BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
belakang.
Embrio adalah
sebuah eukariota diploid multisel dalam
tahap paling awal dari perkembangan.
Dalam organisme yang berkembang biak secara seksual,
ketika satu sel sperma membuahi ovum,
hasilnya adalah satu sel yang disebut zigot yang
memiliki seluruh DNA dari
kedua orang tuanya. Dalam tumbuhan, hewan, dan beberapa protista,
zigot akan mulai membelah oleh mitosis untuk
menghasilkan organisme multiselular. Hasil dari proses ini disebut embrio.
Pada tumbuhan,
istilah embrio hanya dipakai untuk tumbuhan kecil yang terbentuk dalam biji yang
berada dalam keadaan dormansi,
menunggu kondisi lingkungan yang tepat untuk berkecambah.
1.2.Rumusan
masalah.
ü Apa itu embriologi?
ü Bagaimanakah proses pertumbuhan dan perkembangan embrio
pada tumbuhan?
ü Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan?
ü Apa itu mikrogametogenis tumbuhan?
1.3.Tujuan
penulisan.
ü Agar kita mengetahui apa itu embriologi.
ü Untuk mengetahui proses pertumbuhan dan perkembangan
embrio pada tumbuhan.
ü Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan.
ü Untuk mengetahui apa itu mikrogametogenesis tumbuhan.
1.4.Manfaat
penulisan
Adapun
manfaat penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi kewajiban dalam tugas
perkuliahan serta untuk lebih mendalami pembahasan materi tentang embriologi tumbuhan ( mikrogametogenesis tumbuhan ).
1.5.Metode
penulisan.
Adapun
metode penulisan yang di gunakan oleh penulis bersumber dari buku-buku dan juga
dari internet.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
EMBRIOLOGI
PADA TUMBUHAN
A.
Embrio
1.
Pengertian
Dalam organisme yang berkembang biak
secara seksual,
ketika satu sel sperma membuahi ovum,
hasilnya adalah satu sel yang disebut zigot yang
memiliki seluruh DNA dari
kedua orang tuanya. Dalam tumbuhan, hewan, dan beberapa protista,
zigot akan mulai membelah oleh mitosis untuk
menghasilkan organisme multiselular. Hasil dari proses ini disebut embrio.
Pada tumbuhan,
istilah embrio hanya dipakai untuk tumbuhan kecil yang terbentuk dalam biji yang
berada dalam keadaan dormansi,
menunggu kondisi lingkungan yang tepat untuk berkecambah.
B.
Embrio
Pada Tumbuhan
1.
Perkembangan
Embrio
Biji yang mengandung tumbuhan dalam
keadaan embrio (lembaga atau sama artinya dengan tumbuhan yang seakan akan baru
dilahirkan yang merupakan hasil perkawinan antara salah satu inti generatif
dari serbuk sari dan inti primer dari saccus embrionalis) diselubungi oleh
kulit buji dan dibekali dengan sumber makanan cadangan.
Embrio dikelilingi oleh kotiledon dan
endosperma yang merupakan persediaan makanan,endosperma berkembang dari
pembelahan mitosis nukleus endosperma yang dihasilkan dari peleburan salah satu
gamet jantan dengan kedua nucleus polar atau dengan nukleus sekunder. Embrio
dan persediaan makanannya terbungkus oleh radikula yang merupakan bakal akar.
Bagian sumbu embrionik diatas kotiledon adalah epikotil. Pada ujungnya terdapat
plumula yang merupakan bakal pucuk atau daun. Dan pada bagian batang dibawah
keping biji disebut hipokotil yang terdapat batang akar atau radikula. Baik
plumula atau radikula terdapat meristem apeks di ujungnya. Selain itu terdapat
Kotiledon yang akan menyerap zat-zat makanan dari endosperma dan memindahkannya
ke embrio ketika biji mulai berkecambah.
