Sintang, 25 Mei 2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan
Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan Makalah Anatomi Tumbuhan yang berjudul “ Jaringan Pada Tumbuhan ”. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
dan kesalahan, hal ini dengan keterbatasan kemampuan dan kedangkalan ilmu yang
saya miliki. Dalam kesempatan ini saya
mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman dan kepada pihak yang
membantu sehingga terselesainya makalah ini.
Saya juga mengucapkan terima
kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Anatomi Tumbuhan yang telah
membimbing saya belajar banyak hal berkaitan tentang mata kuliah Anatomi Tumbuhan. Akhirnya
kepada Tuhan Yang Maha Esa saya berharap dan berdoa agar makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi saya sendiri selaku sebagai penyusun dan umumnya bagi
para pembaca makalah ini. Amin
Sintang, 18 Januari 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
pengantar..........................................................................................................i
Daftar isi...................................................................................................................ii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar belakang..............................................................................................1
B.
Rumusan masalah.........................................................................................1
C.
Tujuan penulisan..........................................................................................1
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian Jaringan Pada Tumbuhan...........................................................2
B. Sistem jaringan pada
tumbuhan..................................................................2
1. Jaringan
meristem.................................................................................5
2. Jaringan
dewasa....................................................................................7
a. Jaringan
epidermis.....................................................................7
b. Jaringan
parenkim......................................................................8
c. Jaringan
penguat/penyokong......................................................9
d.
Jaringan
pengangkut/pembuluh...............................................11
BAB
III PENUTUP
a.
Kesimpulan................................................................................................13
b.
Saran...........................................................................................................13
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang.
Seperti organisme lain, sel-sel
tumbuhan dikelompokkan bersama-sama ke berbagai jaringan. Jaringan ini dapat
sederhana, yang terdiri dari jenis sel tunggal, atau kompleks, yang terdiri
dari lebih dari satu jenis sel. Atas dan di luar jaringan, tanaman juga
memiliki tingkat lebih tinggi dari sistem struktur jaringan tumbuhan disebut.
Ada tiga jenis sistem jaringan: jaringan dermal, jaringan pembuluh darah, dan
sistem tanah jaringan.
B. Rumusan masalah.
Membahas beberapa pokok materi
mengenai sistem jaringan pada tumbuhan dan apa saja jaringan yang ada pada
sebuah tumbuhan.
C. Tujuan penulisan
Adapun tujuan dari penyusunan
makalah ini yaitu untuk memahami tentang sistem jaringan pada tumbuhan. Disamping
itu juga untuk menambah wawasan kita tentang berbagai jaringan pada tumbuhan.
Sehingga kita lebih mengerti bagaimana tumbuhan itu hidup di alam.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Jaringan Pada Tumbuhan
Jaringan tumbuhan merupakan
jaringan yang tersusun atas sel sel yang mempunyai kemampuan totipotensi yang
berbeda dengan jaringan hewan, manusia artinya jaringan tumbuhan merupakan jaringan
yang kemampuan membelah, memanjang dan defrensiasinya tak terbatas sehingga
dari kemampuannya jaringannya, organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan
Vegetatif mengingat kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut
akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan
seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan.
B.
Sistem Jaringan Pada Tumbuhan
Seperti organisme lain, sel-sel
tumbuhan dikelompokkan bersama-sama ke berbagai jaringan. Jaringan ini dapat
sederhana, yang terdiri dari jenis sel tunggal, atau kompleks, yang terdiri
dari lebih dari satu jenis sel. Atas dan di luar jaringan, tanaman juga
memiliki tingkat lebih tinggi dari sistem struktur jaringan tumbuhan disebut.
Ada tiga jenis sistem jaringan: jaringan dermal, jaringan pembuluh darah, dan
sistem tanah jaringan.
