ANALISA PELUANG USAHA ITIK / BEBEK HYBRIDA PEDAGING “JUMBO” produksi
Cv. Kuda Hitam Perkasa
Bebek SJ35 – 19
Itik / bebek JUMBO adalah hasil persilangan (crossing) dua bangsa
itik yang berbeda (bangsa pedaging vs bangsa petelur), dari persilangan
ini dihasilkan keturunan itik yang mempunyai keunggulan melebihi tetuanya (penggabungan
sifat heterosis = hybrida).
Keunggulan itik hybrida pedaging JUMBO tampak pada pertumbuhan
daging yang jauh lebih cepat dari bebek pejantan & performance phisik tetap
mirip seperti itik lokal. Warna daging itik bebek tetap coklat merah dengan
tekstur daging lebih empuk, dan juga rasa lebih gurih.
STANDART PERFORMANCE ITIK / BEBEK JUMBO :
- Berat dod jantan / betina : 37,5 ~ 40 Gram
- Pakan starter (0 ~ 21 hari) : Protein 23 % pada 3.150 Kalori
- Pakan finisher (22 ~ 45 hari) : Protein 19 ~ 21 % pada 3.150 Kalori.
- Konversi pakan : 2.0 ~ 2.1
- Prakiraan berat panen : rataan
* Umur 35 hari : 1,30 Kg
* Umur 45 hari : 1,50 ~ 1,60 Kg
ANALISA USAHA :
PENGELUARAN : Per satuan : 100 ekor
- Pemberlian doc : 100e x @ 7.500 = 750.000
- Biaya pakan (panen 45 hr) : 2.1 x 1,5 kg x @ 5.000 = 1.575.000
- Biaya obat2an + TK + dll : 50.000
JADI TOTAL BIAYA PENGELUARAN = 2.375.000
PENDAPATAN :
- Deflesi 5 % sehingga panen : 100e x (-5%) = 95 ekor.
- Dengan berat 1,5 ~ 1,6 Kg panen laku : @ 32.500*. (*tergantung daerah)
JADI PENDAPATAN PANEN : 95 ekor x @ 32.500 = 3.087.500
JADI ADA KEUNTUNGAN
BERSIH = 3.087.500 – 2.375.000 = 712.500 / 100 ekor
MasBro dan MbakSis sekalian, sudah lama sekali saya berniat untuk
memposting artikel tentang kewirausahaan. Salah satunya tentang peluang usaha
jus buah ini. Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi, yang dulu
pernah punya usaha jus buah. Pada permulaannya hanya jualan jus buah,
tetapi akhirnya menu jualannya ditambah dengan minuman sejenis Pop Ice (maaf
menyebut merk :-P ) . Sempat berjalan hampir satu tahun, tetapi karena
keterbatasan waktu usaha ini diberhentikan dulu, sampai sekarang masih
berhenti. Mohon maaf ya, perkiraan atau estimasi modal, peralatan, maupun bahan
bakunya tidak up to date. Maklum udah lama sekali, jadi banyak yang lupa.
Oke, kita langsung bahas Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan dan Ancaman usaha
ini (Bahasa kerennya Analisis SWOT)
Kekuatan dan Peluang
Jus buah merupakan salah satu minuman yang disukai banyak orang karena
minuman ini segar dan menyehatkan. Kandungan dalam buah seperti vitamin dan
mineral sangat diperlukan oleh tubuh. Apalagi jika diminum ditengah terik
matahari, maknyusss……
Minuman Pop Ice (dan sejenisnya) saat ini digemari oleh orang ( terutama
anak-anak). Selain itu rasanya yang nikmat dengan berbagai rasa diyakini dapat
menarik banyak pembeli. Harganya juga murah meriah. Di televisi iklan produk
ini pun ditayangkan, jadi kita secara tidak langsung terbantu promosinya.
Kelemahan dan Ancaman
Buah-buahan mempunyai daya tahan yang kurang lama, akibatnya cepat
membusuk. Selain itu ada juga buah yang hanya ada kalau sedang musimnya saja
misal mangga. Kalau lagi musimnya harganya murah dan banyak dipasaran. Kalau
bukan musimnya, harganya selangit.
Sebaiknya di musim hujan, stok buah dan es batu tidak sebanyak musim
kemarau. Karena penjualan dimusim hujan tidak sebaik dimusim kemarau.
Untuk ancaman, mungkin banyak usaha sejenis yang sudah mempunyai
brand (waralaba).
Untuk produk minuman Pop Ice, ancamannya dari produk lain misalnya dari es
cincau capucino yang sekarang ini sedang booming. Tapi tak usah kuatir MasBro
dan MbakSis, produk ini masih unggul di harga jual.
Setelah membahas analisis SWOT, yuk kita bahas peralatan dan apa saja yang
perlu dibeli untuk memulai usaha ini.
- Gerobak (etalase dari alumunium ) Rp 2.000.000
- Blender merek apa saja Rp 200.000
- Gelas/plastik blender (cadangan) Rp 50.000
- Termos es besar Rp 250.000
- Kursi plastik Rp 100.000
- Penghalus es batu Rp 500.000
- Teko, toples, dan alat dr plastik lainnya Ro 500.000
- pisau dll *) Rp 100.000
- Gelas plastik, sedotan, plastik kresek dll Rp 300.000
- Spanduk Rp 150.000
- Dan peralatan lainnya krg lebih Rp 300.000
- Aneka buah Rp 500.000
- Aneka Pop Ice Rp 250.000
- Gula, susu, cincau, es batu,keju batang, mesis coklat dll Rp 200.000
Total estimasi = Rp 5.400.000
Untuk tahap awal kurang lebih Rp 5.400.000 kita bisa memulai usaha jus ini.