Pembelahan sel didalam embrio diiringi dengan pertumbuhan serta
vakuolasi yaitu dibentuknya vakuola yang membesar dari sel-sel yang terjadi,
memulai organisasi dari sIstem jaringan. bakal epidermis ditunjukan oleh
lapisan permukaanyang bersifat meistimatik yakni protoderm. Dibawah protoderm
meristem dasar dari bakal korteks sudah dapat dibedakan dengan adanya vakuolasi
sel yang melebihi vakuolasi sel jaringan disebelahnya. Jaringan ditengah yang
kurang tervakuolasi dan memanjang sepanjang sumbu hipokotil -akar merupakan
meristem bakal jaringan pembuluh. Jaringan ini disebut
prokambium. Prokambium merupakan system yang berkesinambungan dan terkoordinasi
antara kotiledon dan sumbu hipokotil-
akar.
C.
Pertumbuhan
Dan Perkembangan Tumbuhan
§ PERTUMBUHAN:
Pertambahan jumlah sel pada suatu organisme dan bersifat tidak dapat kembali
(irreversible) serta pertambahan ini dapat diukur secara kuantitatif seperti
berat, tinggi, dan lain - lain.
§ PERKEMBANGAN:
proses untuk mencapai kematangan fungsi organisme dan dapat diukur secara
kualitatif seperti fungsi organ reproduksi, dan fungsi fungsi organ
lainnya
Perkembangan bakal biji
dan buah
-
Bakal biji mengandung
zigot dan endosperm. Zigot tumbuh menjadi embrio. Endosperm mengandung cadangan
makanan yang digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan embrio.
-
Pembelahan zigot secara
mitosis menghasilkan sel basal dan sel terminal. Sel basal berkembang jadi
suspensor, kulit bakal biji, dan mengalirkan nutrien dari endosperm. Sel
terminal berkembang jadi proembrio.
-
Biji yang matang,
embrio yang dikelilingi kotiledon, endosperm, atau keduanya. Tumbuhan dikotil
mempunyai dua kotiledon, sedangkan tumbuhan monokotil hanya mempunya satu
kotiledon. Biji dilindungi oleh kulit biji.
-
Buah mulai berkembang
setelah terjadi penyerbukan.
1.
Perkecambahan
-
Dimulai dari proses imbibisi yaitu proses
masuknya air ke dalam biji dilanjutkan proses pertambahan fungsi sel yang jelas
(diferesiansi) dan pembentukan organ pada tumbuhan (organogenesis).
-
Biji dapat berkecambah
karena didalamnya terdapat embrio yaitu:
Akar
lembaga, berfungsi sebagai akar.
Daun
lembaga sebagai:
·
tempat menimbun makanan
·
fotosintesis
·
alat pengisap makanan
untuk embrio
Batang
lembaga:
·
Epikotil: ruas batang
diatas daun lembaga yang akan tumbuh menjadi batang dan daun
·
Hipokotil: ruas batang
bawah daun lembaga yang akan tumbuh menjadi akar
-
Perkecambahan
Epigeal:
perkecambahan yang ditandai dengan bagian
hipokotil terangkat ke atas permukaan tanah.
-
Perkecambahan
Hipogeal:
perkecambahan
yang ditandai dengan terbentuknya bakal batang yang muncul ke permukaan tanah.
2.
Pertumbuhan
-
Pertumbuhan primer
(hasil pembelahan sel - sel meristem). Penambahan panjang batang dan akar.
-
Titik tumbuh akar :
jaringan meristem pada tudung akar (kaliptra)
-
Titik tumbuh batang:
jaringan meristem pada batang
·
Meristem
Embrional : saat perkecambahan
·
Meristem
Kambium : tumbuhan dewasa
-
Pertumbuhan sekunder
(hasil aktivitas jaringan meristem pada kambium). Pertumbuhan sekunder adalah
pertumbuhan diameter batang yang merupakan aktivitas sel meristem pada kambium.
D.
Faktor-Faktor
Pemengaruh Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Faktor
eksternal
·
Temperatur,
memperngaruhi kerja enzim dan kandungan air pada tanaman.
