KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Yang telah memberikan berkat dan rahmat-NYA kepada kami. Sehingga kami mampu
menyelesaikan Makalah dengan judul “Jaringan Ikat ”.
Dalam penulisan makalah ini kami bayak
menerima bantuan bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak.Pada kesempatan ini
kami tidak lupa mngucapkan terima kasih yang sedalam- dalamnnya kepada:
1.
Bapak Yakobus Bustami, S.Si, M.Pd sebagai dosen pengampu
mata kuliah Struktur Hewan
2.
Orang tua kami yang telah memberikan bantuan materiil dan
spirtual.
Penyusunan
makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi yang sudah tersusun. Namun,
hanya lebih pendekatan pada study banding atau membandingkan beberapa materi
yang sama dari berbagai referensi.
Semoga
makalah ini bisa menjadi member tambahan pada hal yang terkait dengan
Kepentingan Pendidikan Biologi, khususnya Struktur Hewan yang membahas Jaringan
Pengikat.
Tak
ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah
ini yang penuh dengan keterbatasan kekurangan. Dengan segala kerendahan
hati, saran dan kritik yang konstruktif sangat Kami harapkan dari pembaca guna peningkatan dan
perbaikan pada pembuatan Makalah mendatang.
Sintang,23 Maret
2013
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar............................................................................................ i
Daftar Isi.......................................................................................................
ii
Bab 1 Pendahuluan
A.
Latar Belakang..................................................................................... iii
B.
Perumusan Masalah............................................................................. iv
C.
Tujuan penulisan..................................................................................
iv
Bab II Pembahasan
A.
Definisi Jaringan Ikat..........................................................................
1
B.
Struktur Jaringan Ikat........................................................................ 2
1.
Matriks............................................................................................ 2
2.
Sel - Sel Jaringan Ikat.................................................................... 4
C.
Macam – Macam Jaringan Ikat........................................................... 6
1. Jaringan Pengikat Benar................................................................ 7
a.
Jaringan Ikat Longgar.............................................................. 7
b.
Jaringan Ikat Rapat.................................................................. 9
2. Jaringan Penunjang........................................................................ 12
a.
Tulang Rawan............................................................................ 12
b.
Tulang......................................................................................... 14
c.
Sendi............................................................................................ 17
d.
Darah.......................................................................................... 18
e.
Lemak......................................................................................... 19
Bab III Penutup
A. Kesimpulan........................................................................................... 20
B.
Kritik dan saran................................................................................... 21
Daftar Pustaka.............................................................................................
22
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Tubuh
hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai
struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus
memungkinkan mereka mempunyai fungsi yang spesifik. Sebagai contoh, otot-otot
jantung yang bercabang menghubungkan sel-jantung yang lainnya. Percabangan
tersebut membantu kontraksi sel-sel dalam satu koordinasi (Campbell et al.
1999).
Ilmu
yang mempelajari jaringan disebut histologi. Definisi jaringan itu sendiri
yaitu gabungan dari beberapa atau banyak sel yang memiliki fungsi yang sama
dalam suatu ikatan. Jaringan didalam tubuh hewan mempunyai sifat yang khusus
dalam melakukan fungsinya, seperti peka dan pengendali (jaringan saraf),
gerakan (jaringan otot), penunjang dan pengisi tubuh (jaringan ikat), absorbsi dan
sekresi (jaringan epitel), bersifat cair (darah) dan lainnya.
Masing-masing
jaringan dasar dibedakan lagi menjadi beberapa tipe khusus sesuai dengan
fungsinya. Pada saat perkembangan embrio, lapisan kecambah (germ layers)
berdiferensiasi (dengan proses yang disebut histogenesis) menjadi empat macam
jaringan utama, yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot, dan
jaringan saraf. Sedangkan materi yang akan dibahas dan dikupas disini yaitu
mengenai jaringan pada hewan terutama jaringan ikat.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Ada berapa macam Jaringan Pengikat ?