Untuk Estimasi Pendapatatan per bulan
Penjualan Jus 15 cup per hari @ Rp 6.500
15 cup x Rp. 6500 x 26 hari = Rp 2.535.000
Penjualan jus kombinasi 10 cup perhari @Rp 7.000
10 cup x Rp 7.000 x 26 hari = Rp 1.820.000
Penjualan pop ice 15 cup perhari @Rp 3.500
15 cup x Rp 3.500 x 26 hari = Rp 1.365.000
Total pendapatan kotor perbulan = Rp
5.720.000
Estimasi Biaya Operasional dan Bahan Baku
Biaya Bahan baku Buah
25 cup x Rp 3.500 x 26 = Rp 2.275.000
Biaya bahan baku Pop Ice
15 cup x Rp 1.000 x 26 = Rp 390.000
Biaya bahan pendukung (gula, susu, keju, cincau dll)
Estimasi Rp 500.000
Total Biaya Bahan Baku = Rp 3.165.000
Biaya Operasional Per Bulan
Gaji Pegawai Rp 700.000
Sewa tempat Rp 400.000
Total Biaya Operasional Rp 1.100.000
Jadi perkiraan laba bersih per bulan = Rp 5.720.000 –
Rp 3.165.000 – Rp 1.100.000 = Rp 1.455.000
Dengan perkiraan laba bersih diatas, maka kurang lebih dalam waktu 3- 4
bulan investasi ini akan balik modal (BEP
Analisa Usaha Cuci Motor
Analisa Usaha Cuci Motor, Usaha ini tergolong mudah dan hanya membutuhkan modal
relatif sedikit. Apalagi jika kita memiliki rumah dengan halaman luas dan
bertempat strategis.
Apa
Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan ?
1. Standar kebersihan motor dan cara membersihkannya
2. Pengetahuan umum tentang sepeda motor. Terutama bagian
mesin yang tidak boleh terkena air
3. Pembukuan sederhana. Untuk mencatat modal awal, operasional
bulanan dan pendapatan
Apa saja yang
dibutuhkan untuk memulai usaha Cuci Motor ?
1. Tempat dengan luas minimal 3 x 4 m untuk kapasitas 2-3
motor berjajar
2. Alat operasional : Pompa Air, Kompresor, sabun/sampo
motor, sikat, kain lap (kanebo), pengilap cat motor, semir ban dan kuas untuk
mengoles semir ban
3. Tenaga kerja. Minimal 2-3 orang. Salah satu sebagai
koordinator untuk melayani pembayaran dari konsumen dan pencatatan di buku
administrasi.
Sebelum
memulai usaha Cuci Motor berikut beberapa kunci sukses yang harus diperhatikan.
1. Lokasi usaha harus strategis dan nyaman bagi
konsumenuntuk menunggu. Jangan takut dengan kompetitor, cobalah
berpikir dari sudut pandang konsumen..tempat Cuci Motor seperti apa sih yang
paling ideal ? tentu harus mudah ditemukan, tempatnya bersih, tempat
menunggunya (kursi, meja) nyaman, mungkin bisa disediakan tv, dsb.
2. Cari dan latih tenaga kerja agar
tetap semangat dan rajin bekerja. Jaga tingkah laku para pekerja agar tetap
sopan dan berhati-hati dalam mencuci motor agar tidak timbul komplain motor
jadi baret atau ada bagian yang rusak.
3. Terapkan sistem gaji pokok dan
incentive bagi pekerja. Hitung incentive berdasarkan jumlah motor
yang mereka kerjakan agar para pekerja terus semangat dalam mencuci motor.
4. Perhatikan jam kerja dan waktu
istirahat makan para pekerja. Untuk menghindari sakit yang umum
terjadi yaitu masuk angin…simpel sih, tapi kalau salah satu saja pekerja ada
yang sakit pasti operasional usaha jadi kacau balau.
Nah, untuk
membuat tambah yahuud n mantap…ada juga tips Promosi yang bisa membuat orang
berbondong-bondong datang ke tenpat usaha anda.
1. Pertama n yang pasti buat papan nama atau
spanduk (sebaiknya yang berbahan plastik) yang mencolok. Buat
nama usaha Cuci Motor anda se-unik mungkin. Contoh : GP Motor Wash, Rossi
Kumbah Motor, Cuci Motor Express 20 Menit
2. Tawarkan hal yang unik..yang
membedakan usaha Cuci Motor anda dengan yang lain. Contoh : tambahan fasilitas
semir ban, pengkilap jari-jari motor, jaminan cuci motor 20 menit selesai, dll
3. Buat aneka promosi untuk menarik konsumen
baru. Seperti setiap orang yang datang sebelum jam 9.00 akan mendapat
diskon 50% cara ini ampuh untuk menarik orang agar mencucikan motornya
pagi-pagi sehingga orang lain akan melihat dan berpikir…wah, tempat Cuci Motor
ini pagi-pagi sudah penuh dan ramai..pasti layanannya bagus, kapan2 nyoba ahh..
4. Kerjasama dengan institusi atau jaringan
komunitas seperti…FIF (kredit motor) tiap orang yang kredit motor
dapat potongan harga atau gratis cuci motor 1 kali, sebarkan promo gratis cuci
motor/potongan harga kepada pekerja pabrik, dll
5. Buat seragam untuk karyawan
anda. Jangan tanggung-tanggung, buat seragam yang cukup bagus..jangan cuma kaos
oblong doang..kenakan juga sepatu boot dan sarung tangan.
Seragam dapat meningkatkan rasa percaya diri dan rasa memilikikaryawan.
