü Pembengkakan
kelenjar limfe pada sekitar tekak dan hidung yang mempersempit jalan
nafas.Penderita umumnya lebih suka menggunakan mulut untukbernapas
ü Pleuritis,
yaitu merupakan radang pada selaput pembungkus paru-paru atau disebutpleura.
Ø Kelainan/Gangguan/Penyakit Dinding
Alveolus
ü PNEMONIA BAKTERI
Pnemonia yaitu infeksi
akut yang terjadi pada paru / saluran napas bagian bawah.
Ø Kelainan/Gangguan/Penyakit Sistem
Transportasi Udara
ü Kontaminasi
gas CO / karbon monoksida atau CN / sianida.
ü Kadar
haemoglobin / hemoglobin yang kurang pada darah sehingga menyebabkan tubuh
kekurangan oksigen atau kurang darah alias anemia.
E.
SISTEM
PERNAFASAN PADA HEWAN VERTEBRTA
1
Sistem
pernafasan pada ikan (pisces)
Sistem Pernapasan pada Ikan - Sebagian
besar ikan menggunakan alat pernapasan yang disebut insang. Pada ikan bertulang
sejati, seperti ikan mas, insangnya memiliki tutup pelindung insang yang
disebut operkulum. Namun, bagian ini tidak dimiliki ikan hiu. Insang berada
pada sisi sebelah kanan dan sisi sebelah kiri kepala ikan, tepatnya terletak di
dalam rongga insang. Setiap sisinya terdapat lembar insang berjumlah 5-7 buah,
Masing-masing insang ini dipisahkan oleh sebuah celah insang. Insang ikan
memiliki bagian-bagian penting seperti lengkung insang yang berasal dari tulang
rawan, rigi-rigi insang yang berguna sebagai penyaring air saat bernapas, dan
filamen / lembaran insang yang berwarna merah muda dengan bentuk seperti sisir.
Warna merah muda menunjukkan bahwa lembaran insang terdapat pembuluh kapiler
darah. Sehingga, sangat wajar bila pertukaran oksigen dan karbon dioksida
terjadi di daerah ini.
Ketika bernapas, ikan menggunakan dua fase
pernapasan, yakni fase inspirasi dan fase ekspirasi. Fase inspirasi terjadi
jika air masuk ke dalam rongga mulut ikan. Masuknya air karena dipengaruhi
tekanan udara dalam rongga mulut yang lebih kecil daripada tekanan udara di
air. Sementara itu, fase ekspirasi terjadi saat rongga mulut ikan tertutup.
Akibatnya, udara masuk ke insang secara difusi. Secara bersamaan operkulum
terbuka. Akibatnya, air mengalir melalui celah insang dan menyentuh
lembaran-lembaran insang. Secara otomatis, karbondioksida dilepaskan oleh darah
dan sebaliknya oksigen diikat.
2
Sistem
pernafasan pada burung (aves)
·
Struktur Alat Pernapasan Burung
Alat-alat
pernapasan pada burung agak berbeda dengan manusia. Struktur pernapasan pada
burung tersebut antara lain seperti berikut :
Ø Lubang
Hidung Luar
Lubang hidung luar
terdapat pada pangkal paruh sebelah atas dan berjumlah sepasang.
Ø Lubang
Hidung Dalam
Lubang hidung dalam
terdapat pada langit-langit rongga mulut.
Ø Celah
Tekak
Celah tekak terdapat
pada faring dan menghubungkan trakea.
Ø Trakea
Trakea tersusun dari
tulang-tulang rawan yang berbentuk lingkaran. Trakea ini akan bercabang menjadi
bronkus kanan dan kiri. Tempat percabangan ini disebut dengan bifurkasi trakea.
Bronkus ini kemudian akan menghubungkan siring dengan paru-paru.
Ø Siring
Siring merupakan alat
suara yang terdapat pada bifurkasi trakea. Siring tersusun dari otot sterno
trakealis dan otot siringalis. Otot sterno trakealis berfungsi untuk
menghubungkan tulang dada dengan trakea, sedangkan otot siringalis berfungsi
untuk menghubungkan siring dengan dinding trakea dalam. Apabila lipatan berupa
selaput sebelah dalam rongga siring bergetar, maka akan menghasilkan suara.