2. Apa fungsi Jaringan Pengikat ?
3. Apa Struktur Jaringan Pengikat ?
C.
TUJUAN PENULIS
Penulisan
makalah ini bertujuan untuk mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan
pada hewan terutama pada jaringan ikat. Ada pun tujuan sesungguhnya yaitu :
1.
Untuk mengetahui macam-macam jaringan pengikat
2.
Untuk mengetahui fungsi jaringan
pengikat
3.
Untuk Mengetahui Struktur Jaringan Pengikat, serta
4.
Untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Struktur Hewan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
DEFINISI JARINGAN IKAT
Jaringan
ikat dan penunjang yaitu jaringan yang berada di antara berbagai jaringan lain.
Fungsi jaringan ikat adalah:
1. Melekatkan suatu jaringan ke
jaringan lain
2. Menyalurkan berbagai saluran dan
rongga
3. Menyalurkan atau mengangkut bahan
dari suatu jaringan atau alat
4. Mengisi rongga dan celah
5. Menghasilkan bahan penangkal
(imunitas)
6. Menunjang alat dan tubuh
7. Pelindung alat lunak
8. Cadangan air, elektrolit mineral,
dan energi (lemak)
Jaringan
ikat berkembang dari mesenkim. Mesenkim berasal dari mesoderm, yaitu lapisan
tengah embrio. Jaringan ikat ini sering disebut juga jaringan penyokong dan
penyambung. Letak sel-sel jaringan ikat ini tidak berhimpitan rapat, tetapi
berpencar-pencar, dan jika berhubungan hanya pada ujung-ujung protoplasmanya.
Jaringan
ikat adalah jaringan yang berfungsi mengikat antara bagian tubuh, Jaringan ini yang
mengikat berbagai jaringan menjadi organ dan mengikat berbagai organ menjadi
system organ.
B.
STRUKTUR JARINGAN IKAT
Ciri khusus jaringan ikat adalah
memiliki komponen interseluler yang disebut matriks. Matriks disekresikan oleh
sel-esl jaringan ikat. Dengan demikian jaringan ikat itu terdiri dari : Matriks
dan Sel-sel jaringan ikat
1.
Matriks
Matriks
tersusun dari serat-serat dan bahan dasar yang meliputi :
a. Serat
Berdasarkan bentuk dan reaksi
kimianya serat pada matriks dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu serat
kolagen, elastis, dan retikuler.
Ø Serat kolagen
serat
kolagen adalah protein fibrosa kuat yang tebal dan tidak bercabang. Serat
kolagen paling banyak jumlahnya dan di temukan di hampir semua jaringan ikat
semua organ.Serat kolagen berwarna putih dan bentuknya berupa berkas yang
beraneka ragam. Sifat serat kolagen adalah mempunyai daya rengang yang sangat
tinggi dengan elastisitas yang rendah. Kolagen terdapat pada tendon, tulang dan kulit.(bevelander,
1988)
Ø Serat elastin
Serat
elastin berwarna kuning dan lebih tipis dari pada kolagen. Sifat serat elastin
adalah mempunyai elastisitas tinggi. Bentuk serat ini seperti bengunan yang
bercabang-cabang dan tebal, tersusun dari protein dan mukopolisakarida. Semakin
bertambah usia seseorang. Daya elatisitas serat elastin akan semakin menurun.
Serat elastin antara lain terdapat dalam pembuluh
darah, ligament dan tulang rawan laring
Ø Serat retikuler
Serat
retikuler hampir sama dengan seart kolagen, akan tetapi ukurannya lebih kecil.
Serat ini berperan penting dalam menghubungkan jaringan ikat dan jaringan lain.
