Sintang, 25 Mei 2014
Jam 21:22
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan
Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan Makalah Inovasi Pendidikan yang berjudul “Ruang Lingkup Inovasi Pendidikan”. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
dan kesalahan, hal ini dengan keterbatasan kemampuan dan kedangkalan ilmu yang
saya miliki. Dalam kesempatan ini saya
mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman dan kepada pihak yang
membantu sehingga terselesainya makalah ini.
Saya juga mengucapkan terima
kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Inovasi Pendidikan yang telah membimbing saya belajar banyak hal tentang Inovasi
Pendidikan. Akhirnya kepada Tuhan Yang
Maha Esa saya berharap dan berdoa agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya
bagi saya sendiri selaku sebagai penyusun dan umumnya bagi para pembaca makalah
ini. Amin
Sintang,
31 Mei 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar..........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang.......................................................................................1
1.2.Rumusan
Masalah..................................................................................2
1.3.Tujuan
...................................................................................................3
1.4.Manfaat
Penulisan .................................................................................3
1.5.Metode
Penulisan...................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Inovasi
Pendidikan...............................................................4
B. Tujuan
Inovasi
Pendidikan.....................................................................5
C. Komponen
Dasar inovasi Pendidikan....................................................7
D. Sasaran
Inovasi Pendidikan....................................................................8
E. Faktor
– faktor Yang Mempengaruhi Inovasi Pendidikan...................11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................17
B. Saran.....................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Perkembangan
teknologi dan informasi yang semakin tahun semakin maju dan sangat cepat dalam
berbagai aspek kehidupan yang salah satunya adalah dalam bidang pendidikan,
yang merupakan suatu upaya untuk menjembatani sebuah peralihan dari masa
sekarang ke masa yang akan datang yakni melalaui sebuah suntikan-suntikan
inovasi yang diharapkan akan dapat mencapai efisiensi dan efektifitas.
Di zaman
yang serba modern ini bahwa makna inovasi salah diartikan oleh kebanyakan orang
baik itu kalangan masyarakat yang terendah hingga kalangan masyarakat
intelektual. Sehingga apa yang terjadi, penerapan inovasi yang salah satunya
dalam bidang pendidikan yang merupakan bagian sentral dalam menjalani kehidupan
kita sehari-hari salah digunakan. Maka perlu ditanamkan secara mendalam
pemahaman tentang inovasi itu sendiri, baik dari segi tujuan diadakannya sebuah
inovasi, apa kekurangan serta kelebihan inovasi itu sendiri, komponen-komponen
inovasi, manfaatnya untuk masyarakat apa serta bagaimana penerapannya dalam
kehidupan sehari-sehari dan lain sebagainya. Dengan begitu insayaallah inovasi
akan dapat diterima dan akan jauh dari penyalahgunaan yang berakibat buruk.
Sehingga akan tumbuh kesadaran dari mereka, meskipun tidak semua mereka tidak
menerima akan hadirnya inovasi tersebut tetapi perlahan-lahan mereka akan sadar
dengan melihat orang-orang disekitarnya yang mulai menerapkan sebuah inovasi.
Nicocolo
Machiavelli pernah mengatakan: “ Tiada pekerjaan yang lebih susah
merencanakannya, lebih meragukan akan keberhasilannya, lebih berbahaya dalam
mengelolanya, daripada menciptakan suatu pembaharuan” (The Prince (1513)
Rogers, 1983). Pernyataan Machiavelli tersebut menunjukan berat tugas innovator
dan betapa sukarnya menyebarkan inovasi. Banyak orang mengethui dan memahami
sesuatu yang baru tetapi belum mau menerima apalagi menerapkannya. Hal ini
terjadi karena mindset tentang inovasi masih minim, hal itu bisa kita siasati
dengan mempelajari secara mendalam akan makna inovasi sesungguhnya serta segala
sesuatu yang berhubungan dengan inovasi tersebut, dengan demikian sebuah
inovasi bukanlah sesuatu yang berat serta disertai dengan komitmen yang kuat,
serta dengan istiqomah untuk menerapkan inovasi dalam kehidupan sehari-hari,
maka insayaallah inovasi bukanlah masalah yang sukar, tetapi saya tidak
menafikan akan kesukaran dari sebuah inovasi tersebut. Karena memang untuk
membuat masyarakat sadar akan inovasi bukanlah masalah yang mudah karena
karakteristik dan prinsip-prinsip yang berbeda dari masing-masing individu itu
sendiri.
Maka dari
itu saya mencoba menyusun sebuah makalah yang sedikit mengulas tentang ruang lingkup sebuah inovasi pendidikan yang
insyaallah akan menjelaskan tentang tujuan inovasi, komponen-komponen apa saja
yang ada dalam inovasi tersebut serta siapa saja dan apa saja yang menjadi
sasaran dalam inovasi pendidikan, selain itu juga saya akan mencoba menjabarkan
factor-faktor yang mempengaruhi inovasi dalam pendidikan.
