Sabtu, 15 November 2014

pengertian Pendekatan sistem pengajaran, Ciri-ciri sistem pengajaran, Guru atau calon guru perlu memperoleh informasi yang relevan tentang komponen sistem pengajaran di sekolah melalui usaha pengenalan, Tingkatan-tingkatan tujuan pendidikan mulai dari tujuan yang sangat luas dan umum sampai ke tujuan yang spesifik, Ciri- ciri seorang guru yang “ profesional

Standard
1. Dalam pengajaran ( instruction ), perumusan tujuan adalah yang utama dari setiap proses pengajaran dan senantiasa diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendekatan sistem pengajaran. Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran. Sistem dapat diartikan sebagai seperangkat komponen atau unsur-unsur yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Pengajaran adalah dirunuskan tujuan yang diarahkan untuk mencapainya. Jadi, pendekatan sistem pengajaran merupakan suatu perangkat, alat atau tekhnik yang berbentuk kemampuan ( abilitas ) dalam merumuskan tujuan-tujuan secara operasional, mengembangkan deskripsi tugas-tugas secara lengkap dan akurat, dan melaksanakan analisis tugas-tugas. Konsep sistem pengajaran. Sistem pengajaran adalah suatu kombinasi terorganisasi yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem pengajaran senantiasa ditandai oleh organisasi dan interaksi antar komponen untuk mendidik siswa. Ciri-ciri sistem pengajaran.  Rencana, penataan intensional orang, material dan prosedur yang merupakan unsur sistem pengajaran sesuai dengan suatu rencana khusus, sehingga tidak mengambang.  Kesalingtergantungan ( interdependent ), unsusr-unsur suatu sistem merupakan bagian yang koheren dalam keseluruhan, masing-masing bagian bersifat esensial ( bersifat penting ). Satu sama lain saling memberikan sumbangan tertentu.  Tujuan, setiap sistem pengajaran memiliki tujuan tertentu. Ciri itu menjadi dasar perbedaan antara sistem yang dibuat oleh manusia dan sistem-sistem alami ( natural ). Sistem yang dibuat oleh manusia, seperti sistem transportasi, sistem komunikasi, sistem pemerintahan, semuanya memiliki tujuan. 2. Permasalahan yang terjadi dalam pengajaran dapat diatasi melalui perumusan masalah dengan prosedur : Mengidentifikasi sistem Artinya pada tahap ini merumuskan masalah input atau output secara baik, mencari sebab dan akar dari suatu permasalahan yang terjadi dalam pengajaran. Perumusan masalah Artinya merumuskan masalah sebagai dua hal yang berbeda secara tajam antara kenyataan yang nyata ( ada ) dengan keadaan yang di inginkan. Berusaha menghitung nilai / harga Artinya berusaha menghitung nilai atau harga yang digunakan sebagai tolak ukur bagi suatu pemecahan masalah yang berhasil. 3. Guru atau calon guru perlu memperoleh informasi yang relevan tentang komponen sistem pengajaran di sekolah melalui usaha pengenalan, yakni : Melakukan observasi langsung ke sekolah Artinya, untuk memperoleh suatu informasi yang relevan tentang komponen sistem pengajaran di sekolah seorang guru atau calon guru melakukan suatu kegiatan pengamatan langsung ke sekolah agar informasi yang di peroleh lebih jelas dan dapat mengetahui secara langsung komponen sistem pengajaran di sekolah yang di amati ( observasi ). Melakukan studi pengkajian terhadap tiap komponen sistem pengajaran. Artinya, seorang guru atau calon guru harus mengadakan penelitian tentang komponen sistem pengajaran misalnya pengkajian tentang ciri-ciri siswa, pengkajian tentang ciri-ciri guru profesional maupun pengkajian tentang kurikulum sekolah. Jadi, dalam hal ini pengkajian di artikan sebagai suatu proses penelitian maupun percobaan yang dilakukan untuk memperoleh informasi yang relevan tentang komponen sistem pengajaran di sekolah. Pendalaman, penguatan, dan perluasan dengan mempelajari teori yang relevan. Artinya, guru atau calon guru harus benar-benar mendalami, mencari kebenaran ( penguatan ) serta memperluas pengetahuannya dengan mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan sistem pengajaran di sekolah, agar informasi yang diperoleh bersifat relevan dengan komponen sistem pengajaran di sekolah. Guru atau calon guru harus benar-benar memahami dan mempelajari teori-teori yang relevan dengan komponen sistem pengajaran. 4. Ciri- ciri seorang guru yang “ profesional “: Menguasai bahan / materi Konkritnya, ciri-ciri seorang guru yang menguasai bahan / materi adalah ketika dia sedang menyampaikan materi, guru tidak terpaku pada buku atau diktatnya. Guru lebih bisa menjelaskan dan tidak kaku serta jika ada siswa-siswi yang bertanya guru dapat menjawab pertanyaan dengan baik, sehingga siswa lebih mudah memahami apa yang disampaikan oleh guru. Mengelola program pembelajaran. Guru yang profesional harus mampu mengelola program belajar mengajar. Misalnya guru merumuskan tujuan pembelajaran, guru mengenal kemampuan peserta didik, guru merencanakan dan melaksanakan program remedial, serta senantiasa berpedoman pada RPP dan silabus. Mengelola kelas dengan pengalaman belajar. Guru yang profesional harus bisa melihat situasi dan kondisi dalam proses pembelajaran agar pembelajaran berlangsung dengan aman dan nyaman. Dalam hal ini guru harus melihat bagaimana pengalaman belajarnya dulu. Misalnya, bagaimana mengatasi siswa yang nakal, suka ribut, dan malas, guru profesional harus bisa menempatkan posisi yang tepat bagi siswa seperti itu. Misalnya duduk dibagian depan. Menggunakan media / sumber belajar. Seorang guru yang profesional mengenal, memilih, dan menggunakan media atau sumber belajar yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi siswa. Misalnya, dalam penyampaiaan materi guru menggunakan media belajar infocus, diktat atau buku-buku dari sumber yang berbeda. Intinya, guru yang profesional harus bisa menggunakan media tersebut dengan tepat. Menguasai landasan pendidikan. Sebagai seorang guru yang profesional, hendaknya selalu berpedoman pada landasan pendidikan. Sebagaimana pendidikan nasional dirumuskan sebagai usaha sadar untuk membangun manusia indonesia seutuhnya. Oleh sebab itu, guru hendaknya selalu berpedoman pada landasan pendidikan, pancasila, serta UUD 1945 agar proses belajar mengajar berlangsung dengan baik. 5. Tingkatan-tingkatan tujuan pendidikan mulai dari tujuan yang sangat luas dan umum sampai ke tujuan yang spesifik : Tujuan Pendidikan Nasional Adalah suatu tujuan pendidikan yang pencapaiannya dalam jangka waktu tertentu suatu negara, terutama di Indonesia. Tujuan institusional. Adalah suatu tujuan yang pencapaiannya bersifat kelembagaan. Tujuan kurikuler. Adalah suatu tujuan yang ingin dicapai dari masing-masing setiap bidang studi. Tujuan Instruksional Umum ( TIU ) Adalah suatu tujuan yang hendak dicapai setelah selesai satu mata pelajaran. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK ) Adalah suatu tujuan yang bersifat operasional bertitik tolak dari perubahan tingkah laku, dapat diamati dan terukur.

0 komentar:

Posting Komentar