1. Jaringan Dermal
Sistem jaringan dermal terdiri dari
epidermis dan periderm. Epidermis umumnya satu lapisan sel berdekatan. Hal
kedua meliputi dan melindungi tanaman. Hal ini dapat dianggap sebagai tanaman
"kulit." Tergantung pada bagian tanaman yang meliputi, sistem jaringan
dermal dapat mengkhususkan diri sampai batas tertentu. Misalnya, kulit ari daun
tanaman yang mengeluarkan lapisan yang disebut kutikula yang membantu tanaman
menahan air. Epidermis pada tanaman daun dan batang juga mengandung pori-pori
yang disebut stomata. Penjaga sel di epidermis mengatur pertukaran gas antara
tanaman dan lingkungan dengan mengontrol ukuran bukaan stomata.
Para periderm, juga disebut kulit
kayu, menggantikan epidermis pada tumbuhan yang mengalami pertumbuhan sekunder.
Para periderm yang berlapis-lapis yang bertentangan dengan epidermis berlapis
tunggal. Ini terdiri dari sel-sel gabus (phellem), phelloderm, dan phellogen
(kambium gabus). Sel gabus adalah sel tak hidup yang meliputi bagian luar
batang dan akar untuk melindungi dan memberikan isolasi untuk tanaman. Para
periderm melindungi tanaman dari patogen, luka, mencegah kehilangan air yang
berlebihan, dan insulates tanaman.
2. Jaringan Dasar
Sistem jaringan dasar mensintesis
senyawa organik, mendukung pabrik dan menyediakan penyimpanan untuk tanaman.
Hal ini sebagian besar terdiri dari sel parenkim tetapi juga dapat mencakup
beberapa collenchyma dan sel sclerenchyma juga. Sel parenkim mensintesis dan
menyimpan produk organik di tanaman. Sebagian besar metabolisme tanaman terjadi
dalam sel. Parenkim sel dalam fotosintesis kontrol daun. Sel collenchyma
memiliki fungsi dukungan pada tanaman, terutama pada tanaman muda. Sel-sel ini
membantu untuk mendukung tanaman sementara tidak menahan pertumbuhan karena
kurangnya dinding sekunder dan tidak adanya agen pengerasan di dinding utama
mereka. Sel sclerenchyma juga memiliki fungsi dukungan pada tanaman, tapi tidak
seperti sel collenchyma, mereka memiliki agen pengerasan dan jauh lebih kaku.
3. Jaringan Vaskular
Xilem dan floem seluruh tanaman
membentuk sistem jaringan pembuluh darah. Mereka memungkinkan air dan nutrisi
lainnya yang akan diangkut di seluruh pabrik. Xilem adalah terdiri dari dua
jenis sel yang dikenal sebagai tracheids dan elemen kapal. Tracheids dan elemen
kapal membentuk struktur berbentuk tabung yang menyediakan jalur untuk air dan
mineral untuk perjalanan dari akar ke daun. Sementara tracheids ditemukan di
semua tumbuhan vaskular, pembuluh hanya ditemukan di angiosperma. Floem terdiri
sebagian besar dari sel yang disebut saringan-tabung sel dan sel pendamping.
Sel-sel ini membantu pengangkutan gula dan nutrisi yang dihasilkan selama
fotosintesis dari daun ke bagian lain dari tanaman. Sementara sel trakeid yang
tak hidup, saringan-tabung dan pendamping sel-sel floem yang hidup. Companion
sel memiliki inti dan aktif gula transportasi masuk dan keluar dari
saringan-tabung.
Jaringan tumbuhan
dapat dibagi 2 macam :
1.
Jaringan
meristem/muda
2.
Jaringan
dewasa
1. Jaringan Meristem
Jaringan
meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini relatif
sangat muda , sitoplasmanya penuh , mempunyai kemampuan totipotensi yang tinggi
karena kemampuan membentuk jaringan yang lain berupa jaringan dewasa. Jaringan
meristem dapat dibagi 2 macam
A. Jaringan Meristem Primer
Jaringan
meristem ini pada tumbuhan pada bagian organ yang paling muda. Merupakan
perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embriona/tunas/
lembaga mempunyai kemampuan untuk membelah, memanjang dan
berdefrensiasi serta specialisasi membentuk jaringan yang dewasa.
ü jaringan ini cenderung menghasilkan hormon auksin
sehingga membuat terjadinya pembelahan yang terus menerus kearah memanjang.