Selain itu konsumen juga akan bertambah yakin karena usaha cuci motornya terkesan
keren dan rapi
Usaha Cuci
Motor ini juga bisa “ditumpangi” oleh usaha aji mumpung lainnya
seperti :
- Menjual aksesoris motor : helm, sarung tangan,
stiker, masker
- Jasa ganti oli dan servis motor
- Makelar jual beli motor second (untungnya juga lumayan
lhoo)
- Jualan makanan ringan dan minuman (Teh Botol, Aqua)
untuk konsumen yang sedang menunggu
Analisa
Finansial
Modal Awal
Sewa Tempat 5,000,000
Renovasi Tempat 2,000,000
Peralatan 5,000,000
Total 12,000,000
Modal Awal
Sewa Tempat 5,000,000
Renovasi Tempat 2,000,000
Peralatan 5,000,000
Total 12,000,000
Biaya
Operasional
Gaji Pegawai 3 orang @ Rp. 500.000,- 1,500,000
Listrik dan Air 500,000
Sabun, sampo dan semir ban 100,000
Total 2,100,000
Gaji Pegawai 3 orang @ Rp. 500.000,- 1,500,000
Listrik dan Air 500,000
Sabun, sampo dan semir ban 100,000
Total 2,100,000
Pendapatan
1 hari 30 motor @ Rp. 5000,-
1 bulan = 30 hr x 30 x Rp. 5000,- 4,500,000
1 hari 30 motor @ Rp. 5000,-
1 bulan = 30 hr x 30 x Rp. 5000,- 4,500,000
Keuntungan
Pendapatan – Biaya Operasional 2,400,000
Pendapatan – Biaya Operasional 2,400,000
Analisis Usaha Laundry Untuk
Menghadapi Masa Pensiun
Analisis Usaha Laundry
Konsumen
P e l a n g
g a n y a n g s e t i a
d e n g a n keberadaan laundry yaitu para pekerja atau mahasiswa
yang memiliki jam t er bang
t i nggi . Ket er bat asan waktu mereka
itulah yang akan
menguntungkan An d a s e b a g a
i p e l a k u u s a h a
ya n g menjalankan bisnis laundry.
Selain itu Anda juga dapat menjangkau pasar yang
lebih luas seperti
restoran atau hotel yang
mes k i pun me mi l i k i j a s a
pencucian s e ndi r i na
mun pa da k e ny a t a a nny a b e b e r a p a d i a n t a r anya m a s i h membutuhkan jasa
pencucian dari luar
seperti selimut, seprei
atau taplak meja.
INFO BISNIS
P e l u a n
g m e n j a l a n k a n b i s n i s laundry memang
besar jika dijalankan dengan baik dan benar, untuk itu
berikut ini beberapa
hal yang dapat
Anda persiapkan sebelum menjalankan
bisnis laundry.
1.
Pilih lokasi yang
Anda harus
mengetahui
cara mencuci pakaian sesuai dengan jenis
kainnya masing-masing. Serta mengetahui
formula khusus untuk
menghilangkan noda pada
pakaian. Hal i n i b i s
a me mb a n g u n k e p e r c a y a a n pelanggan terhadap
laundry Anda.
2. strategis
untuk memudahkan
Anda dalam
menjaring pelanggan, jika
harga sewa tempat
terlalu tinggi prosesmencuci dapat dilakukan
ditempat yang berbeda.
3.
Mempunyai alat-alat yang
mencukupi seperti
mesin cuci, mesin
p e n g e r i n g , s e t r i k
a , kemudian alat pendukung lainnya
seperti gantungan, rak, keranjang
dan sebagainya. Peralatan tersebut akan
membantu mempermudah pekerjaan Anda
agar selesai tepat
padawaktunya.
4. J i k
a u s a h a s e m a k i n
berkembang,
Anda bisa me n y e wa k a r y a wa n u n t u k m e n g h a n d l e pekerjaan .
P i l i h l a h k a r y a w a n
y a n g terampil, cekatan dan
jujur, sementara Anda
m e m a n t a u d a n memenej
dari belakang layar.
KELEBIHAN
BISNIS
Menumpuk laba
bersih dari bisnis l a u n d r y b u k a n l a h h a l
y a n g t i d a k mungkin. Bisnis
satu ini justru
memiliki prospek yang
bagus apalagi bagi
Anda y a n g a k a n mempersiapkan masa pensiun. Ketika
bisnis laundry yang
Anda r i nt i s t el ah
berkembang Anda bisa merambah ke sistem
f r a n c h i s e . S e g me n n y a
p u n b u k a n l a g i
p a s a r mahasiswa dan para pekerja saja, namun Anda
bi sa mengambi l pasar
sal on, restoran, bahkan hotel.
Layanan yang Anda
tawarkan pun dapat
berkembang seperti melayani
dry cleaning
KEKURANGAN
BISNIS
M e s k
i t e r b i l a n g b i s n i s
y a n g menguntungkan namun bisnis
laundry merupakan bisnis yang
telah menjamur diberbagai wilayah. Lihat saja, mulai dari kawasan
jalan protokol hingga
gang-gang sempit kini
mudah sekali kita
temukan gerai - gerai ya ng me nye di a ka n jasa laundry. Unt uk
i t u pintar- pintarlah da l a
m me mb e r i k a n s e n t uh a n y a n g
b e r b e d a pada bisnis
Anda , a g a r pe l a ng g a n s e na nt i a s a s e t i a
dengan pelayanan Anda
STRATEGI
BISNIS
1.
Sebelum Anda benar-benar
memulai bisnis ini
sebaiknya adakan survei
tepat usaha terlebih dahulu.
Perhatikan apakah kawasan
yang akan Anda gunakan
sebagai tempat usaha
tersebut sudah ada bisnis serupa,
jika sudah seberapa dekat jaraknya, danbagaimana
respon masyarakat sekitar.
Hal-hal tersebut akan
memberikan gambaranserta memudahkan
Anda dalam mempersiapkan
strategi untuk menarik
pelanggan.
2.
Perkirakan harga pasaran
yang akan Anda
kenakan kepada pelanggan,jangan sampai
terlampau mahal atau
murah. Tawarkan keunggulan
layanan, sepertijaminan anti
luntur, anti kusam.
Untuk itu diperlukan pengetahuan
untuk teknik-Teknik diatas.
3.
Selalu jaga ketepatan
waktu sesuai pesanan
pelanggan, agar pelanggan merasa senang
dan pastinya akan
setia dengan pelayanan
Anda. Tidak perlu takut
dalamme nghadapi pe r s a i nga
n di dunia bisnis,
hal ini wajar
dan pasti terjadi.