Ø Paru-paru
Paru-paru burung
terdapat sepasang dan menempel di dinding dada bagian dalam. Paru-paru ini
berukuran relatif kecil dibandingkan ukuran tubuhnya.
Ø Paru-paru
burung tersusun oleh:
a. Bronkus
primer yang berhubungan dengan mesobronkus.
b. Mesobronkus
adalah bronkiolus yang paling besar.
Mesobronkus memiliki
cabang yaitu dua set bronkus sekunder anterior (ventrobronkus) dan bronkus
sekunder posterior (porsobronkus). Antara bronkus sekunder anterior dan
posterior dihubungkan oleh parabronkus. Parabronkus pada burung memiliki ±
1.000 buah dan masing-masing bergaris tengah ± 0,5 mm.
Paru-paru
dibungkus oleh selaput pleura dan berhubungan dengan kantong udara pada alat
dalam. Kantung udara disebut sakus pneumatikus dan terdapat pada pangkal leher,
rongga dada, ketiak, dan antartulang korakoid.
Kantong
udara berfungsi antara lain:
ü Untuk
bernapas pada saat terbang;
ü Membantu
memperkeras suara karena dapat memperbesar ruang siring;
ü Mencegah
kedinginan dengan menyelubungi alat-alat dalam dengan rongga udara;
ü Mengurangi
panas badan agar tidak banyak yang hilang;
ü Pada
saat berenang dapat memperbesar dan memperkecil berat jenis tubuhnya.
Kantong
udara pada burung berjumlah 9, antara lain:
1). 2 buah kantong udara di leher;
2). 1 buah kantong udara di antara tulang
selangka;
3). 2 buah kantong udara di dada depan;
4). 2 buah kantong udara di dada belakang;
5). 2 buah kantong udara di perut.
Untuk
lebih memperjelas, perhatikan gambar berikut ini.
·
Proses
Pernapasan Pada Burung
Proses pernapasan pada
burung meliputi tahap-tahap berikut.
a. Pernapasan Saat Istirahat
Pada
saat istirahat, terjadi proses inspirasi dan ekspirasi.
1.
Proses
Inspirasi
ü Pengambilan
udara adalah dimulai dari adanya pergerakan tulang rusuk ke arah depan bawah.
ü Rongga
dada membesar tetapi tekanan udara mengecil.
ü Diikuti
mengembangnya paru-paru dan mengecilnya tekanan di dalam rongga paru-paru.
ü Akibatnya
udara masuk ke dalam paru-paru melalui saluran pernapasan antara lain lewat
lubang hidung luar, lubang hidung dalam, celah tekak, trakea, siring, dan
terakhir udara masuk ke paru-paru.
ü Setelah
udara masuk ke paru-paru, udara akan masuk ke dalam parabronkus.
ü Di
dalam parabronkus terjadi pertukaran O2 dan CO2 semua udara yang masuk sebagian
udara masuk ke dalam paru-paru dan sebagian udara lainnya masuk ke kantong
udara.
2.
Proses
Ekspirasi Saat Istirahat
ü Tulang
rusuk kembali ke posisi semula.
ü Otot-otot
dada bekerja dengan mengecilkan rongga dada, sedangkan tekanan rongga dada
menjadi besar.
ü Ruangan
dari paru-paru menjadi tertekan sehingga menjadi sempit sedangkan tekanan dalam
ruang paru-paru menjadi besar.
ü Udara
ke luar dari kantong udara dan paru-paru.
ü Saat
udara melewati paru-paru terjadi difusi O2 dan CO2 lagi.
b.
Pernapasan
Saat Terbang
Pada saat terbang pernapasan burung
tidak menggunakan paru-paru, melainkan kantong udara antartulang korakoid,
prosesnya sebagai berikut.
ü Pada
saat burung terbang mengangkat sayapnya, maka mengakibatkan kantong udara
antartulang korakoid terjepit tetapi kantong udara yang terletak di bawah
ketika mengembang.
ü Udara
masuk ke kantong udara yang berada di bawah ketiak.
ü Terjadi
proses masuknya udara (inspirasi) yang ditandai dengan terjadinya difusi O2 dan
CO2 dalam paru-paru.