·
Cahaya
matahari, mempengaruhi lama dan waktu
fotosintesis pada tanaman.
·
AIR, pH, oksigen;
menentukan laju fotosintesis, pelarut universal, dan pengedar hasil fotosintesis.
·
Nutrisi, berguna
untuk melangsungkan hidup
Faktor
Internal
1.
Faktor genetis
2.
Faktor fisiologis
E.
Embriologi
Tumbuhan, / Tahap dan Proses
1. Proses
Perkecambahan Biji Tumbuhan
Proses perkecambahan
dapat dibedakan menjadi beberapa tahap yang saling tumpang tindih, yaitu tahap aktivasi, tahap pencernaan dan translokasi, dan tahap pertumbuhan
kecambah.
a.
Tahap Aktivasi. Tahap ini melipuli : 1) Hidrasi dan imbibisi
air. selama kedua tahap ini,
air masuk ke dalam embrio dan mcmbasahi protein dan koloid lain, 2) Sintesis dan pengaktivan
enzim, menyebabkan
peningkatan aktivitas metabolisme, dan 3) pemanjangan
sel dan munculnya radikula.
b.
Tahap Pencenaan dan
Translokasi. Pada tahap ini terjadi proses pencernaan lemak, protein, dan
karbohidrat yang tersimpan pada endosperm, koliledon atau perisperm. Hasil
pencernaan di translokasikan ke titik pertumbuhan sumbu embrio.
c.
Tahap Pertumbuhan
Kecambah. Kecambah berkembang akibat pembelahan sel
yang kontinu pada titik tumbuh sumbu embrio, yang selanjutnya diikuti dengan
perluasan struktur kecambah.
Pada tanaman gandum, urutan perkecambahan
adalah sebagai berikut. Pada awalnya terjadi penyerapan air dan embrio mulai
menghasilkan giberalin, yang tersebar ke lapisan aleuron disekeliling endosperm.
Giberelin merangsang sel-sel aleuron mensintesis amilase yang menguraikan
amilum pada sel-sel endosperm sehingga menyebabkan endosperm menjadi rusak dan
mencair (liquefy), di samping itu dihasilkan enzim protease dan ribonuklease,
yang menyebabkan terbentuknya sitokinin, auksin yang merangsang pembelahan sel
dan pembesaran embrio. Sumbu
pucuk-embrio selanjutnya berkembang dan tumbuh menjadi kecambah.
2.2. MIKROGAMETOGENESIS TUMBUHAN.
Mikrospora merupakan awal perkembangan
generasi gametofit jantan. Mikrospora mengalami dua kali pembelahan, pembelahan
pertama menghasilkan 2 sel yaitu sel generatif dan sel vegetatif. Pembelahan
kedua hanya terjadi pada sel generatif menghasilakan 2 gamet jantan. Pembelahan
kedua ini mungkin berlangsung di dalam serbuk sari satu atau dalam buluh serbuk
sari.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN.
Dalam tumbuhan, hewan, dan
beberapa protista,
zigot akan mulai membelah oleh mitosis untuk
menghasilkan organisme multiselular. Hasil dari proses ini disebut embrio.
Faktor-Faktor Pemengaruh Pertumbuhan Dan
Perkembangan Tumbuhan
Faktor eksternal
v Temperatur
v Cahaya
matahari.
v AIR, pH, oksigen.
v Nutrisi.
Faktor Internal
v Faktor
genetis
v Faktor
fisiologis
B.
SARAN.
Untuk mendapatkan materi yang lebih kompleks penulis
mengharapkan agar pembaca lebih kreatif untuk mencari sumber bacaan sendiri
dari berbagai sumber.
DAFTAR PUSTAKA
v amazing-biology.blogspot.com/2013/05/perkembangan-gametofit-jantan.html.
v https://www.google.com/search?q=makalah+embriologi+pada+tumbuhan&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a#q=makalah+embriologi+pada+tumbuhan&rls=org.mozilla:en-US:official&start=20
0 komentar:
Posting Komentar