Makin banyak pemain sudah
pasti semakin ketat
persaingan, itu berarti
makin t inggi pula
peluang untuk meningkatkan kualitas pelayanan Anda.
Percayalah siapa pun bisa
sukses berbisnis. Salam
sukses
ASUMSI
USAHA
Asumsi
T arif jasa
laundry /kg : Rp 3.000,00
Modal awal
Sewa Tempat
Rp10.000.000,00
Mesin cuci 1
unit
Rp3.500.000,00
Mesin
pengering 1 unit Rp5.000.000,00
Setrika 1
unit
Rp100.000,00
Timbangan
digital
Rp300.000,00
Rak, meja,
gantungan baju,
keranjang
dll
Rp2.000.000,00 +
Total
Rp20.900.000,00
Peralatan mengalami
penyusutan setelah
digunakan
selama 3 tahun (36 bulan) dengan rincian
:
1/36 x
Rp 24.900.000,00 = Rp 691.700,00
Biaya
operasional
Gaji 1 orang
karyawan
Rp 500.000,00
Belanja
deterjen dan pewangi Rp 500.000,00
A TK dan
plastik
Rp 100.000,00
Biaya
listrik dan
telepon
Rp250.000,00
Transportasi
Rp 5.000/hr x 30 hr Rp 150.000,00
Biaya
penyusutan peralatan
Rp691.700,00 +
Total
Rp 20.900.000,00
Omset
perbulan
Setiap
harinya omset yang masuk ± 50 kg
Pendapatan
per hari @ Rp 3.000,00 x 50 kg Rp 150.000,00
Pendapatan
per bulan : Rp 150.000,00 x 30 hari Rp 4.500.000,00
Laba bersih
perbulan
Rp
4.500.000,00 - Rp 2.191.700,00 = Rp 2.308.300,00
ROI (Return
of Investment)
(modal usaha
: laba bersih per bulan) = ± 9 bulan
Latar Belakang
Perikanan budidaya di Indonesia merupakan salah satu komponen yang penting
di sektor perikanan. Hal ini berkaitan dengan perannya dalam menunjang
persediaan pangan nasional, penciptaan pendapatan dan lapangan kerja serta
mendatangkan penerimaan negara dari ekspor. Perikanan budidaya juga berperan
dalam mengurangi beban sumber daya laut. Di samping itu perikanan budidaya
dianggap sebagai sektor penting untuk mendukung perkembangan ekonomi pedesaan.
Menurut Made L. Nurjana (2006) besarnya kontribusi perikanan budidaya dan
penangkapan ikan air tawar terhadap total produksi ikan nasional sebesar 29,1%.
Peningkatan ini merupakan dampak dari inovasi teknologi, pertambahan areal dan
ketersediaan benih ikan yang berkualitas. Pada tahun 2005, total produksi
nasional dari budidaya ikan sebesar 2,16 juta ton.
Permintaan pasar dalam negeri untuk kebutuhan hasil perikanan semakin
meningkat dari tahun ke tahun, keadaan ini menunjukkan tingkat kesadaran
masyarakat yang sudah cukup mengerti tentang besarnya manfaat kebutuhan gizi
dan kesehatan guna meningkatkan perkembangan tingkat kecerdasan pada anak-anak
dan mengurangi gejala kekurangan gizi pada manusia. Dukungan pemerintah dalam
menunjang terpenuhinya kebutuhan bibit berkualitas memang telah ada akan tetapi
belum mencukupi sehingga bibit yang dipakai masih memiliki kualitas rendah yang
mengakibatkan produktivitas tidak masksimal. Harga pakan yang kianmeroket juga
menjadi permasalahan bagi petani ikan karena sangat pakan memiliki komposisi
65% dari kebutuhan modal, sedangkan harga jual sangat berfluktuasi yang dapat
merugikan bagi petani.
Budidaya Ikan Nila
Sebelum melakukan kegiatan budidaya ikan, langkah pertama yang harus
diperhatikan dalam persiapan budidaya yaitu pengelolaan tanah dan pengelolaan
air. Pengelolaan tanah bertujuan untuk men-ciptakan kondisi optimum tanah
agar dapat menyediakan lingkungan yang layak sebagai tempat hidup ikan.
Pengelolaan tanah meliputi pengolahan tanah, pengapuran dan pemupukan. Setelah
dilakukan pengolahan tanah, lang-kah selanjutnya adalah pengelolaan air.
Benih ikan yang telah dideder dan dipe-lihara dengan baik selama masa
tertentu (1-4 bulan) tidak semuanya memiliki ukuran yang sama, demikian juga
benih ikan tidak semuanya sehat. Oleh karena itu, benih ikan yang akan
dibe-sarkan harus diseleksi terlebih dahulu un-tuk mendapatkan benih ikan yang
berukur-an sama, sehat dan pertumbuhannya baik.Benih–benih ikan yang telah
diseleksi dapat segera disebarkan ke kolam pembesaran. Untuk men-cegah kematian
benih ikan akibat stress, peru-bahan suhu yang mendadak dari wadah ke kolam
pembesaran, pelukaan dan serangan penyakit, maka dalam menebarkan ikan ke kolam
pembesaran hendaknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari dan padat
pen-barannya perlu diperhatikan. Pada budidaya ikan nila luas lahan 790 m2
yang terdiri dari 5 unit kolam, rata–rata seluas 158 m2/kolam,
mempunyai padat penebaran sekitar 50-52 ekor/m2 dengan berat ikan
20gr, dan per kolam terdapat 8.182 ekor ikan nila dengan mortalitas sebesar 10
%.
Menurut Suyanto S.R. (2004), banyaknya makanan yang diberikan harus
diperhitungkan dengan harga pakan dan nilai produksi ikan yang akan diperoleh.