Dengan
harapan semoga dengan saya menyusun ini akan dapat menggugah kesadaran kita
sehingga kita dapat memahami arti inovasi seutuhnya dan kita dapat menerapakan
secara merata dan penuh dengan tanggung jawab. Lebih-lebih bagi para guru-guru,
pemerintahan, dan masyarakat pada umumnya dan kita sebagai mahasiswa yang akan
akan menjadi generasi penerus untuk mampu menciptakan inovasi-inovasi yang
lebih baik lagi dan lebih kreatif lagi.
1.2.Masalah/
Rumusan Masalah
Rumusan
masalah dari makalah saya adalah berkaitan dengan judul dari makalah saya,
yaitu ruang lingkup inovasi dalam pendidikan yang meliputi:
1.
Apa itu inovasi pendidikan?
2.
Apa sebenarnya tujuan dari inovasi pendidikan?
3.
Apa saja yang menjadi komponen dasar inovasi?
4.
Siapa sajakah yang menjadi sasaran dalam inovasi
pendidikan?
5.
Factor-faktor apa saja yang mempengaruhi inovasi dalam
pendidikan?
1.3.Tujuan
Secara umum
tujuan dari pembahasan ini adalah agar mahasiswa/ calon guru/ guru memahami
serta menyadari dengan penuh akan pentingnya sebuah inovasi dalam pendidikan
untuk dapat menuju sesuatu yang lebih baik. Dan semoga tidak hanya memahami
saja tetapi lebih dari itu yaitu dapat menerapkan inovasi dalam kehidupan
sehari-hari.
Secara
khusus tujuan dari pembahasan makalah ini adalah sebagaimana yang tertulis
dalam ruang lingkup pembahasan kami yaitu agar:
1. Mahasiswa
/guru/calon guru dapat mengetahui apa itu inovasi pendidikan.
2. Mahasiswa/guru/calon
guru dapat memahami tujuan inovasi dalam menjalankan tugasnya.
3. Mahasiswa/calon
guru/guru mengetahui komponen dasar dari inovasi.
4. Mahasiswa/calon
guru/guru mengetahui sasaran dalam melaksanakan inovasi sehingga inovasi
menjadi tepat sasaran.
5. Dapat
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi inovasi dalam pendidikan.
1.4.Manfaat
Penulisan
Adapun
manfaat penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi kewajiban dalam tugas
perkuliahan serta untuk lebih mendalami pembahasan materi tentang ruang lingkup
inovasi pendidikan.
1.5.Metode
Penulisan
Adapun
metode penulisan yang di gunakan oleh penulis bersumber dari buku-buku dan juga
dari internet
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN INOVASI PENDIDIKAN
Menurut Roger inovasi adalah suatu gagasan, objek benda atau kegiatan yang
dianggap baru. Bagi Drucker inovasi adalah perubahan, ide atau gagasan yang
mendorong seseorang sebagai penggunanya bekerja dan berkarya dan lebih baik
dari sebelumnya atau menghasilkan dimensi kinerja baru. Inovasi terjadi secara
beriringan dengan timbulnya tantangan, karena setiap inovasi menyebabkan orang
berada dalam situasi berbeda dan memerlukan penyesuaian diri(dalam
Prawiradilaga,2012.hal212).
Menurut Roger suatu inovasi dapat diterima oleh masyarakat banyak,
sebaiknya memenuhi beberapa persyaratan. Persyaratan yang dimaksud yaitu sifat-sifat
khusus atau kekhasan yang dapat mempermudah proses penebaran atau inplementasi
inovasi itu sendiri. Kekhasaan itu antara lain :
v Manfaat Relatif
Inovasi
mempunyai keuntungan ekonomis dan dapat menaikkan gengsi sosial atau pandangan
masyarakat lain terhadap orang tertentu(Adopter) yang menggunakan inovasi itu
v Sesuai
Inovasi tidak
bertentangan dengan nilai-nilai budaya yang berlaku dimayarakat. Semakin sesuai
suatu inovasi dengan nilai dan masyrakat semakin mudah masyarakat menerimanya.
v Rumit
Inovasi dapat diterima karena inovasi tersebut mudah diterapkan atau
digunakan oleh masyarakat.
v Dapat dicoba
Mayarakat atau
Khalayak diberi kesempatan untuk melaksanakan uji coba terhadap inovasi. Dengan
demikian masyarakat dapat melihat dan memutuskan kegunaan inovasi itu bagi
mereka.
v Dapat diamati
Inovasi bersifat nyata dan berwujud
membuat inovasi itu dapat diamati oleh mayarakat.
Inovasi
pendidikan adalah inovasi untuk memecahkan masalah dalam pendidikan. Inovasi
pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan,
baik dalam arti sempit tingkat lembaga pendidikan maupun arti luas di sistem
pendidikan nasional. Kemajuan suatu lembaga pendidikan sangat berpengaruh
pada outputnya sehingga akan muncul pengakuan yang rill dari siswa, orang tua
dan masyarakat. Namun sekolah/ lembaga pendidikan tidak akan meraih suatu
pengakuan rill apabila warga sekolah tidak melakukan suatu inovasi di dalamnya
dengan latar belakang kekuatan, kelemahan tantangan dan hambatan yang ada.