ü Pada
saat burung menurunkan sayapnya mengakibatkan kantong udara yang berada di
bawah ketiak terjepit sehingga menyebabkan kantorng udara antartulang korakoid
mengembang.
ü Kemudian
udara masuk ke dalam kantong udara antartulang korakoid.
ü Sehingga
terjadilah ekspresi yang juga ditandai terjadinya difusi O2 dan CO2.
3.
Sistem
Pernafasan Pada Reptil
Sistem pernapasan pada
reptilia berbeda dengan sistem pernapasan pada serangga, dikarenakan organ
pernapasan pada reptilia berbeda dengan organ pernapasan serangga, organ yang
digunakan pada pernapasan reptilia adalah paru-paru. Sebab, sebagian besar reptilia
hidup di daratan atau habitat yang kering. Untuk mengimbanginya, kulit reptilia
bersisik dan kering, supaya cairan dalam tubuhnya tidak mudah hilang. Kulit
bersisik pada reptilia merupakan suatu adaptasi hidup dalam udara kering, dan
bukan sebagai alat pertukaran gas.
Walau begitu, ada pula
mekanisme pernapasan reptilia yang dibantu oleh permukaan epitelium lembab di
sekitar kloaka. Reptilia demikian misalnya kura-kura dan penyu. Hal ini
dilakukan karena tubuh kura-kura dan penyu terdapat tempurung yang kaku.
Tempurung ini menyebabkan gerak pernapasan kedua hewan tersebut terbatas.
a.
Bentuk
Paru-Paru Reptilia
Paru-paru Reptilia
berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru Reptilia
hanya terdiri dari beberapa lipatan dinding yang berfungsi memperbesar
permukaan pertukaran gas. Paru-paru kadal, kura-kura, dan buaya lebih kompleks,
dengan beberapa belahan-belahan yang membuat paru-parunya bertekstur seperti
spon. Paru-paru pada beberapa jenis kadal, misalnya bunglon Afrika, mempunyai
pundi-pundi hawa atau kantung udara cadangan sehingga memungkinkan hewan
tersebut melayang di udara.
Mekanisme Pernapasan
Pada Reptilia
ü Mekanisme
pernapasan pada reptilia
·
Fase Inspirasi
Saat
tulang rusuk mengembang, volume rongga dada akan mening kat. Selanjutnya udara
(oksigen) akan masuk ke dalam paru-paru. Proses masuknya oksigen ke dalam tubuh
dapat dilihat pada alur berikut ini.
Gas O2 dalam udara
masuk melalui hidung → rongga mulut → anak tekak → trakea yang panjang →
bronkiolus dalam paru-paru → dari paru-paru O2 diangkut darah menuju ke seluruh
jaringan tubuh.
·
Fase Ekspirasi
Fase
ekspirasi akan terjadi, jika tulang rusuk merapat, sehingga udara (karbon
dioksida) dan uap air keluar dari paru-paru. Proses keluarnya karbondioksida
dari tubuh reptilia adalah sebagai berikut.
Dari jaringan tubuh gas
CO2 → di angkut darah menuju jantung → kemudian menuju ke paru-paru untuk
dikeluarkan → bronkiolus → trakea yang panjang → anak tekak → rongga mulut →
dan terakhir melalui lubang hidung.
Pada
reptilia yang hidup di air, lubang hidung dapat ditutup ketika reptilia sedang
menyelam. Demikian uraian mengenai sistem pernapasan pada reptilia.
4.
Sistem
Pernafasan Pada Mamalia
Mamalia bernapas
menggunakan paru-paru. Gas oksigen masuk ke dalam tubuh melalui lubang hidung →
faring → laring → trakea → bronkus → paru-paru. Kemudian gas O2 dari paru-paru
diangkut darah ke jantung. Dari jantung, gas O2 diedarkan ke seluruh jaringan
tubuh oleh darah. Dari jaringan tubuh, gas CO2 diangkut menuju jantung →
paru-paru, dan keluar melalui organ-organ yang sama pula.
5.
Sistem
Pernafasan Pada Katak (Amfiibi)
Mulai
muda hingga dewasa, katak mempunyai alat pernapasan yang berbeda-beda. Saat
masih berudu, insang digunakan katak untuk mengambil dan mengeluarkan oksigen.
