Selasa, 16 September 2014

Makalah tentang mitokondria

Standard

BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang
Tiap organisme atau makhluk hidup memiliki ukuran yang berbeda-beda. Semakin besar ukuran organisme itu, maka sel penyusunnya semakin banyak. Tubuh kita tersusun atas banyak sel. Sel didefiniskan sebagai unit struktural dan fungsional terkecil yang menyusun makhluk hidup. Dalam menjalankan fungsinya sel dilengkapi dengan bagian – bagian sel yang disebut dengan organel. Salah satu organel yang penting dalam sel adalah mitokondria.
Mitokondria adalah organel yang berperan penting sebagai pabrik energi yang menghasilkan energi bagi sel dalam bentuk ATP. Mitokondria memiliki struktur yang kecil dan tersusun atas empat bagian. Komposisi utama dari mitokondria sendiri adalah protein. Di dalam mitokondria untuk membentuk energi, terjadi proses yang disebut respirasi seluler. Respirasi seluler ini terbagi menjadi empat yaitu glikolisis, fermentasi, dekarboksilasi oksidasi piruvat dan siklus krebs atau dikenal pula sebagai siklus asam sitrat.





B.            Rumusan Masalah
                         Adapun rumusan masalah dari latar belakang di atas yaitu :
1.    Apa pengertian mitokondria?
2.    Bagaimanakah struktur dari mitokondria?
3.    Apa komposisi kimia dari mitokondria
4.    Apa fungsi dari mitokondria?
5.    Bagaimana sifat – siafat mitokondria?
6.    Bagaimanakah proses yang terjadi dalam mitokondria?
C.            Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Biologi Sel. Selain itu tujuan nya adalah sebagai berikut :
1.    Untuk mengetahui pengertian mitokondria.
2.    Untuk mengetahui struktur mitokondria.
3.    Untuk mengetahui struktrur kimia dari mitokondria.
4.    Untuk mengetahui fungsi mitokondria.
5.    Untuk mengetahui sifat – sifat mitokondria.
6.    Untuk mengetahui proses – proses yang terjadi dalam mitokondria.






BAB II
PEMBAHASAN
1.        Mitokondria
Mitokondria (mitochondrion', plural: mitochondria') atau kondriosom (chondriosome) adalah organel tempat berlangsungnya fungsi respirasi makhluk hidup. Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup. Mitokondria merupakan salah satu bagian sel yang paling penting karena di sinilah energi dalam bentuk ATP (Adenosine Tri-Phosphate) dihasilkan. Mitokondria mempunyai dua lapisan membran, yaitu lapisan membran luar dan lapisan membran dalam.
Lapisan membran dalam ada dalam bentuk lipatan-lipatan yang sering disebut dengan cristae. Di dalam Mitokondria terdapat ruangan yang disebut matriks, dimana beberapa mineral dapat ditemukan. Sel yang mempunyai banyak Mitokondria dapat dijumpai di jantung, hati, dan otot. Keberadaan mitokondria didukung oleh hipotesis endosimbiosis yang mengatakan bahwa pada tahap awal evolusi sel eukariot bersimbiosis dengan prokariot (bakteri) Kemudian keduanya mengembangkan hubungan simbiosis dan membentuk organel sel yang pertama.


2.        Struktur mitokondria
Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi dan memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, misalnya sel otot jantung. Jumlah dan bentuk mitokondria bisa berbeda-beda untuk setiap sel. Mitokondria berbentuk elips dengan diameter 0,5 µm dan panjang 0,5 – 1,0 µm. Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian utama, yaitu membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan matriks yang terletak di bagian dalam membran. Di dalam bagian mitokondria banyak terdapat enzim – enzim. Mitokondria terdiri dari :
a.    Membran luar yang berfungsi sebagai pembatas antara bagian dalam mitokondria dengan sitoplasma.
b.    Membran dalam yang berlekuk-lekuk (krista) berfungi untuk memperluas permukan dan untuk melangsungkan rantai respirasi yang menghasilka ATP.
c.    Ruang antar membran (antara membran dalam dan luar), berfungsi untuk oksidasi asam lemak dan katabolisme asetil koenzim dan sebagai tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi sel, seperti siklus Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi β-oksidasi asam lemak. Di dalam matriks mitokondria juga terdapat materi genetik, yang dikenal dengan DNA mitkondria (mtDNA), ribosom, ATP, ADP, ion-ion seperti magnesium, kalsium dan kalium.
d.   Matriks mitokondria, merupakan sebuah ruang yang dikelilingi oleh membran dalam yang berguna sebagai tempat oksidasi asam lemak dan katabolisme asetil koenzim.
e.    Cristae merupakan lapisan membran dalam ada dalam bentuk lipatan-lipatan.