B. TUJUAN INOVASI PENDIDIKAN
Tujuan utama
dari inovasi adalah berusaha meningkatkan kemampuan, yakni kemampuan dari
sumber-sumber tenaga, uang, sarana dan prasarana, termasuk struktur dan
prosedur organisasi. Selain itu, tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan
efisiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas : sarana serta jumlah peserta
didik sebanyak-banyaknya dengan hasil pendidikan sebesar-besarnya (menurut
kriteria kebutuhan peserta didik, masyarakat dan pembangunan) dengan
menggunakan sumber, tenaga, uang, alat dan waktu dalam jumlah yang
sekecil-kecilnya.
Seiring
dengan peningkatan mutu pendidikan, inovasi pendidikan khususnya inovasi pembelajaran
dilakukan agar terciptanya program pembelajaran yang inovatif. Program
pembelajaran yang inovatif didesain menjadi
sebuah kegiatan yang menarik agar suasana pembelajaran di dalam kelas
tidak membosankan. Kreativitas dan inovasi juga dapat mencorakkan situasi
pembelajaran yang ceria. Sebagai pendidik, kita harus mengetahui dan dapat
menerapkan inovasi-inovasi agar dapat mengembangkan proses pembelajaran yang
kondusif sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal. Faktor-Faktor yang mesti
diperhatikan dalam Inovasi pembelajaran antara lain :
1. Guru
Guru
adalah orang yang sangat berpengaruh
dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, guru harus betul-betul membawa
siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai. Guru harus mampu mempengaruhi
siswanya. Guru harus berpandangan luas dan kriteria bagi seorang guru ialah
harus memiliki kewibawaan karena dapat memberikan suatu kekuatan yang dapat
memberikan kesan dan pengaruh. Dengan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa
untuk mengadakan pembaharuan dalam pendidikan, kita harus meningkatkan
profesionalisme guru.
2. Siswa
Siswa
merupakan objek utama dalam proses belajar mengajar. Siswa dididik oleh
pengalaman belajar mereka, dan kualitas pendidikannya bergantung pada
pengalamannya, kualitas pengalaman-pengalaman, sikap-sikap, temasuk
sikap-sikapnya pada pendidikan. Dan belajar dipengaruhi oleh orang yang
dikaguminya. Oleh karena itu, dalam mengadakan pembaharuan pendidikan, kita
harus memperhatikannya dari segi murid karena murid merupakan objek yang akan
diarahkan.
3. Materi ajar
Materi ajar
adalah segala bentuk materi yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Materi yang dimaksud bisa berupa materi
tertulis, maupun materi tidak tertulis. Materi ajar disusun secara sistematis,
menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan
pembelajaran.Isi materi ajar pada hakikatnya merupakan ilmu pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang perlu dipelajari siswa agar memiliki komptensi yang
diharapkan. Dengan materi ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu
kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis, sehingga secara
akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. Materi
ajar merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan
dan penelaahan implementasi pembelajaran.
4. Lingkungan.
Proses
pembelajaran berlangsung dalam banyak lingkungan berbeda. Lingkungan belajar
merupakan lingkungan atau situasi fisik yang ada di dalamnya pembelajaran
diharapkan berlangsung. Selain ruang kelas, pembelajaran juga berlangsung dalam
laboratorium(lab komputer, lab sains atau lab bahasa), perpustakaan, pusat
media, taman bermain, kunjungan lapangan, teater, aula belajar dan dirumah.
Agar suasana belajar tidak membosan, guru bisa menyelenggarakan proses belajar
tidak hanya diruang kelas tetapi guru bisa mengadakannya di luar,. Misalnya
proses belajar di ditaman sekolah.
C. KOMPONEN
DASAR INOVASI PENDIDIKAN
Inovasi merupakan pangkal terjadinya perubahan sosial
yang merupakan inti dari pembangunan masyarakat. Di era teknologi dan informasi
ini inovasi bukan lagi suatu yang langka. Hampir setiap saat muncul
penemuan-penemuan baru. Usaha penemuan inovasi ini bertujuan untuk menuju
kehidupan yang lebih baik. Akan tetapi, bagaimanapun hebatnya inovasi tersebut,
tidak akan beguna banyak bila tidak tersebar penggunaannya.
Mendifusikan (menyebarkan) inovasi ke masyarakat tak
semudah dan selancar penciptaannya. Seringkali usaha penyebaran inovasi gagal
dan kandas di tengah jalan. Salah satu bekal yang berguna bagi usaha
memasyarakatkan inovasi adalah meahami karakteristik inovasi dan faktor-faktor
apa saja yang berpengaruh dalam proses penyebaran inovasi ke dalam satu system
social. Cepat atau lambat penerimaan inovasi oleh masyarakat sangan tergantung
pada karakteristik inovasi itu sendiri.