Kira-kira umur 12 hari, katak akan menggunakan insang dalam sebagai alat
pernapasan. Sesudah dewasa, alat pernapasan insang akan diganti dengan
paru-paru. Saat di air, katak tersebut bernapas menggunakan permukaan kulitnya.
Selain itu, katak juga menggunakan alat pernapasan rongga mulut yang berupa
glotis. Pada tubuh katak, tulang rusuk dan sekat diafragma tidak dapat temui
perannya dalam pernapasan. Akan tetapi, peran tersebut digantikan oleh otot
rahang bawah, otot sterno hioideus, otot genio hioideus, dan otot perut. Saat
menggunakan paru-paru, mekanisme pernapasan katak berlangsung dalam dua fase,
yaitu fase inspirasi dan fase ekspirasi.
Masing-masing
fase ini terjadi dalam keadaan mulut tertutup. Terjadinya fase inspirasi
diawali dengan tertutupnya celah tekak dan mulut. Selanjutnya otot rahang bawah
mengendur dan otot sterno hioideus berkontraksi, sehingga rongga mulut
membesar. Keadaan tersebut membuat, udara dari luar masuk ke dalam rongga mulut
dan hulu tenggorokan melalui koane. Kemudian, sekat akan menutup koane. Oleh
kontraksi otot rahang bawah dan otot genio hioideus, rongga mulut menjadi
kecil. Akibatnya, tekanan di dalam rongga mulut menjadi besar. Adanya perbedaan
tekanan udara, membuat udara masuk menuju celah-celah yang terbuka (faring) dan
dilanjutkan menuju paru-paru. Oleh karenanya, pertukaran oksigen dan
karbondioksida terjadi.
Fase ekspirasi
akan terjadi bila otot rahang bawah mengendur, sementara otot sterno hioideus
dan otot perut berkontraksi. Akibatnya, udara dalam paru-paru tertekan keluar.
Udara tersebut akan masuk ke dalam rongga mulut. Berikutnya, celah tekak
menutup dan koane membuka. Otot rahang bawah berkontraksi dan diikuti otot
genio hioideus. Akibatnya, rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut
menjadikan karbon dioksida keluar dari tubuh katak. Cermati Gambar 2. di bawah.
Keterangan
:
a. Pengambilan
udara dengan keadaan otot rahang bawah yang mengendur
b. Otot
sterno hioideus berkontraksi sehingga udara masuk ke rongga mulut
c. Udara
masuk ke paru-paru dan terjadi pertukaran gas
d. Kontraksi
otot hiodeus dan otot perut sehingga rongga perut mengecil
e. Udara
keluar melalui koane
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem pernafasan terdiri daripada hidung
, trakea , paru-paru ,tulang rusu kotot
interkosta,bronkus,bronkiol,alveolus,dandiafragma.Dalammekanismenya,Udara
disedot ke dalamparu-paru melalui hidung dan trakea,dinding trakea disokong
oleh gelang rawan supaya menjadi kuat dan sentiasa terbukatrakea bercabang
kepada bronkus kanan dan bronkus kiri yang disambungkan kepadaparu-paru
.kedua-dua bronkus bercabang lagi kepada bronkiol dan alveolus pada hujungbronkiol
.Alveolus mempunyai penyesuaian berikut untuk memudahkan pertukaran gas. Sistem
vertebrata pada hewan vertebrata terdiri dri sistem pernafasan pada ikan
(pisces), pernafasan pada burung (aves), sistem pernafasan pada reptil, sistem
pernafasan pada mamalia dan sistem pernafasan pada katak (amfibi) .
Penulis menyimpulkan system pernafasan
adalah system dalam tubuh yang harus dijaga dan dipelihara, karena jika salah
satu organ pernafasan rusak akan mengganggu organ system pernafasan yang lain.
Dengan nafas kita bisa Hidup.
B. SARAN
Jagalah
kesehatan organ pernafasan terutama pada paru-paru dan organ sistem pernafasan
lainnya .
DAFTAR
PUSTAKA
2. http://organisasi.org/proses-sistem-pernapasan-respirasi-pada-manusia-orang-belajar-biologi-online
0 komentar:
Posting Komentar