Perhitungan ini penting untuk menghindari kerugian. Beratnya ransum per hari
harus diperhitungkan secara cermat. Setiap kolam harus dibuatkan tabel pakan
sendiri sesuai dengan kepadatan ikan yang dipelihara dan target produksi. Pakan
yang diberikan sebaiknya habis dalam 5 menit. Jika pakan tidak habis dalam 5
menit berarti ikan ada gangguan. Gangguan dapat berupa sera-ngan penyakit,
perubahan kualitas air, udara panas, atau telalu sering diberi pakan.
Budidaya ikan tidak lepas dari gangguan hama dan penyakit. Datangnya
penyakit dise-babkan oleh beberapa hal seperti lingkungan budidaya, teknik
budidaya, penanganan panen dan pasca panen yang kurang baik serta tidak sesuainya
ukuran dan jenis bahan ynag digu-nakan pada wadah penampungan sehingga ikan
luka. Datangnya penyakit merugikan dari sisi produktifitas oleh karena itu,
perlu dilakukan upaya pencegahan datangnya penyakit dan pengendalian penyakit
yang menyerang.
Faktor lingkungan yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan ikan adalah pH
air yang terlalu rendah atau terlalu tinggi, perubahan suhu air yang terlalu
mendadak, zat–zat beracun yang ada dalam air, penumpukan kotoran atau sisa –
sisa makanan, kadar oksigen dalam air rendah, kejenuhan gas (nitrogen, oksigen
dan karbondioksida) serta kadar amoniak yang tinggi.
Pemanenan ikan dilakukan dengan mem-perhatikan umur ikan, bobot ikan saat
tebar, bobot ikan saat panen, dan waktu pemanenan. Pada budidaya ikan nila,
ukuran tebar ikan 20 gr/ekor dan lama pemeliharaan 4 bulan diperoleh berat ikan
saat panen 300 gr/ekor. Ikan–ikan yang telah dipanen harus tetap dipetahankan
mutunya sampai di pasaran. Oleh karena itu, penanganan pasca-panen harus
dilakukan dengan baik dan benar. Penanganan pascapanen ikan yaitu pembersihan,
pemberokan, pengolahan, pengangkutan dan pemasaran
Pada saat pengangkutan sering kali ikan mengalami kerusakan. Untuk menekan
kerusakan sekecil mungkin, maka ikan harus dikemas dengan baik. Hal–hal yang
perlu diperhatikan dalam pengangkutan ikan adalah wadah untuk mengemas ikan,
kepadatan ikan dalam wadah dan sistem pengangkutan (Cahyono bambang, 2000).
Untuk pengemasan ikan gurami petani ikan menggunakan jerigen plastik karena
ikan masih dalam keadaan hidup, sedangkan ikan nila sudah dalam keadaan mati
sehingga dapat menggunakan box fiberglass atau styrofoam.
Saat pengangkutan, kepadatan ikan sangat tergantung pada ukuran ikan,
sistem pengangkutan dan lamanya pengangkutan. Apabila ikan terlalu padat akan
menyebabkan ikan cepat rusak dan membusuk atau mati. Pada pengangkutan ikan
gurami yang menggu-nakan jerigen plastik kepadatan pengangkutan 30 kg dalam 120
liter air selama 6 jam. Sedang-kan ikan nila dalam setiap box kepadatan
maksimalnya adalah 70 kg, sehingga jumlah ikan nila saat pengangkutan adalah
sekitar 230 ekor/box dengan ukuran panen 300 gr/ekor.
Pemasaran
Pasar pada usaha budidaya ikan nila yang dimaksudkan adalah pasar reseller,
yaitu suatu pasar yang terdiri dari individu dan organisasi yang melakukan
penjualan kembali barang dan jasa untuk menda-patkan keuntungan. Secara teknis,
pemasaran ikan gurami dan ikan nila lebih ditekankan pada strategi bauran
pemasaran hal ini dilakukan karena luasnya kegiatan pemasaran. Penentuan lokasi
dan distribusi serta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting,
karena agar pelanggan mudah menjangkau setiap lokasi yang ada serta
mendistribusikan barang atau jasa. Saluran distribusi budidaya ikan nila adalah
dari produsen/petani ikan ke pengepul, agen, kemudian restoran dan yang
terakhir kepada konsumen akhir.
Untuk biaya pemasaran berupa biaya angkut/transportasi dari lokasi ke
supermarket atau pasar sudah termasuk dalam komponen biaya upah sewa sarana
angkutan sebanyak satu trip sedangkan satu trip lainnya digunakan untuk sewa
sarana transportasi benih ikan (pada awal pemeliharaan tiap periode). Adapun
untuk kegiatan panen menggunakan dua jenis tenaga kerja yaitu 1) tenaga panen
yang merupakan tenaga kerja tidak terampil, sehingga upah bayangannya sebesar
80% dari upah aktualnya, dan 2) tenaga pengepakan ikan dalam kantong-kantong
plastik. Tenaga kerja ini masuk dalam kategori tenaga kerja terampil sebab
diperlukan ketrampilan khusus dalam mengepak ikan konsumsi yang masih hidup
dalam kantong-kantong plastik yang berisikan oksigen. Ketrampilan khusus dalam
hal ini yaitu teknik mengukur volume air dan oksigen yang dimasukkan dalam
kantong plastik, cara mengikat kantong dan mengisi oksigen dalam kantong
plastik tersebut.
Kelembagaan Pada Agribisnis Budidaya Ikan Nila di
Kabupaten Nganjuk
Kelembagaan yang ada didalam usaha budidaya ikan nila yaitu lembaga
penyedia sarana produksi, lembaga penyedia dana, lembaga pemasaran, dan lembaga
penyuluhan. Untuk memperoleh sarana produksi koperasi sangat berperan dalam hal
ini adalah koperasi Mina Sejahtera yang mempunyai beberapa relasi dalam
penyediaan sarana tersebut. Sedangkan kegiatan budidaya ikan nila dalam
penyediaan sarana produksi selain dari koperasi Mina Nugroho juga mempunyai
hubungan kerja/kemitraan dengan pabrik pakan Charun Chokan yang ada di
Sidoarjo, sedangkan benih disediakan oleh koperasi Mina Jaya sebagai koperasi
sekunder.