Adapun komponen-komponen inovasi tersebut adalah
sebagai berikut:
v Inovator, yang
merupakan komponen yang utama dalam proses inovasi, dimana inovator memegang
peranan penting dalam melaksanakan inovasi.
v Inovasi, inovasi
disini adalah adanya permasalahan yang akan dipecahkan.
v Adanya
komunikasi dengan saluran tertentu artinya adanya sebuah pertukaran informasi antara
anggota masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. Karena komunikasi
merupakan alat untuk menyampaikan informasi mengenai inovasi dari seorang ke
orang lain.
v Waktu, waktu
merupakan elemen yang tidak kalah pentingnya dalam proses inovasi karena waktu
merupakan aspek utama dalam proses untuk mengkomunikasikan sebuah inovasi.
Peranan dimensi waktu dalam proses inovasi terdapat pada tiga hal yaitu, proses
keputusan dalam mengambil kebijakan untuk memutuskan sebuah inovasi, kemudian
kepekaan seseorang terhadap inovasi, dan yang terakhir yaitu kecepatan
penerimaan inovasi.
D. SASARAN INOVASI PENDIDIKAN
Setelah membahas definisi inovasi dan perbedaan antara
inovasi dan perubahan, maka berikut ini akan diuraikan tentang sasaran inovasi
pendidikan. Faktor-faktor utama yang perlu diperhatikan dalam inovasi
pendidikan adalah guru, siswa, kurikulum dan fasilitas, dan program/tujuan.
§ Guru
Guru sebagai
ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan merupakan pihak yang sangat
berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Kepiawaian dan kewibawaan guru
sangat menentukan kelangsungan proses belajar mengajar di kelas maupun efeknya
di luar kelas. Guru harus pandai membawa siswanya kepada tujuan yang hendak
dicapai. Ada beberapa hal yang dapat membentuk kewibawaan guru antara lain
adalah penguasaan materi yang diajarkan, metode mengajar yang sesuai dengan
situasi dan kondisi siswa, hubungan antar individu, baik dengan siswa maupun
antar sesama guru dan unsur lain yang terlibat dalam proses pendidikan seperti
adminstrator, misalnya kepala sekolah dan tata usaha serta masyarakat
sekitarnya, pengalaman dan keterampilan guru itu sendiri.
Dengan
demikian, maka dalam pembaharuan pendidikan, keterlibatan guru mulai dari
perencanaan inovasi pendidikan sampai dengan pelaksanaan dan evaluasinya
memainkan peran yang sangat besar bagi keberhasilan suatu inovasi pendidikan.
Tanpa melibatkan mereka, maka sangat mungkin mereka akan menolak inovasi yang
diperkenalkan kepada mereka. Hal ini seperti diuraikan sebelumnya, karena
mereka menganggap inovasi yang tidak melibatkan mereka adalah bukan miliknya
yang harus dilaksanakan, tetapi sebaliknya mereka menganggap akan mengganggu
ketenangan dan kelancaran tugas mereka. Oleh karena itu, dalam suatu inovasi
pendidikan, gurulah yang utama dan pertama terlibat karena guru mempunyai peran
yang luas sebagai pendidik, sebagai orang tua, sebagai teman, sebagai dokter,
sebagi motivator dan lain sebagainya. (Wright, 1987).
§ Siswa
Sebagai
obyek utama dalam pendidikan terutama dalam proses belajar mengajar, siswa
memegang peran yang sangat dominan. Dalam proses belajar mengajar, siswa dapat
menentukan keberhasilan belajar melalui penggunaan intelegensia, daya motorik,
pengalaman, kemauan dan komitmen yang timbul dalam diri mereka tanpa ada
paksaan. Hal ini bisa terjadi apabila siswa juga dilibatkan dalam proses
inovasi pendidikan, walaupun hanya dengan mengenalkan kepada mereka tujuan dari
pada perubahan itu mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan, sehingga
apa yang mereka lakukan merupakan tanggung jawab bersama yang harus
dilaksanakan dengan konsekuen. Peran siswa dalam inovasi pendidikan tidak kalah
pentingnya dengan peran unsur-unsur lainnya, karena siswa bisa sebagai penerima
pelajaran, pemberi materi pelajaran pada sesama temannya, petunjuk, dan bahkan
sebagai guru. Oleh karena itu, dalam memperkenalkan inovasi pendidikan sampai
dengan penerapannya, siswa perlu diajak atau dilibatkan sehingga mereka tidak
saja menerima dan melaksanakan inovasi tersebut, tetapi juga mengurangi
resistensi seperti yang diuraikan sebelumnya.
§ Kurikulum
Kurikulum
pendidikan, lebih sempit lagi kurikulum sekolah meliputi program pengajaran dan
perangkatnya merupakan pedoman dalam pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di
sekolah. Oleh karena itu kurikulum sekolah dianggap sebagai bagian yang tidak
dapat dipisahkan dalam proses belajar mengajar di sekolah, sehingga dalam
pelaksanaan inovasi pendidikan, kurikulum memegang peranan yang sama dengan
unsur-unsur lain dalam pendidikan. Tanpa adanya kurikulum dan tanpa mengikuti
program-program yang ada di dalamya, maka inovasi pendidikan tidak akan
berjalan sesuai dengan tujuan inovasi itu sendiri. Oleh karena itu, dalam
pembaharuan pendidikan, perubahan itu hendaknya sesuai dengan perubahan
kurikulum atau perubahan kurikulum diikuti dengan pembaharuan pendidikan dan
tidak mustahil perubahan dari kedua-duanya akan berjalan searah.