3.        Struktrur Kimia Mitokondria
Pada mitokondria utuh, air merupakan komponen utama yang dominan dan ditemukan di seluruh mitokondria kecualai dalam lapisan bilayer lipida. Air selain berperan dalam reaksi – reaksi kimia, juga berperan sebagai medium fisik dimana metabolisme dapat berdifusi diantara sistem enzim. Komponen utama mitokondria adalah protein. Persentase protein yang sebenarnya berkaitan dengan jumlah membran protein yang ada. Protein mitokondria dapat dikelompokkan menjadi dua bentuk yaitu protein terlarut dan tidak terlarut. Komposisi lipida mitokondria tergantung dan sumber mitokondrianya. Namun demikian. Fosfolipida merupakan bentuk yang dominan. Umunya fosfolipida yang terdiri dari 34 total lipida. Fosfatidilamin dan fosafatidiletanolamin umunya merupakan fosafatidil dalam jumlah yang besar pada mitokondria. Namun demikian, ditemukan kadar kadiolipin dan kolesterol dengan konsentrasi yang rendah.
4.        Fungsi Mitokondria
Peran utama mitokondria adalah sebagai pabrik energi sel yang menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Metabolisme karbohidrat akan berakhir di mitokondria ketika piruvat di transpor dan dioksidasi oleh O2¬ menjadi CO2 dan air. Energi yang dihasilkan sangat efisien yaitu sekitar tiga puluh molekul ATP yang diproduksi untuk setiap molekul glukosa yang dioksidasi, sedangkan dalam proses glikolisis hanya dihasilkan dua molekul ATP. Proses pembentukan ATP melibatkan proses transpor elektron dengan bantuan empat kompleks enzim, yang terdiri dari kompleks I (NADH dehidrogenase), kompleks II (suksinat dehidrogenase), kompleks III (koenzim Q–sitokrom C reduktase), kompleks IV (sitokrom oksidase), dan juga dengan bantuan FoF1 ATP Sintase dan (ANT).
5.        Sifat – sifat  DNA Mitokondria
Mitokondria memiliki DNA tersendiri, yang dikenal sebagai mtDNA (mitochondrial DNA). MtDNA berpilin ganda, sirkular, dan tidak terlindungi membran (prokariotik). Karena memiliki ciri seperti DNA bakteri, berkembang teori yang cukup luas dianut, yang menyatakan bahwa mitokondria dulunya merupakan makhluk hidup independen yang kemudian bersimbiosis dengan organisme eukariotik. Teori ini dikenal dengan teori endosimbion. Pada makhluk tingkat tinggi, DNA mitokondria yang diturunkan kepada anaknya hanya berasal dari betinanya saja (mitokondria sel telur). Mitokondria jantan tidak ikut masuk ke dalam sel telur karena letaknya yang berada di ekor sperma. Ekor sperma tidak ikut masuk ke dalam sel telur sehingga DNA mitokondria jantan tidak diturunkan.
MtDNA diwariskan secara maternal. Sel telur memiliki jumlah mitokondria yang lebih banyak dibandingkan sel sperma, yaitu sekitar 100.000 molekul sedangkan sel sperma hanya memiliki sekitar 100-1500 mtDNA. Dalam sel sperma mitokondria banyak terkandung dalam bagian ekor karena bagian ini yang sangat aktif bergerak sehingga membutuhkan banyak ATP.
Pada saat terjadi pembuahan sel telur, bagian ekor sperma dilepaskan sehingga hanya sedikit atau hampir tidak ada mtDNA yang masuk ke dalam sel telur. Hal ini berarti bahwa sumbangan secara paternal hanya berjumlah 100 mitokondria. Apalagi dalam proses pertumbuhan sel, jumlah mtDNA secara paternal semakin berkurang. Maka jika dibandingkan dengan sumbangan secara maternal yaitu 100.000, maka sumbangan secara paternal hanya 0,01%. Oleh karena itu dapat dianggap tidak terjadi rekombinasi sehingga dapat dikatakan bahwa mtDNA bersifat haploid.
DNA mitokondria juga memiliki sifat unik lainnya yaitu laju mutasinya yang sangat tinggi sekitar 10-17 kali DNA inti [Wallace et al., 1997]. Hal ini dikarenakan mtDNA tidak memiliki mekanisme reparasi yang efisien [Bogenhagen, 1999], tidak memiliki protein histon, dan terletak berdekatan dengan membran dalam mitokondria tempat berlangsungnya reaksi fosforilasi oksidatif yang menghasilkan radikal oksigen sebagai produk samping [Richter, 1988]. Selain itu, DNA polimerase yang dimiliki oleh mitokondria adalah DNA polimerase γ yang tidak mempunyai aktivitas proofreading (suatu proses perbaikan dan pengakuratan dalam replikasi DNA). Tidak adanya aktivitas ini menyebabkan mtDNA tidak memiliki sistem perbaikan yang dapat menghilangkan kesalahan replikasi. Replikasi mtDNA yang tidak akurat ini akan menyebabkan mutasi mudah terjadi.