Khususnya di membrane antara jaringan epithelium dan jaringan ikat. Serat ini terdapat
pada hati, limpa dan kelenjar limfe.
b. Bahan Dasar
Bahan amorf ekstraseluler yang bening
dan homogen. Di dalamnya terendam sel dan serat yang terdiri dari
glikosaminoglikans atau proteoglikans, di dalmnya terdapat asam uronat dan
heksosamin. Bahan dasar penyusun matriks adalah asam mukopolisakarida yang
mengandung asam hialuronat dan kondroitin sulfat. Bahan dasar
ini berbentuk larutan homogen setengah cair.
2.
Sel-Sel Jaringan Ikat
Sel yang paling utama dalam jaringan
pengikat, guna menghasilkan serat dan bahan kandung ekstraseluler ada dua jenis
yaitu yang muda, di sebut fibroblast biasa, dan yang matang atau dewasa, di
sebut fibrosit.
Namun selain ke dua sel itu terdapat
sel-sel lain penyusun jaringan pengikat, diantaranya adalah:
a. Sel Makrofag
Fungsi
dari sel makrofag atau histiosit ini adalah fagosit yang fungsi utamanya adalah
memakan bakteri, sel mati, debris sel, dan benda asing lain di dalam jaringan
ikat. Makrofag berbentuk tidak teratur dan khusus terdapat di dekat pembuluh
darah, makrofag dapat digerakkan jika terjadi peradangan ditempat lain (jaringan
lain).
b. Sel lemak (Sel Adiposa)
Sel-sel
adipose atau sel lemak terdapat sendirian atau berkelompok dalam jaringan
penyambung longgar, sel ini terspesialisasi khusus untuk menyimpan lemak. Jika
jaringan ikat banyak mengandung sel lemak, maka disebut jaringan adiposa.(
Bevalender, 1988)
c. Sel Plasma
Sel
plasma dapat ditemukan dalam jumlah melimpah di bawah membrane epitel yang
basah. Sel plasma adalah sel yang memproduksi antibodi untuk antigen
(Bevalender, 1988)
d. Sel Fibroblas
Sel-sel
mesenkim mendiferensiasi diri menjadi fibroblast, sel-sel jaringan penyambung
yang membentuk matriks, sel ini mempunyai nucleus bulat telur besar dengan
kromatin yang menyerupai debu tersebar dan luas.
e. Sel Tiang (Mast cell)
Sel
tiang berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamine.
•
Heparin :
antikoagulan yang berperan dalam pembekuan darah.
•
Histamin : zat akibat reaksi sel tiang terhadap antigen yang
sesuai, berperan dalam meningkatkan permeabilitas darah.
C. MACAM - MACAM JARINGAN IKAT
Jaringan
ikat dibagi menjadi :
a. Jaringan pengikat benar
1. Jaringan ikat longgar
2. Jaringan ikat rapat/padat
b. Jaringan penunjang
1. Tulang rawan
2. Tulang
3. Sendi
4. Darah
5. Lemak
1. Jaringan Pengikat Benar
a.
Jaringan Ikat Longgar
Disebut juga jaringan areolar,
memiliki ciri-ciri : terdiri dari matriks yang mengandung
serat kolagen, mengandung banyak fibroblast dan makrofaga. Retikuler dan
elastin, terdiri dari beberapa jenis sel yaitu: Jaringan ikat longgar dibentuk
oleh sel-sel mesenkim. Sel-sel ini berasal dari jaringan embrional. Dalam
perkembangannya, sel-sel mesenkim akan berubah bentuk seperti gelondong
membentuk struktur yang disebut fibrosit. Fibrosit berkembang menjadi serabut elastin
dan serabut kolagen. Sel pembentuk jaringan ikat longgar yang lain adalah
hidrosit. Serabut-serabut ini merupakan pengisi martiks jaringan. Sel ini
berfungsi menghancurkan benda-benda asing. Serabut-serabut ini mengisi matriks
jaringan ikat dalam keadaan longgar sehingga jaringan ikat longgar bersifat
lentur.
Fungsi jaringan ikat longgar adalah
sebagai berikut :
•
Memberi bentuk organ-organ dalam, misalnya kelenjar limfa,
sumsum tulang, dan hati.