§ Fasilitas
Fasilitas,
termasuk sarana dan prasarana pendidikan, tidak bisa diabaikan dalam proses
pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar. Dalam pembahruan
pendidikan, tentu saja fasilitas merupakan hal yang ikut mempengaruhi
kelangsungan inovasi yang akan diterapkan. Tanpa adanya fasilitas, maka
pelaksanaan inovasi pendidikan akan bisa dipastikan tidak akan berjalan dengan
baik. Fasilitas, terutama fasilitas belajar mengajar merupakan hal yang
esensial dalam mengadakan perubahan dan pembahruan pendidikan. Oleh karena itu,
jika dalam menerapkan suatu inovasi pendidikan, fasilitas perlu diperhatikan.
Misalnya ketersediaan gedung sekolah, bangku, meja dan sebagainya.
§ Lingkup
Sosial Masyarakat
Dalam
menerapakan inovasi pendidikan, ada hal yang tidak secara langsung terlibat
dalam perubahan tersebut tapi bisa membawa dampak, baik positif maupun negatif,
dalam pelaksanaan pembaharuan pendidikan. Masyarakat secara langsung atau tidak
langsung, sengaja maupun tidak, terlibat dalam pendidikan. Sebab, apa yang
ingin dilakukan dalam pendidikan sebenarnya mengubah masyarakat menjadi lebih
baik terutama masyarakat di mana peserta didik itu berasal. Tanpa melibatkan
masyarakat sekitarnya, inovasi pendidikan tentu akan terganggu, bahkan bisa
merusak apabila mereka tidak diberitahu atau dilibatkan. Keterlibatan
masyarakat dalam inovasi pendidikan sebaliknya akan membantu inovator dan
pelaksana inovasi dalam melaksanakan inovasi pendidikan.
E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INOVASI PENDIDIKAN.
Inovasi pendidikan adalah perubahan
pendidikan yang didasarkan atas usaha-usaha sadar, terencana, berpola dalam
pendidikan yang bertujuan untuk mengarahkan, sesuai dengan kebutuhan yang
dihadapi dan tuntutan zamannya. Dalam inovasi pendidikan gagasan baru sebagai
hasil pemikiran kembali haruslah mampu untuk memecahkan persoalan yang tidak
terpecahkan oleh cara-cara tradisional yang bersifat komersial. Inovasi
pendidikan dilakukan disamping sebagai tanggapan terhadap masalah pendidikan
dan tuntutan zaman, juga merupakan usaha aktif untuk mempersiapkan diri
menghadapi masa datang yang akan memberikan harapan sesuai dengan cita-cita
yang diinginkan. Kalau pada bagian sebelumnya telah dikemukakan tentang hal-hal
yang menuntut inovasi pendidikan, berikut ini akan dikemukakan lebih jauh
tentang beberapa faktor yang cukup berperan mempengaruhi inovasi pendidikan
(Hasbullah; 2001, 1-4) yaitu :
1. Visi
Terhadap Pendidikan
Pendidikan
merupakan persoalan asasi bagi manusia-manusia sebagai makhluk yang dapat
dididik dan harus dididik akan tumbuh menjadi manusia dewasa dengan proses
pendidikan yang dialaminya. Sejak kelahirannya, manusia telah memiliki potensi
dasar yang universal, berupa :
v Kemampuan
untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk (moral identity).
v Kemampuan
dan kebebasan untuk memperkembangkan diri sendiri sesuai dengan pembawaan dan
cita-citanya (individual identity).
v Kemampuan
untuk berhubungan dan kerja sama dengan orang lain (sosial identity).
v Adanya
ciri-ciri khas yang mampu membedakan dirinya dengan orang lain (individual
differences).
Setiap anak
akan mengalami proses pendidikan secara alamiah, yaitu yang ia dapatkan dalam
situasi pergaulan dengan kedua orang tuanya pada khususnya dalam lingkungan
budaya yang mengelilinginya. Pendidikan seperti inilah yang akan menjadikan
anak sebagai manusia dalam arti yang sesungguhnya. Cinta kasih orang tua dan
ketergantungan serta kepercayaan anak kepada mereka pada usia-usia muda
merupakan dasar kokoh yang memungkinkan timbulnya pergaulan mendidik. Dengan
upaya pendidikan, potensi dasar universal anak akan tumbuh dan membentuk diri
anak yang unik, sesuai dengan pembawaan, lingkungan budaya dan zamannya.