ü letak Jaringan ini di ujung batang, ujung akar yang
kemudian dikenal dengan meristem apikal yang mengarah je dominansi apikal
ü Pertumbuhan jaringan meristem primer ini sering disebut
pertumbuhan primer.
ü jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar
bertambang panjang bukan melebar.
B. Jaringan Meristem Sekunder
Jaringan
meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan meristem
primer yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi merupakan jaringan dewasa
namun mempunyai kemampuan totipotensi lagi jaringan ini berada di bagian tengah
dari organ untuk melakukan pembentukan jaringan yang berbeda dari yang sebelumnya.
Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut
pertumbuhan sekunder. Pertumbuhannya kearah membesar sehingga menimbulkan
pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem sekunder yaitu
kambium.
Berdasarkan
letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu meristem
apikal, meristem interkalar dan meristem lateral.
- Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang. Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.
- Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.
- Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan akar dan batang.
2.
Jaringan Dewasa
Jaringan
dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti melaukakan totipotensi, jaringan ini
hanya membelah tetapi tidak melakukan defrensiasi membentuk jaringan lain.
Jaringan dewasa
dapat dibagi menjadi beberapa macam
a.
Jaringan Epidermis
·
Jaringan yang letaknya paling luar
·
Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk
pipih selapis yang berderet rapat tanpa ruang antar sel.
·
Tidak
mengandung khlorofil kecuali pada epidermis tumbuhan
Bryophita dan Pterydophyta serta sekitar epidermis pada sel penutup stomata
·
Bentuk
sel jaringan epidermis seperti balok
·
Mengalami
modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan fungsinya
·
Pada
tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah
tidak lagi memiliki jaringan epidermis.
Fungsi jaringan
epidermis antara lain :
·
Pelindung/Proteksi
jaringan didalamnya
·
Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang
muda, bisa kemasukan air karena osmosis
·
Peresap air dan mineral pada akar yang muda.
·
Oleh karena itu akar-akar yang muda epidermisnya
diperluas dengan tonjolan-tonjolan yang disebut bulu akar.
·
Untuk penguapan air yang berlebihan. Bisa melalui
evaporasi atau gutasi
Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang permukaannya bergabung
Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang permukaannya bergabung
b. Jaringan
Parenkim
Parenkim
merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum berdiferensiasi.
Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh tanaman pada
jaringan ini. Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang sama
(isodiametrik) dan protoplas aktif dibungkus oleh dinding sel primer dengan
selulose yang tipis. Ruang interseluler antar sel umum
terdapat pada parenkim.
Nama
lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang,
kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim
bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang
mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan
dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.
Berdasarkan
fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:
ü Parenkim
asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mengandung klorofil dan
berfungsi untuk fotosintesis.
ü Parenkim
penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang berbeda
sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam
sitoplasma.
ü Parenkim
air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada
tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan
sukulen.
ü Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang
mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim
banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.
c. Jaringan
Penguat/Penyokong
Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi
2 jaringan yaitu
Jaringan Kolenkim
Kolenkim
terdiri dari sel-sel yang serupa dengan parenkim tapi dengan penebalan pada dinding sel
primer disudut sudut sel tidak menyeluruh. Umumnya terletak pada bagian
peripheral batang dan beberapa bagian daun. Dinding sel yang plastis dan
fleksibel pada kolenkim member dukungan yang cukup untuk sel-sel tetangganya. Karena kolenkim jarang menghasilkan
dinding sel sekunder, jaringan ini tampak sebagai sel-sel dengan penebalan dinding sel yang ekstensif.
Hubungan
erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak pada batang dimana kedua
jaringan ini terletak bersebelahan. Banyak contoh menunjukkan tidak adanya
batas khusus antara kedua jaringan, karena se-sel dengan ketebalan sedang ada antara kedua jenis
jaringan yang berbeda ini.
Jaringan Sklerenkim
Sklerenkim
adalah jaringan pendukung pada tanaman.
- Penebalan lignin terletak pada dinding sel primer dan sekunder dan dinding menjadi sangat tebal.
- Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika sel dewasa (gambar jaringan sklerenkim).
- Sel-sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim mungkin terbagi menjadi 2 tipe: serat (fibre) atau sklereid.
- Serat atau fibre biasanya memanjang dengan dinding berujung meruncing pada penampang membujur (longitudinal section; L.S.),
- sedangkan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.
- Terdapat pada bagian keras buah dan biji. Bagian bergerigi pada buah pir disebabkan oleh sel-sel batu (stone cell, sklereid).
- Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.
- Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras.
- Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid
d.
Jaringan Pengangkut/ Jaringan Pembuluh
Jaringan
pembuluh terdiri dari xilem dan floem. Kedua jaringan ini disebut jaringan
kompleks karena terdiri dari berbagai jaringan yang berbeda struktur dan
fungsinya. Fungsi utama xylem adalah mengangkut air serta zat-zat yang terlarut
didalamnya. Floem berfungsi mengangkut zat makanan hasil fotosintesis.
Jaringan pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan
vaskular Disebut jaringan vascular karena sarana transportasi atau
pengangkutannya berupa pembuluh pembuluh (vasculer).
Pembuluh (vasculer) itu untuk membawa air dan larutan ke seluruh tanaman
Floem dan xylem
dipisah oleh beberapa baris sel meristem berdinding tipis yang disebut cambium.
1.
Xylem
Yang
merupakan karakteristik sel sel xylem adalah berkas pengangkut dan trakeid yang
memiliki dinding sel tebal mengandung lignin dan merupakan pengangkut air.
Trakeid berbentuk memanjang, serupa dengan serat tapi berdiameter lebih besar.
Pada penampang melintang berkas pengangkut tampak besar
dan bulat pada jaringan xylem.
2. Floem
Floem
terdiri dari unsur tapis (sel tapis dan komponen pembuluh tapis), sel pengiring
/ sel pengantar, parenkim dan serabut / serat floem. Berdasarkan asal
terbentuknya terbagi menjadi floem primer dan floem sekunder. Floem primer
berasal dari prokambium sedangkan floem sekunder berasal dari kambium.
Berdasarkan proses terbentuknya floem primer terdiri dari protofloem dan
metafloem. Protofloem adalah floem primer yang pertama kali terbentuk sedangkan
metafloem terbentuk kemudian. Protofloem menjadi dewasa dalam bagian tumbuhan
yang masih mengalami pembentangan. Elemen tapis membentang dan segera
kehilangan fungsinya. Elemen floem primer pada Anggiospermae biasanya sempit
dan tidak menyolok. Sel pengantar tidak selalu ada.
Bagian floem yang berfungsi dalam pengangkutan adalah
bagian kulit kayu paling dalam.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Jaringan tumbuhan merupakan
jaringan yang tersusun atas sel sel yang mempunyai kemampuan totipotensi yang
berbeda dengan jaringan hewan, manusia artinya jaringan tumbuhan merupakan jaringan
yang kemampuan membelah, memanjang dan defrensiasinya tak terbatas sehingga
dari kemampuannya jaringannya , organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan
Vegetatif mengingat kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari
sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan
berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan.
Jaringan adalah sekumpulan sel yang
memiliki bentuk dan fungsi sama. Jaringan pada tumbuhan dan hewan berbeda. Kali
ini kita pelajari jaringan tumbuhan terlebih dahulu. Jenis-jenis jaringan pada
tumbuhan antara lain: Jaringan meristem, jaringan parenkim, jaringan epidermis,
jaringan klorenkim, jaringan kolenkim, jaringan sklerenkim, jaringan xylem,dan
jaringan floem.
B.
Saran
Demikian yang dapat kami paparkan
mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Kami banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kami khususnya juga para
pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR
PUSTAKA
ü Soerodikoesoemo,
Wibisono, dkk, 1993, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan, Penerbit Universitas
Terbuka, Depdikbud Jakarta.
ü http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2009/05/jaringan-pada-tumbuhan.html
ü http://zonemakalah.blogspot.com/2012/03/jaringan-meristem-dalam-struktur.html
0 komentar:
Posting Komentar