Usaha budidaya ikan nila modal berasal dari modal sendiri. Karena pemilik
usaha tersebut tergolong didalam kelompok tani, mereka mendapatkan ban-tuan
modal yang biasanya disebut dengan penguatan modal dari pemerintah. Lembaga
pemasaran adalah badan – badan hukum atau perorangan yang meng-gerakkan arus
barang dari produsen kepada konsumen. Lembaga pemasaran didalam usaha budidaya
ikan nila adalah pedagang pengepul lokal yang datang langsung ke tempat
budidaya ikan pada saat pemanenan, dari pedangang pengepul, ikan gurami
ukuran konsumsi diantar ke restoran dan agen. Sedangkan lembaga pemasaran pada
kelompok tani Mina Nugroho adalah agen, dari agen langsung kepada restoran/
pasar dan akhirnya kepada konsumen.
Lembaga penyuluhan yang berperan dalam hal ini adalah pemerintah yaitu sub
dinas perikanan Kabupaten Nganjuk di bawah naungan dinas kehewanan Kabupa-ten
Nganjuk. Sub dinas perikanan Nganjuk biasanya memberikan penyuluhan satu bulan
sekali pada awal bulan kepada para petani ikan melalui kelompok tani Mina
Sejahtera untuk usaha ikan gurami dan Mina Nugroho untuk ikan nila.
Pengembangan Agribisnis Perikanan
Pada usaha budidaya ikan gurami yang ada di Mina Sejahtera belum ada
pengem-bangan usaha secara spesifik, namun masing–masing anggota/pemilik usaha
sudah mulai mengembangkan usaha perikanannya dengan komoditi lain yaitu
budidaya ikan bawal air tawar yang sekarang ini ikan tersebut meru-pakan
komoditi baru yang diharapkan dapat membantu dalam peningkatan pendapatan.
Budidaya ikan nila yang ada di kelom-pok tani Mina Nugroho merupakan salah
satu usaha pengembangan, yang sebelumnya komoditi utamanya adalah ikan lele.
Dan sekarang ini komoditi lain yang sedang dibudidayakan baik pembenihan maupun
pembesaran adalah ikan gurami, ikan mas, ikan bawal air tawar, dan ikan patin.
Budidaya ikan nila juga dilakukan di sungai dengan metode keramba. Selain itu
ada usaha pema-saran/jual-beli ikan segar seperti ikan ban-deng, wader, gabus
dan udang yang dilakukan di kios pemasaran yang ada di samping koperasi Mina
Nugroho.
Koperasi perikanan merupakan strategi yang efektif dalam rangka manajemen
produksi dan pemasaran, terutama meningkat-kan kesejahteraan petani ikan dengan
terdis-tribusinya hasil produksi oleh setiap pelaku agribisnis, sehingga
kemitraan yang adil, saling menunjang dan saling menguntungkan antara petani
ikan kecil dengan pengusaha ikan yang sudah besar benar–benar terwujud. Namun
pengembangan usaha koperasi perikanan sangat tergantung oleh peran serta
anggota koperasi perikanan serta pemerintah dengan sistem agribisnis terpadu.
Agribisnis terpadu yang dimaksud adalah usaha gabu-ngan yang terdiri dari
penyediaan sarana produksi, proses budidaya, pemberian kredit, simpan-pinjam,
pengelolaan dana sosial, serta usaha pemasaran dari hasil produksi yang berupa
benih dan ikan ukuran konsumsi serta ikan yang dalam bentuk olahan (fillet,
bakso, nugget, tepung ikan dan sebagainya).
Peran koperasi perikanan (KUD Mina) adalah untuk menggabungkan, mendukung
dan memperlancar sistem produksi, pengo-lahan dan pemasaran hasil produksi.
Selan-jutnya untuk pengembangan produk dan manajemen yang lebih efektif,
koperasi per-ikanan dengan peran serta pemerintah dalam hal ini adalah dinas
perikanan melakukan pelatihan dan penyuluhan kepada pelaku agri-bisnis terutama
petani ikan sebagai produsen, baik mengenai teknologi budidaya, kewirausahan
maupun manajemen pengelolaan usaha yang lebih baik.
AGRIBISNIS IKAN BERBASIS NILA
Ikan nila dikenal dengan TILAPIA, merupakan ikan darat yang hidup di
perairan tropis. Air bersih, mengalir dan hangat merupakan habitan yang disukai
ikan nila. Ikan nila disukai dan dikonsumsi oleh banyak orang karena rasa
dagingnya gurih dan memiliki protein yang tinggi. Sayangnya banyak orang kurang
menikmati ikannila karena para pembudidaya buru-buru menjual ikannila yang
terkadang masih belum layak dikonsumsi karena terlalu kecil, sehingga banyak
orang kurang begitu terkesan dengan ikannila yang mereka makan. Kata mereka
ikan nila tulangnya lebih banyak dari pada dagingnya. Ini benar karena mereka
memakan ikan nila yang masih terlalu kecil sehingga promosi tentang nila kurang
baik. Sebenarnya ikan nila dapat besar sampai 1 kg perekor. Namun jarang orang
memelihara ikan nila sampai seberat itu. 200 gram perekor sudah pas untuk
dikonsumsi.