Usaha dan
tujuan pendidikan dilandasi oleh pandangan hidup orang tua, lembaga-lembaga
penyelenggara pendidikan, masyarakat dan bangsanya. Manusia Indonesia, warga
masyarakat dan warga negara yang lengkap dan utuh harus dipersiapkan sejak anak
masih kecil dengan upaya pendidikan. Tujuan pendidikan diabadikan untuk
kebahagiaan individu, keselamatan masyarakat dan kepentingan negara. Pandangan
hidup bangsa menjadi norma pendidikan nasional keseluruhan. Seperti diketahui,
bahwa kehidupan ini selalu mengalami perubahan, tujuan pembangunan, bangsa
mengalami pergeseran dan peningkatan serta perubahan sesuai dengan waktu,
keadaan dan kondisinya. Dengan demikian pandangan dan harapan orang tua
terhadap pendidikan sekarang dapat berbeda dengan pandangan orang terhadap
pendidikan masa lampau atau waktu yang akan datang. Perbedaan pandangannya ini
erat hubungannya, kalau tidak justru harus disebut berdasarkan atas falsafah
mengenai manusia dan kemanusiaan pada zamannya masing-masing.
2. Faktor
Pertambahan Penduduk.
Adanya
pertambahan penduduk yang cepat menimbulkan akibat yang luas terhadap berbagai
segi kehidupan, utamanya pendidikan. Banyak masalah-masalah pendidikan yang
berkaitan erat dengan meledaknya jumlah anak usia sekolah. Adapun
masalah-masalah yang berkaitan langsung dengan pendidikan tersebut adalah :
v Kekurangan
kesempatan belajar. Masalah ini merupakan masalah yang mendapat prioritas
pertama dan utama yang perlu segera digarap.
v Masalah
kualitas pendidikan. Dikarenakan kurangnya dana, kurangnya jumlah guru,
kurangnya fasilitas pendidikan, sudah barang tentu hal ini akan mempengaruhi
merosotnya mutu pendidikan.
v Masalah
relevansi. Masalah relevansi ini pada prinsipnya cukup mendasar, sebab dalam
kondisi seperti sekarang ini sangat dibutuhkan out put pendidikan yang sesuai
dengan tuntutan masyarakat terutama dalam hubungannya dengan kesiapan kerja.
v Masalah
Efisiensi Efektifitas. Pendidikan diusahakan agar memperoleh hasil yang baik
dengan biaya dan waktu yang sedikit. Ini berarti harus dicari sistem mendidik
dan mengajar yang efisien dan efektif, sesuai dengan prinsip-prinsip dasar pendidikan.
3. Faktor
Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Seiring
dengan kemajuan zaman seperti sekarang ini, justru ditandai dengan majunya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan
secara akumulatif dan makin cepat jalannya. Tanggapan yang biasa dilakukan
dalam kependidikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan ialah dengan
memasukkan penemuan dan teori ke dalam kurikulum sekolah. Meskipun hal ini
menyebabkan adanya kurikulum yang sangat sarat dengan masalah-masalah yang
baru.
4. Tuntutan
adanya proses pendidikan yang Relevan
Sebagaimana
telah dikemukakan, bahwa salah satu tuntutan diadakannya inovasi di dalam
pendidikan adalah adanya relevansi antara dunia pendidikan dengan kebutuhan
masyarakat atau dunia kerja.
Berkenaan
dengan hal tersebut, maka pendidikan dapat diperoleh baik di sekolah maupun di
luar sekolah. Cukup banyak pendidikan yang sangat berarti justru tidak dapat
diperoleh di sekolah, terutama yang bersifat pengembangan profesi dan
keterampilan, seperti pengembangan karier, profesi tertentu dan
sebagainya.Permasalahan pendidikan yang kini dihadapi adalah sangat kompleks.
Adanya proses pendidikan yang relevan dengan kebutuhan dan masalah yang
dihadapi sangat diperlukan mengingat akan keterbatasan dana pendidikan.
Dalam buku
Inovasi Pendidikan yang ditulis oleh Udin Saefudin dikatakan bahawa, lembaga
pendidikan formal seperti sekolah adalah suatu sub system dari sistem sosial.
Jika terjadi perubahan dalam system social, maka lembaga pendidikan tersebut
juga akan mengalami perubahan maka hasilnya akan berpengaruh terhadap system
social. Oleh karena itu suatu lembaga pendidikanmempunyai beban yang ganda
yaitu melestarikan nilai-nilai budaya tradisional dan juga mempersiapkan
generasi muda agar dapat menyiapkan diri dalam menghadapi tantangan kemajuan
zaman.
Agar kita
dapat lebih memahami tentang perlunya perubahan pendidikan atau kebutuhan
adanya inovasi pendidikan dapat kita gali dari tiga hal yang sangat besar
pengaruhnya terhadap kegiatan disekolah, yaitu:
1)
Factor Kegiatan Belajar Mengajar
Yang menjadi kunci keberhasilan dalam pengelolaan kegiatan belajar mengajar
ialah kemampuan guru sebagai tenaga professional. Guru sebagai tenaga yang
dipandang memiliki keahlian tertentu dalam bidang pendidikan, diserahi tugas
dan wewenang untuk mengelola kegiatan belajar mengajar agar dapat mencapai
tujuan tertentu, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional dan tujuan institusional yang telah dirumuskan.