•
Menyokong, mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari seluruh
jaringan lain, misalnya : Menyelubungi serat-serat otot, Melekatkan
jaringan dibawah kulit, Membentuk membrane yang membatasi jantung dan rongga
perut dan Membentuk membrane yang disebut mesenteris yang berfungsi menempatkan
organ pada posisi yang tepat
Jaringan
ikat longgar ini terdapat di dermis (bawah kulit), selaput
perut, saluran pencernaan, pembungkus pembuluh darah, akson
saraf dan kulit, dan dalam kelenjar.
b.
Jaringan Ikat Padat
Jaringan ikat padat ini memiliki ciri-ciri: di
dominasi oleh serat kolagen, karena itu bersifat tidak elastis dan tersusun
dari sel-sel fibroblast. Jaringan ikat padat hampir mempunyai susunan yang sama
dengan susunan jaringan ikat longgar, tetapi matriksnya berisi lebih banyak
serabut dengan susunan yang teratur dan kompak. Jaringan ikat padat dicirikan
dengan susunan serat-serat yang padat. Jaringan ini hanya memiliki sedikit
subtansi dasar dan sedikit sel-sel jaringan ikat. fungsi Jaringan ikat
padat adalah sebagai penghubung antara organ-organ tubuh.
Jaringan ikat padat yang khusus ialah
seperti : tendo, aponeurosis, ligament, fasciae, perikhondrium, periosteumdan
epymysium.
•
Tendo adalah jaringan pengikat rapat yang menghubungkan otot
dengan tulang, di sebut juga urat otot.
•
Ligament (ligamentum) ialah jaringan pengikat rapat yang
menghubungkan ruas-ruas tulang sesamanya di daerah sendi.
•
Omentum adalah suatu selaput jaringan pengikat longgar yang
membentuk tirai dari lambung ke usus
•
Peritoneum adalah selaput jaringan pengikat longgar
yang melapisi rongga perut sejak dinding tubuh sampai ke alat dalam abdomen
(lambung, usus, hati, pancreas, ginjal dan sebagainya)
•
Mesenteri (mesentrium) adalah selaput jaringan pengikat
longgar yang menggantung saluran pencernaan ke dinding tubuh di dorsal dan
ventral.
•
Fasciae adalah selaput jaringan pengikat rapat yang
membungkus dan menyekat-nyekat bagian alat dalam, seperti otot, bawah kulit dan
ruas-ruas tulang. (yatim, 1996)
Jaringan
ikat padat dibagi menjadi dua jenis yaitu jarinagn ikat padat teratur dan tak
teratur.
a. Jaringan ikat padat tak teratur
Jaringan
ikat padat tak teratur mempunyai pola yang tidak teratur. Jaringan ini terdapat
pada bagian dermis kulit dan pembungkus tulang.
b. Jaringan ikat padat teratur
Jaringan
ikat padat teratur mempunyai pola yang teratur. Jaringan ini terdapat pada
tendon yang merupakan bagian yang menghubungkan jaringan otot dan jaringan
tulang, dan ligamen berupa penghubung antar tulang yang berbentuk terpilin,
misalnya pada Ligamen (penghubung tulang dengan tulang), dan Tendon (penghubung
otot dengan tulang).
Selain
menyusun dua tipe jaringan ikat dasar di atas, jaringan ikat juga menyusun
jaringan tulang rawan, jaringan tulang, Jaringan Lemak , Jaringan
Darah dan Jaringan Limfe.
2. Jaringan Penunjang
a.
Tulang rawan (kartilago)
Tulang
rawan (kartilago) yaitu jaringan penunjang yang liat dan lentur.
Tulang rawan merupakan spesialisasi dari jaringan ikat
berserat tebal dengan matriks elastis. Matriks tulang rawan merupakan campuran
protein dengan polisakarida yang disebut kondrin. Oleh karena itu, sel tulang
rawan disebut kondrosit. Kondrosit dibentuk oleh kondroblas. Kondrosit terletak
dalam lakuna yang terdapat dalam perikondrion.