Ikan nila hanya dapat berkembang pada suhu air yang hangat dan tidak dapat
hidup pada air yang dingin berbeda dengan ikan mas dapat hidup dalam air es
sekalipun. Ikan nila dikenal dengan ikan tropis karena memang hanya ada di
daerah tropis seperti Indonesia, dengan suhu di antara 23-32 derajat Celsius
Ikan nila bertumbuh lebih cepat dari pada ikan mas atau ikan lainnya. Ikan
mas tidak bisa dikonsumsi dalam umur 4 bulan dari larva. Tapi ikan nila jika
pemeliharaan intensive sudah dapat mencapai berat 200 gram perekor. Sedangkan
ikan mas tidak dapat mencapai berat itu dengan cara pemeliharaan yang sama.
selain itu reproduksi ikan nila lebih mudah dibandingkan dengan ikan mas. Ikan
nila dapat bereproduksi setiap bulan sekali dengan cara alami tanpa usaha yang
berarti oleh pembudaya. Berbeda dengan ikan mas jarang bereproduksi secara
alami dan harus melalui proses yang lebih panjang dan rumit untuk mendapatkan
anak-anak ikan
Ikan nila akan berkembang dengan sendirinya dan akan terus menjadi banyak
sampai para pembudidaya kewalahan memelihara ikan ini karena anak ikan terlalu
banyak. Ini memberi keuntungan dalam mendapatkan bibit namun dapat menyebabkan
kerugian pada pembesaran jika tidak dikelola secara baik.
Keunggulan lainnya dari ikan nila adalah tidak memiliki tulang-tulang halus
pada dagingnya tidak seperti ikan mas memiliki tulang-tulang halus dan dapat
merusak suasana makan jika tidak hati-hati makan masakan ikan mas. Anak kecil
tidak perlu kuatir mengkonsumsi ikan nila karena tidak adanya tulang-tulang
halus dalam daging ikan nila. Hal inilah yang akan membuat ikan nila akan
semakin disukai banyak orang.
Keuntungan dan Kerugian Dari Metode Jaring Apung
(Hapa)
Jaring apung atau net (semacam kelambu nyamuk) biasa digunakan didalam
pembesaran ikan didanau atau waduk dan rawa. Jaring yang terbuat dari nylon ini
cukup kuat dan tidak mudah sobek. Pembesaran nila di jaring apung umumnya
mengunakan jaring berukuran 3*3*1 M3 hingga 9*9*2 M3. Pembuatan jaring apung
adalah dengan mengikatkan jaring pada empat sudut tiang bamboo atau kayu.
Dengan mengatur kedalam jaring sampai 0.5-1.5 meter dan sebagian jaring harus
berada diatas permukaan air setinggi 30 Cm. gunakan pemberat pada paling bawah
jaring yang terendam pada empat sudut.
Keuntungan Pemeliharaan Nila Metode Jaring Apung;
- Produksi ikan lebih tinggi dalam setiap meter persegi
- Anak ikan atau bibit ikan lebih seragam.
- Pembibitan ikan lebih mudah ditanggani baik induknya pada saat perkawinan, penetasan dan pemisahan bibit ikan.
- Mudah dalam penangkapan saat akan panen.
- Pembesaran ikan berjenjang dan teratur dalam waktu panen.
Kerugian Metode Jaring Apung;
- pengelolaan lebih rumit dan pengawasan yang lebih sering dilakukan.
- Pemberian pakan yang harus teratur untuk setiap jaring yang berbeda jenis dan ukuran ikan.
- Jaring bisa rusak bila cuaca buruk datang
- Pemeliharaan lewat jaring mudah di ambil oleh pencuri.
- Biaya pembuatan sistim jaring lebih mahal dari cara lain.
Tentu dengan mengenal untung dan rugi dalam membudidaya ikan akan lebih
mudah menjalankan usaha. pemeliharaan nila cara terbuka dan cara apung menjadi
pilihan yang kedua-duanya memberi keuntungan, membutuhkan ketelatenan dalam
pengusahakan stok bibit nila dan pakan ikan
nila menjadi
prioritas utama dalam usaha nila . Dalam mengatasi hal lain yang akan
mungkin muncul.
Perhitungan Keuntungan Usaha Pembenihan Nila
Analisis usaha pembenihan Nila yang digunakan dalam usaha pembenihan
sebagai berikut:
- Modal sendiri
- Luas kolam 200 M² merupakan lahan sewa. Pertahun Rp.1.200.000
- Jumlah induk 40 pasang
- Pembenihan dilakukan selama dua bulan beturut-turut mulai dari penetasan benih sampai benih berukuran dua jari. (Tidak membahas proses perkawinan induk jantan dan betina
- Diperkirakan satu induk betina dapat menelorkan 1500 sampai 2500 ekor. Contoh perhitungan diambil dari jumlah minimum pembiakan satu induk nila 1500 ekor anak ikan.
- Pakan buatan sendiri; tepung ikan, jagung, kedelai, bungkil. Semua dalam bentuk tepung yang sudah dihaluskan.
- Jumlah tenaga kerja satu orang. Gaji harian, perbulan Rp.750.000
- Perhitungan usaha pembenihan ini adalah perhitungan kasar karena bisa mendapatkan keuntungan yang lebih atau bisa juga lebih rendah dari perkiraan yang direncanakan. Bergantung dari keuletan dan keseriusan anda dalam mengelola usaha pembenihan ini.
Modal yang dibutuhkan dalam usaha pembenihan nila tidak begitu besar
dibanding dengan usaha nila lainnya. Jadi, merupakan suatu peluang usaha jika
diusahakan. Modal yang diperlukan adalah sarana pembenihan dan biaya
operasional.
1) Modal sarana
pembenihan
- Sewa
kolam 1/12X1200.000
|
Rp.200.000
|
- Alat
perikanan seperti jaring, ember dll.
|
Rp.500.000
|
- Induk
Nila 40 pasang @ekor20.000
|
Rp.800.000
|
Jumlah:
|
Rp.1.500.000
|
2) Modal biaya
operational
- Pakan
berupa pellet yang dihancurkan sebanyak 500 kg. Rp.2000/kg.
|
Rp.1.000.000
|
- Satu
pekerja selama 2 bulan. perbulan Rp.750.000
|
Rp.1.500.000
|
- Alat
perikanan seperti jaring, ember dll.
|
Rp.500.000
|
Jumlah:
|
Rp.3.000.000
|
3) Perhitungan
pendapatan harga jual benih;
= Jumlah induk betina x produksi x Harga jual benih
= 40x1500x200
= 60.000 x 200
= Rp.12.000.000
4) Perhitungan
pendapatan harga jual benih dikurangi pengeluaran;
= Pendapatan – Total pengeluaran
= Rp.12.000.000 – Rp.4.500.000
= Rp. 7.500.000
5) Break Event Point
(BEP). Kembali modal dalam satuan harga perekor sebagai berikut:
= Total Modal dibagi Total Produksi
=4.500.000 / 40×1500
= 4.500.000 / 60.000
= Rp.75 / ekor (Kembali modal pada harga benih Rp. 75 / ekor dari Rp.200
/ekor)
6) BEP. Kembali modal
dalam satuan produksi benih
= Total Modal dibagi Harga Jual Benih @ekor Rp.200
= 4.500.000 / 200
= 22.500 (Kembali modal pada 22.500 ekor benih dari 60.000)
7) Revenue Cost Ratio
(R/C ratio) Perbandingan pendapatan dan pengeluaran.