Tetapi dalam pelaksanaan tugas pengelolaan kegiatan belajar mengajar terdapat
berbagai factor yang menyebabkan orang memandang bahwa pengelolaan kegiatan
belajar mengajar adalah kegiatan yang kurang professional, kurang efektif, dan
kurang perhatian. Sebagai alas an mengapa orang memandang tugas guru dalam
mengajar mengandung banyak kelemahan tersebut, antara lain akan dikemukakan
bahwa:
ü Keberhasilan
tugas guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar sangat ditentukan oleh
hubungan interpersonal antara guru dengan siswa.
ü Kegiatan
belajar mengajar di kelas merupakan kegiatan yang terisolasi. Pada waktu
mengajar dia tidak mendapatkan balikan dari teman sejawatnya.
ü Berkaitan
dengan masalah yang diatas tersebut, maka sangat minimal bantuan teman sejawat
untuk memberikan bantuan saran atau kritik guna peningkatan kemampuan
profesionalnya.
ü Belum adanya
criteria yang baku tentang bagaimana pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang
efektif.
ü Dalam
melaksanakan tugas mengelola kegiatan belajar mengajar, guru menghadapi
sejumlah siswa yang berbeda satu dengan yang lain, baik mengenai kondisi fisik,
mental intelektual, sifat, minat, dan latar belakang social ekonominya.
Dengan berdasarkan adanya kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan pengelolaan
kegiatan belajar mengajar tersebut maka dapat merupakan sumber motivasi
perlunya ada inovasi pendidikan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut,
atau bahkan dari sudut pandang yang lain dapat juga dikatakan bahwa dengan
adanya kelemahan-kelemahan itu maka sukar penerapan inovasi pendidikan secara
efektif.
2)
Faktor Internal dan Eksternal
Faktor internal yang mempengaruhi pelaksanaan sistem pendidikan dan dengan
sendirinya juga inovasi pendidikan ialah siswa. Siswa sangat besar pengaruhnya
terhadap proses inovasi karena tujuan pendidikan untuk mencapai perubahan
tingkah laku siswa. Jadi siswa sebagai pusat perhatian dan bahan pertimbangan
dalam melaksanakan berbagai macam kebijakan pendidikan.
Faktor eksternal yang mempunyai pengaruh dalam proses inovasi pendidikan
ialah orang tua. Orang tua murid ikut mempunyai peranan dalam menunjang
kelancaran proses inovasi pendidikan, baik ia sebagai penunjang secara moral
membantu dan mendorong kegiatan siswa untuk melakukan kegiatan belajar sesuai
dengan yang diharapkan sekolah, maupun sebagai penunjang pengadaan dana.
3)
Sistem Pendidikan (Pengelolaan dan Pengawasan)
Dalam penyelenggaraan pendidikan disekolah diatur dengan aturan yang dibuat
oleh pemerintah. Penanggung jawab pendidikan di Indonesia adalah Departemen
Pendidikan Nasional yang mengatur seluruh system berdasarkan ketentuan-ketentuan
yang diberlakukan.
Dalam kaitannya dengan adanya berbagai macam aturan dari pemerintah
tersebut maka timbul permasalahan sejauh mana batas kewenangan guru untuk
mengambil kebijakan dalam melakukan tugasnya dalam rangka menyesuaikan dengan
kondisi dan situasi setempat. Demikian pula sejauh mana kesempatan yang
diberikan kepada guru untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya guna
menghadapi tantangan kemajuan zaman. Dampak dari keterbatasan kesempatan
meningkatkan kemampuan professional serta keterbatasan kewenwangan mengambil
kebijakan dalam melaksanakan tugas bagi guru, dapat menyebabkan timbulnya
siklus otoritas yang negative. Siklus otoritas yang negative bagi guru yang
dikemukakan oleh Florio (1973) yang dikutip oleh Zaltman (1977) adalah guru memiliki
keterbatasan kewenangan dan kemampuan professional, menyebabkan tidak mampu
untuk mengambil kebijakan dalam melaksanakan tugasnya untuk menghadapi
tantangan kemajuan zaman. Rasa ketidakmampuan akan menimbulkan frustasi dan
bersikap apatis terhadap tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN.
Dari uraian sejumlah ruang lingkup inovasi pendidikan di atas dapat kami
simpulkan bahwa Inovasi pendidikan adalah inovasi untuk memecahkan masalah
dalam pendidikan. Inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan
komponen sistem pendidikan, baik dalam arti sempit tingkat lembaga pendidikan
maupun arti luas di sistem pendidikan nasional. Tujuan utama dari inovasi
adalah berusaha meningkatkan kemampuan, yakni kemampuan dari sumber-sumber
tenaga, uang, sarana dan prasarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi.