Jaringan tulang rawan memiliki ciri
– ciri :
•
Tersusun dari bahan dasar yang disebut kondro mukoid
yaitu bahan dasar yang mengandung protein, dan karbohidrat.
•
Tersusun dari sel tulang rawan (Kondrosit) yang berfungsi sebagai
penyusun matriks. Pada anak-anak tulang rawan terbentuk dari sel-sel mesenkim. (jaringan
ikat embrional). Pada orang dewasa tulang rawan terbentuk dari selaput tulang
rawan (perikondrium).
Adapun fungsi Tulang Rawan yaitu :
•
Rangka tubuh awal
•
Menunjang jaringan lunak serta alat dalam
•
Melincirkan permukaan tulang pada sendi
•
Membina pertumbuhan tulang.
Macam
– macam jaringan tulang rawan yaitu :
·
Tulang rawan hialin : bening kebiruan seperti kaca,
mengandung serat kolagen yg halus.
b.
Tulang ( Osteon )
Tulang
adalah jaringan yang terkeras dari semua jaringan dalam tubuh, keras karena mengandung
garam kapur fosfat.
Fungsi
tulang yaitu :
·
Sebagai penyokong tubuh,
·
Sebagai alat gerak, dan
·
Pelindung organ-organ dalam.
Tulang tersusun dari sel-sel tulang
yang disebut osteosit. Osteosit dibentuk oleh Osteoblast (sel yang
berasal dari fibroblas). Matriks penyusun tulang adalah kolagen dan
kalsium fosfat yang memperkeras matriks sehingga tulang lebih keras dari pada
tulang rawan.
Unit dasar tulang disebut Sistem
Havers yang terdiri dari : lamel yaitu Lapisan konsentris matriks yang
terdiri dari garam mineral (membuat tulang jadi keras) dan serat kolagen
(membuat tulang jadi kuat), Lakuna yakni Ruang kecil di antara lamela dan
mengandung sel tulang (osteosit) dan Kanalikuli yaitu Saluran yang
berfungsi menyalurkan makanan dan mengeluarkan zat sisa. Sedangkan Saluran
Havers berisi pembuluh darah dan saraf.
Ada
3 macam sel tulang yaitu :
v osteosit : sel tulang dewasa, berada
dalam kapsul yang berada pada lacunae.
v Osteoblast : sel induk tulang,
fungsinya sebagai sintesa bahan organis kandung dan serat kolagen.
v Osteoklast : sel raksasa,
bertonjolan-tonjolan yang disebut ruffle.
fungsinya
: resorpsi bahan tulang ketika terjadi proses perombakan atau remodeling
tulang, menghasilkan enzim yang menghancurkan serat kolagen di dalam kandung
yang sedang di resorpsi.
1.
Bagian Tulang
Bagian
tulang terdiri dari tulang panjang seperti pangkal lengan dan paha memiliki
bagian :
ü Batang
Batang
membina sebagian besar ruas tulang, disebut juga diaphysis. Batang terdiri dari
dua daerah yaitu tulang dan sumsum.
ü Ujung
Ujung
adalah daerah ujung pangkal suatu ruas tulang pada tulang yang sedang tumbuh
(masa anak) bagian ujung tulang disebut epiphysis.ujung terdiri dari daerah
tulang saja.
2.
Selaput tulang
Selaput
Tulang terdiri dari :
·
Periosteum, selaput luar
·
Endosteum, selaput dalam
3.