=Pendapatan dibagi Pengeluaran
= 12.000.000 / 4.500.000
= 2.6
Nilai R/C ratio sebesar 2.6 menunjukan usaha pembenihan sangat
menguntungkan jika dilakukan. Dari setiap Rp.1 modal yang dikeluarkan,
menghasilkan pendapatan sebesar Rp 2.6
Analisa Keuntungan Usaha Pembesaran Ikan Nila
Pembesaran nila mulai dari benih berumur dua bulan (ukuran jempol) sampai
nila berukuran 4-5 kg/ekor selama 4 bulan. perhitungan yang digunakan dalam
usaha pembesaran nila sebagai berikut:
- Luas kolam 1000 m persegi merupakan lahan sewa
- Benih yang akan dibesarkan sebanyak 60.000 ekor
- Jumlah tenaga kerja dua orang. Rp 750.000/bln/org
- Pembesaran ini selama empat bulan berukuran 200-300 g/ekor
- Total produksi nila konsumsi yang dipanen kurang lebih 10 ton.
1) Modal Sarana
Pembesaran
- Kolam
1000 meter persegi selama empat bulan
|
Rp.
1.200.000
|
- Benih
nila 60.000 ekor
|
Rp.
9.000.000
|
- Alat
perikanan
|
Rp.
500.000
|
Total
|
Rp.
10.700.000
|
2) Biaya
Operational
- Pakan
buatan sendiri
|
Rp.
42.000.000
|
- Tenaga
kerja dua orang
|
Rp.
6.000.000
|
-
Obat-obatan dan keperluan lain
|
Rp.10.000.000
|
Total
|
Rp.
58.000.000
|
Total Pengeluaran=Modal Sarana Pembesaran + Biaya Operational
= Rp. 10.700.000 + Rp. 58.000.000
= Rp. 68.700.000
3) Pendapatan Sama
Dengan Total Produksi Ikan Dikalikan Harga Jual Perkiloran
Pendapatan = Total Produksi x Harga Jual
= 10.000 kg x Rp 15.000/kg
= Rp.150.000.000
= 10.000 kg x Rp 15.000/kg
= Rp.150.000.000
4) Perhitungan
Keuntungan Adalah Pendapatan Dikurangi Pengeluaran
Net Profit = Pendapatan – Total pengeluaran
= Rp.150.000.000 – Rp. 68.700.000
= Rp. 81.300.000
= Rp.150.000.000 – Rp. 68.700.000
= Rp. 81.300.000
5) Break Event Point
(BEP). Kembali modal dalam satuan harga perekor sebagai berikut:
BEP. Dalam satuan harga = Total Modal dibagi Total Produksi dalam kg
=68.700.000/ 10.000
= 6870
= Rp.6870 / kg (Kembali modal pada harga nila Rp. 6870 / kg dari Rp.15.000 /kg)
=68.700.000/ 10.000
= 6870
= Rp.6870 / kg (Kembali modal pada harga nila Rp. 6870 / kg dari Rp.15.000 /kg)
6) BEP. Kembali modal
dalam satuan produksi
= Total Modal dibagi Harga Jual nila /kg Rp.15.000
= 68.700.000 / 15.000
= 4580 (Kembali modal pada 4580 kg nila dari 10.000kg)
= 68.700.000 / 15.000
= 4580 (Kembali modal pada 4580 kg nila dari 10.000kg)
7) Revenue Cost Ratio
(R/C ratio) Perbandingan pendapatan dan pengeluaran.
=Pendapatan dibagi Pengeluaran
= 150.000.000 / 68.700.000
= 2.1
= 150.000.000 / 68.700.000
= 2.1
Nilai R/C ratio sebesar 2.1 menunjukan usaha pembesaran nila sangat
menguntungkan jika dilakukan. Dari setiap Rp.1 modal yang dikeluarkan,
menghasilkan pendapatan sebesar Rp 2.1
Perkiraan pendapatan ini adalah perkiraan kasar, bisa lebih rendah atau
lebih tinggi tergantung dari pengelolaan dan keuletan pengusaha. perhitungan
ini sebagai gambaran bidang usaha pembesaran saja tapi bisa juga untuk usaha
lain sebagai contoh dalam menghitung rencana usaha.
PENUTUP
Kesimpulan
Setiap usaha ini dapat memberikan keuntungan kepada penanam modal atau
investor. Pengusaha dapat memilih salah satu pada bidang usaha yang cocok dan
sesuai dengan modal yang dimilikinya. Minat berusaha sangat mempengaruhi usaha
budidaya nila. Jika lebih tertarik pada distribusi yang lebih menguntungkan dan
menyukai penjualan langsung sebaiknya jangan pula mengusahakan pembenihan atau
pembesaran ikan. Atau jika berminat dan modal yang cukup, memilih usaha
pembenihan dan pembesaran ikan juga sangat menguntungkan. Tipe usaha yang mana
yang anda sukai tidak ada batasan sampai dimana pilihan yang anda inginkan.
http://agribisnispeternakan.wordpress.com/2013/05/10/analisis-sistem-agribisnis-budidaya-ikan-nila/