Salah satu bentuk keunikan lainnya dari mitokondria adalah perbedaan kode genetik mitokondria menunjukkan perbedaan dalam hal pengenalan kodon universal. UGA tidak dibaca sebagai “berhenti” melainkan sebagai tryptofan, AGA dan AGG tidak dibaca sebagai arginin melainkan sebagai “berhenti”, AUA dibaca sebagai methionin.
6.        Proses – proses yang terjadi di dalam mitokondria
a.         Glikolisis
Glikolisis adalah suatu produksi asam piruvat dari glukosa. Enzim yang dibutuhkan untuk glikolisis terdapat di dalam sitosol. Dalam kedaan anaerobik glikolisis difermentasi dan membentuk suatu produk seperti asam laktat. Atau etanol dan karbondioksida. Bila terdapat oksigen, asam piruvat masuk ke dalam mitokondria di mana asam tersebut dioksidasi oleh enzim – enzim dari siklus asam sitrat. Proses ini di sebut respirasi sel. Pembakaran glukosa memerlukan oksigen, tetapi beberapa sel hidup di mana tidak terdapat oksigen. Semua sel mempunyai peralatan enzimatik untuk mengkatabolis glukosa tanpa bantuan oksigen. Perombakan anaerobik (tanpa udara dan tanpa oksigen) glukosa ini disebut glikolisis. Sel – sel yang hidup tanpa oksigen menggunakan glikolisis untuk mendapatkan energi yang diperlukan untuk hidupnya.
b.         Fermentasi
Pada peristiwa glikolisis, glukosa secara bertahap diubah menjadi asam piruvat. Asam piruvat selanjutnya dapat diubah menjadi sejumlah produk tergantung pada kondisi metabolisme sel secara umum. Misalnya asam piruvat diubah menjadi asetil koA untuk memasuki daur asam sitrat dalam kondisi aerob atau dikonversi menjadi etanol atau asam laktat dalam kondisi anaerob.
1)        Fermentasi etanol
Fermentasi etanol dari asam piruvat berlangsung dalam keadaan anaerob. Proses ini dapat berlangsung pada ragi dan beberapa mikroorganisme lainnya. Reaksi ini dikatalis oleh piruvat dekarboksilase. Proses fermentasi etanol berlangsung dua tahap yaitu : dekarboksilasi piruvat menjadi asetaldehida dan reduksi aselatdehida menjadi etanol oleh NADH dengan bantuan enzim alkohol dehidrogenase.
2)        Fermentasi asam laktat
Asam laktat biasanya dibentuk dari bentuk piruvat pada berbagai mikroorganisme, tetapi juga dapat berlangsung pada organisme tingkat tinngi seperti pada manusia bila jumlah oksigen terbatas seperti pada otot disaat berlari cepat. Reduksi piruvat oleh NADH membentuk laktat dikatalis oleh laktat dehidrogenase. Asam laktat dan asam piruvat di dalam sel dapat digunakan untuk sintesis glukosa, peristiwa ini dinamakan glukoneogenesis. Asam laktat dan asam piruvat juga dapat digunakan untuk pembentukan poisakarida lain, misalnya glikogen.
c.         Dekarboksilasi oksidatif piruvat
Asam piruvat sebagai senyawa produk akhir glikolisis akan mengalami reaksi dekarboksilasi oksidatif apabila cukup oksigen dan menghasilkan asetil KoA. Proses ini berlangsung di dalam matriks mitokondria. Proses ini merupakan penghubung antara glikolisis dengan siklus asam trikarboksilat. Reaksi – reaksi Reaksi siklus  asam sitrat juga dikenal sebagai siklus krebs, menyelesaikan oksidasi yang sempurna dan mempertahankan gugus asetil dari asetil KoA reaski ini terjadi di dalam mitokondria.dekarboksilasi oksidatif piruvat berlangsung dengan bantuan enzim kompleks, yaitu kompleks piruvat dehidrogenase.
d.        Siklus krebs
Proses Siklus krebs menentukan dalam respirasi sel yaitu oksidasi sempurna dari asam piruvat dengan jalan pemisahan bertahap dari semua atom hidrogen sehingga menghasilkan 3 molekul CO2 dan pemindahan elektron yang dipisahkan dari atom hidrogen pada oksigen molekul.
Di dalam mitokondria asam piruvat mengalami langkah oksidasi lebih lanjut. Dua atom hidrogen dipisahkan dan hal ini mereduksi NAD+ menjadi NADH. Pada saat yang sama sebuah molekul CO2 dipisahkan. Fragmen yang terjadi mengikat kovalen pada koenzim lain, koenzim A untuk membentuk suatu kompleks yang disebut asetil KoA. Asetil KoA memasuki suatu urutan daur reaksi kmia sampai oksidasi itu sempurna. Urutan reaksi ini di sebut siklus krebs. Siklus krebs menggambarkan langkah pertama dari siklus tersebut yaitu penyatuan asetil KoA dengan asam aksaloasetat untuk membentuk asam sitrat. Dalam proses ini molekul KoA dibentuk kembali. Asam aksaloasetat adalah sebuah asam dengan empat karbon dengan dua gugus karboksil.














BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa mitokondria merupakan salah satu organel sel, secara umum memiliki diameter 0,5 µm dan panjang 0,5 – 1,0 µm. Mitokondria terdiri dari empat bagian utama yaitu membrane luar, membrane dalam, ruang antar membrane, dan matriks yang terletak di bagian dalam membrane. Fungsi utama dari mitokondria adalah sebagai tempat respirasi sel untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Dalam mitokondria terjadi proses yang disebut respirasi seluler yang terjadi atas glikolisis, fermentasi, dekarboksilasi oksidatif piruvat dan siklus krebs
B.     Saran
Diharapkan kepada rekan – rekan mahasiswa untuk lebih mengenal dan memahami mitokondria sebagai penghasil energi sel.








DAFTAR PUSTAKA

Alesiamonica. 2013. Mitokondria. Tidak diterbitkan
http://alesiamonica.blogspot.com/2013/09/mitokondria.html (diakses, 25 April 2014)

Iqbalali. 2008. Mitokondria. Tidak diterbitkan
http://iqbalali.com/2008/06/mitokondria.html (diakses, 30 April 2014)

Mustamiranwar. 2010. Makalah biologi sel tentang mitokondria. tidak diterbitkan
http.//mustamiranwar.wordpress.com/2010/03/makalah-biologi-sel-tentang-mitokondria.html (diakses, 03 Mei 2014)

Perpustakaan, online. 2008. Mitokondria. Tidak diterbitkan
http://www.perpustakaan-online.blogspot.com/2008/04/mitokondria.html (diakses, 22 April 2014)


0 komentar:

Posting Komentar