Nama : Valentinus Nino Riadi
NIM : 12.08.05.1202
Prodi : Biologi
Kelas : A8
Semester : VI ( Enam )
MaKul :
MIKROBIOLOGI
Dosen :
Florentina Esti Wahyuni
PROTISTA
EUKARIOTIK : BAKTERI
A. PROTISTA
EUKARIOTIK
Protista dianggap sebagai eukariota, pada dasarnya
karena adanya inti sel, dibatasi oleh membran inti. Sebagian protista adalah
uniseluler dan mengandung banyak organel termasuk membran organel dibatasi
seperti mitokondria, kloroplas dll. Protista diklasifikasikan dalam Kingdom
Protista karena mereka tidak cocok dengan kerajaan lainnya. Beberapa protista
aktif menelan makanan ke dalam sel mereka, sementara yang lain dapat membuat
makanannya sendiri dengan cara fotosintesis. Protista yang fotosintetik seperti
ganggang hijau biru dianggap sebagai produsen utama penting dalam ekosistem.
Protista dapat dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan kemiripan dengan
kerajaan yang lebih tinggi lainnya, termasuk protozoa, protophyta, dan jamur
lendir.
Klasifikasi Tradisional
Protista pertama kali diusulkan oleh Ernst Haeckel.
Secara tradisional, protista digolongkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan
kesamaannya dengan kerajaan yang lebih tinggi yaitu meliputi Protozoa yang
menyerupai hewan bersel satu, Protophyta yang menyerupai tumbuhan (mayoritas
algae bersel satu), serta jamur lendir dan jamur air yang menyerupai jamur. Dulu,
bakteri juga dianggap sebagai protista dalam sistem tiga kerajaan (Animalia,
Plantae termasuk jamur, dan Protista). Namun kemudian bakteri dipisah dari
protista setelah diketahui bahwa ia adalah prokariotik.
1. Protozoa,
protista yang menyerupai hewan
Protozoa
hampir semuanya protista bersel satu, mampu bergerak yang makan dengan cara
fagositosis, walaupun ada beberapa pengecualian. Mereka biasanya berukuran
0,01-0,5 mm sehingga secara umum terlalu kecil untuk dapat dilihat tanpa
bantuan mikroskop. Protoza dapat ditemukan di mana-mana, seperti lingkungan
berair dan tanah, umumnya mampu bertahan pada periode kering sebagai kista
(cyst?) atau spora, dan termasuk beberapa parasit penting.
Berdasarkan pergerakannya, protozoa
dikelompokkan menjadi:
ü Flagellata
yang bergerak dengan flagella(rambut cambuk). Contoh: Trypanosoma, Trichomonas
ü Amoeboida
yang bergerak dengan pseudopodia (kaki semu/kaki akar) yaitu yang berarti
setiap kali ia akan bergerak harus membentuk kaki semu sebelum dapat bergerak
dan pembentukan kaki ini dinamakan fase gel. Contoh: Amoeba
ü Cilliata
yang bergerak dengan silia (rambut getar). Contoh: Paramaecium
ü Sporozoa
yang tidak memiliki alat; beberapa mampu membentuk spora. Contoh: Plasmodium sp
2.
Algae, protista yang menyerupai tumbuhan
Algae
mencakup semua organisme bersel tunggal maupun banyak yang memiliki kloroplas.
Termasuk di dalamnya adalah kelompok-kelompok berikut.
ü Alga hijau,
yang memiliki relasi dengan tumbuhan yang lebih tinggi (Embryophyta). Contoh:
Ulva
ü Alga merah,
mencakup banyak alga laut. Contoh: Porphyra
ü Heterokontophyta,
meliputi ganggang coklat, diatom, dan lainnya. Contoh: Macrocystis.
Alga hijau dan merah, bersama dengan kelompok kecil
yang disebut Glaucophyta, sekarang diketahui memiliki hubungan evolusi yang
dekat dengan tumbuhan darat berdasarkan bukti-bukti morfologi, fisiologi, dan
molekuler, sehingga lebih tepat masuk dalam kelompok Archaeplastida,
bersama-sama dengan tumbuhan biasa.
3. Protista
yang menyerupai jamur
Beragam
organisme dengan organisasi tingkat protista awalnya dianggap sama dengan
jamur, sebab mereka memproduksi sporangia. Ini meliputi chytrid, jamur lendir,
jamur air, dan Labyrinthulomycetes. Chytrid sekarang diketahui memiliki
hubungan dengan Fungi dan biasanya diklasifikasikan dengan mereka. Sementara
yang lain sekarang ditempatkan bersama dengan heterokontofita lainnya (yang
memiliki selulosa, bukan dinding chitin) atau Amoebozoa (yang tidak memiliki
dinding sel).
Klasifikasi Modern
Saat ini istilah protista dipakai untuk mengacu pada
eukariota bersel satu baik sel independen atau kalaupun berkoloni tidak
menunjukkan diferensiasi dalam jaringan.[2] Istilah protozoa dipakai untuk
spesies heterotrofik dari protista yang tidak membentuk filamen. Istilah ini tidak
dipakai lagi di klasifikasi modern. Klasifikasi modern berupaya menyajikan
kelompok monofili berdasarkan ultrastruktur, biokimia, dan genetika. Karena
protista adalah parafili sistem seperti itu seringkali memecah atau
meninggalkan kingdom tersebut, ketimbang memperlakukan kelompok protista
sebagai eukaryota. Beberapa kelompok utama dari protista, yang mungkin
diklasifikasikan sebagai fila, disajikan di kotak sebelah kanan.[9] Banyak yang
menganggapnya sebagai monofili, meskipun masih belum meyakinkan. Misalnya,
Excavata mungkin tidak monofili dan Chromalveolate mungkin monofili jika
haptophyta dan cryptomonad dimasukkan.
B. BAKTERI
Bakteri
dianggap sebagai organisme prokariotik uniseluler. Tidak seperti eukariota, sel
bakteri tidak memiliki inti terorganisir, mitokondria, kloroplas dan membran
organel dibatasi lainnya. Sel bakteri hanya memiliki DNA melingkar, yang tidak
berhubungan dengan protein histon. Bakteri tidak menunjukkan metode reproduksi
seksual. Mereka bereproduksi secara aseksual; terutama dengan pembelahan biner
dibawah kondisi yang menguntungkan tertentu. Bakteri tertentu memiliki flagela,
yang memungkinkan gerak mereka. Sel bakteri bervariasi dalam bentuk dan terjadi
tunggal, rantai, atau dalam rumpun. Jenis utama dari bentuk pada bakteri adalah
kokus, basil, vibrio, dan spirilla.
C. BAKTERI GRAM
POSITIF DAN BAKTERI GRAM NEGATIF
GRAM POSITIF
Gram-positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu proses pewarnaan
Gram sehingga akan berwarna biru atau ungu di
bawah mikroskop. Bakteri gram
positif seperti Staphylococcus aureus (bakteri patogen yang umum pada manusia) hanya mempunyai membran
plasma tunggal yang dikelilingi
dinding sel tebal berupa peptidoglikan. Sekitar 90 persen dari dinding sel
tersebut tersusun atas peptidoglikan sedangkan sisanya berupa molekul lain
bernama asam teikhoat.
Ciri-ciri bakteri gram positif yaitu:
- Struktur
dinding selnya tebal, sekitar 15-80 nm, berlapis tunggal atau monolayer.
- Dinding
selnya mengandung lipid yang lebih normal (1-4%), peptidoglikan ada yang
sebagai lapisan tunggal. Komponen utama merupakan lebih dari 50% berat
ringan. Mengandung asam tekoat.
- Bersifat lebih rentan terhadap penisilin.
- Pertumbuhan dihambat secara nyata oleh zat-zat
warna seperti ungu kristal.
- Komposisi nutrisi yang dibutuhkan lebih rumit.
- Lebih resisten terhadap gangguan fisik.
- Resistensi terhadap alkali (1% KOH) larut
- Tidak peka terhadap streptomisin
- Toksin yang dibentuk Eksotoksin Endotoksin
GRAM NEGATIF
Bakteri gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu proses pewarnaan
Gram sehingga akan berwarna merah bila diamati
dengan mikroskop. Bakteri gram
negatif (seperti E. coli) memiliki sistem
membran ganda di mana membran pasmanya diselimuti oleh membran luar permeabel. Bakteri ini mempunyai dinding sel tebal berupa
peptidoglikan, yang terletak di antara membran dalam dan membran luarnya.
Ciri-ciri bakteri gram negatif yaitu:
- Struktur dinding selnya tipis,
sekitar 10 – 15 mm, berlapis tiga atau multilayer.
- Dinding selnya mengandung lemak lebih banyak
(11-22%), peptidoglikan terdapat didalam
- lapisan kaku, sebelah dalam dengan jumlah sedikit
± 10% dari berat kering, tidak mengandung asam tekoat.
- Kurang rentan terhadap senyawa penisilin.
- Pertumbuhannya tidak begitu dihambat oleh zat
warna dasar misalnya kristal violet.
- Komposisi nutrisi yang dibutuhkan relatif
sederhana.
- Tidak resisten terhadap gangguan fisik.
- Resistensi terhadap alkali (1% KOH) lebih pekat
- Peka terhadap streptomisin
- Toksin yang dibentuk Endotoksin
D. PERBEDAAN
PROTISTA DAN BAKTERI
- Protista
diklasifikasikan dalam Kingdom Protista, sedangkan bakteri
diklasifikasikan dalam Kingdom Monera.
- Karena
kehadiran membran yang menyelimuti inti, sel-sel protista dianggap sebagai
sel eukariotik, sedangkan sel bakteri dianggap sebagai sel prokariotik,
sel-sel mereka tidak memiliki selubung inti.
- Transkripsi
dan translasi bakteri terjadi di tempat yang sama sedangkan protista
terjadi dalam kompartemen yang berbeda.
- Tidak
seperti pada bakteri, dalam protista, DNA berhubungan dengan protein
histon.
- Sitoskeleton
tidak ada dalam bakteri, tidak seperti pada protista.
- Mitokondria
mungkin ada dalam protista, sedangkan sel-sel bakteri tidak memiliki
mitokondria.
- Kloroplas
tidak hadir dalam bakteri, sementara mereka hadir dalam beberapa bentuk
protista (protista fotosintetik).
- Cara
bakteri mendapat nutrisi dengan autotrofik atau heterotrofik, sedangkan
untuk protista adalah fotosintesis atau heterotrofik atau kombinasi
keduanya.
- Tidak seperti
bakteri, mekanisme primitif tertentu telah berevolusi untuk melakukan
rangsangan di beberapa bentuk protista.
0 komentar:
Posting Komentar