Jadi keseluruhan sistem perlu ditingkatkan agar semua tujuan yang telah
direncanakan dapat dicapai dengan sebaik-baiknya. Sehingga dengan demikian
proses inovasi akan dapat berjalan dengan baik seperti apa yang diinginkan.
Kemudian berkaitan dengan komponen inovasi, kami mengulas beberapa komponen
inovasi yaitu:
a) Inovator sebagai
pelaksana dari inovasi,
b) Inovasi yang
menjadi permasalahan yang akan dipecahkan,
c) Komunikasi
dengan saluran tertentu yang menjadi alat untuk menyebarkan luaskan dan
memperkenalkan inovasi kepada masyarakat,
d) Kemudian
yang terakhir adalah yang cukup penting yaitu adalah waktu karena waktu sangat
berpengaruh dalam proses pengambilan kebijakan untuk memutuskan sebuah inovasi
dan berpengaruh juga terhadap hal-hal yang lain yang berkaitan dengan inovasi.
Adapun yang menjadi sasaran inovasi
adalah yaitu terdiri dari:
a) Guru, Guru
sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan merupakan pihak yang sangat
berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Jadi kepandaian guru dalam merancang
strategi mengajar sangat diperlukan dalam kelangsungan proses belajar mengajar
untuk dapat membawa siswanya ke arah yang diinginkan.
b) Sasaran
inovasi selanjutnya adalah siswa Sebagai obyek utama dalam pendidikan terutama
dalam proses belajar mengajar, siswa memegang peran yang sangat dominan. Dalam
proses belajar mengajar, siswa dapat menentukan keberhasilan belajar melalui
penggunaan intelegensia, daya motorik, pengalaman, kemauan dan komitmen yang
timbul dalam diri mereka tanpa ada paksaan.
c) Dari segi
Kurikulum, masalah kurikulum dalam sekolah dianggap sebagai bagian yang tidak
dapat dipisahkan dalam proses belajar mengajar di sekolah, sehingga dalam
pelaksanaan inovasi pendidikan, kurikulum memegang peranan yang sama dengan
unsur-unsur lain dalam pendidikan. Karena tanpa adanya kurikulum dan tanpa
mengikuti program-program yang ada di dalamya, maka inovasi pendidikan tidak
akan berjalan sesuai dengan tujuan inovasi itu sendiri.
d) Selanjutnya
adalah fasilitas adalah salah satu masalah yang tidak bisa disepelekan karena
fasilitas merupakan suatu hal yang ikut mempengaruhi sebuah inovasi dan
menunjang sebuah inovasi, inovasi tidak akan dapat berjalan tanpa adanya
fasilitas yang mendukung dari inovasi tersebut.
e) Kemudian
yang terakhir adalah Lingkup sosial masyarakat, Masyarakat secara langsung atau
tidak langsung, sengaja maupun tidak, terlibat dalam pendidikan. Sebab, apa
yang ingin dilakukan dalam pendidikan sebenarnya mengubah masyarakat menjadi
lebih baik terutama masyarakat di mana peserta didik itu berasal. Tanpa
melibatkan masyarakat sekitarnya, inovasi pendidikan tentu tidak akan berjalan
dan akan mengalami gangguan dan liku-liku dalam proses inovasi.
Selanjutnya yang menjadi lingkup inovasi adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi inovasi hal ini tidak dapat diabaikan begitu saja karena hal ini
faktor yang cukup signifikan dalam inovasi betapa tidak karena hal ini terjadi
dalam kehidupan kita sehari-hari dan jarang sekali orang-orang yang menjadi
inovator menyadarinya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi inovasi tersebut
adalah
1) Visi
Terhadap Pendidikan ,
2) Faktor Pertambahan Penduduk,
3) Faktor
Perkembangan Ilmu Pengetahuan,
4) Tuntutan
adanya proses pendidikan yang Relevan.
Ada juga
pendapat lain yang mengemukakan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi inovasi
pendidikan, namun meskipun ada perbedaan tujuannya adalah sama dan inti dari
faktor-faktor tersebut pada hakikatnya adalah sama. Sebagaimana yang
diungkapkan Udin Saefudin dalam buku Inovasi Pendidikan yaitu
1) Factor
Kegiatan Belajar Mengajar,
2) Faktor
Internal dan Eksternal,
3) Sistem
Pendidikan (Pengelolaan dan Pengawasan).
B.
SARAN
Bagi para pembaca dan teman-teman
mahasiswa yang lainnya, jika ingin menambah wawasan dan ingin mengetahui lebih jauh,
maka penulis mengharapkan dengan rendah hati agar lebih membaca buku-buku
lainnya yang berkaitan dengan judul “ INOVASI PENDIDIKAN “.
DAFTAR PUSTAKA
Sa’ud, Udin Saefudin.2008. Inovasi Pendidikan. Bandung. Alfabeta
Budiningsih,
Asri. (2005). Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:Rineka Cipta.
Prawiradilaga,
Dewi S.(2012). Wawasan Tekonologi
Pendidikan. Jakarta:Kencana Prenada Media Group
0 komentar:
Posting Komentar