Sumsum tulang:
Terdapat
dalam :
·
Sumsum tulang panjang
·
Rongga tulang berongga
Macam – macam sumsum tulang yaitu :
v Sumsum merah : merah karena banyak mengandung eritrosit. fungsinya :
ü Membikin sel darah
ü Menghancurkan eritrosit, mengambil
Fe dan Hb nya dan dicadangkan untuk membuat Hb baru
ü Membikin limfosit B dan T yang belum
berdiferensiasi, lalu diangkut darah kealat limfoid non sumsum tulang.
v Sumsum kuning
fungsinya
:
ü Cadangan energi, karena banyak sel
lemak
ü Cadangan jaringan pembentuk darah
4.
Macam Tulang
Menurut
ada tidaknya rongga Tulang dibedakan menjadi dua yaitu :
·
Tulang padat
·
Tulang Berongga
Menurut
pertumbuhannya tulang dibedakan atas :
·
Tulang Primer
·
Tulang Sekunder
c.
Sendi
Ruas
tulang dihubungkan sesama oleh sendi, yang dibina atas jaringan pengikat
tulang, atau tulang rawan.
Sendi
di bagi menjadi :
·
Diarthrosis : sendi yang banyak bergerak
·
Synarthrosis : sendi yang sangat sedikit atau tidak bergerak
sama sekali
·
Synostosis : keping tulang dihubungkan sesama oleh jaringan
tulang, tidak bergerak, yang terdapat pada tengkorak.
·
Synchondrosis : ruas atau keping tulang dihubungkan sesame
oleh tulang rawan hialin, terdapat pada sambungan tulang rusuk dengan tulang
dada dan symphysis.
·
Syndesmosis : ruas tulang dihubungkan sesama oleh jaringan
pengikat, pergerakan terjadi sedikit, terdapat pada sambungan tibia dan fibula.
d.
Darah
Darah
ialah cairan tubuh yang mengalir dalam pembuluh dan beredar ke seluruh bagian
tubuh .
Jaringan
darah memiliki Ciri-ciri :
Ø Tersusun dari sel-sel bebas dan
matriks cair (plasma),
Ø Terdiri dari : Eritrosit (sel darah
merah), Leukosit (sel darah putih), Trombosit (keping darah) dan plasma darah,
Jaringan
darah berfungsi sebagai pembawa sari-sari makanan, hormon, oksigen, sisa
metabolisme dan mencegah infeksi.
e.
Lemak
Terdiri dari sel-sel pengikat lemak dan serat retikulosa, banyak mengandung
pembuluh darah diseliputi dan di bagi-bagi oleh selaput jaringan pengikat
rapat. Energi yang berasal dari lemak yang dimobilisasi dari dalam sel lemak,
ada yang dipakai untuk membangkitkan panas yang perlu untuk menaikan suhu tubuh
yang kedinginan, ada untuk sumber energi bagi pergerakan otot.
Ada dua macam
sel lemak yaitu :
•
Unilokuler
•
Multilokuler.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
v Jaringan ikat dan penunjang yaitu
jaringan yang berada di antara berbagai jaringan lain.
v Fungsi jaringan ikat adalah:
1. Melekatkan suatu jaringan ke
jaringan lain
2. Menyalurkan berbagai saluran dan
rongga
3. Menyalurkan atau mengangkut bahan
dari suatu jaringan atau alat
4. Mengisi rongga dan celah
5. Menghasilkan bahan penangkal
(imunitas)
6. Menunjang alat dan tubuh
7. Pelindung alat lunak
8. Cadangan air, elektrolit mineral,
dan energy (lemak)
v Ciri khusus jaringan ikat adalah
memiliki komponen interseluler yang disebut matriks. Matriks disekresikan oleh
sel-esl jaringan ikat. Dengan demikian jaringan ikat itu terdiri dari : Matriks
dan Sel-sel jaringan ikat
v Macam - Macam Jaringan Ikat
Jaringan
ikat dibagi menjadi :
1. Jaringan pengikat benar
a. Jaringan ikat longgar
b. Jaringan ikat rapat/padat
2. Jaringan penunjang
a. Tulang rawan
b. Tulang
c. Sendi
d. Darah
e. Lemak
B. KRITIK
DAN SARAN
DAFTAR
PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar