KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan judul “SISTEM REPRODUKSI VERTEBRATA”. Makalah ini disusun dalam
rangka memenuhi tugas kelompok.
Dalam
menyusun makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan serta bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih
kepada Bapak Yakobus Bustami
yang telah membimbing kami sehingga kami dapat menyelasaikan tugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
sempurnanya makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kami khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Daftar isi
Kata pengantar ........................................................................................................ i
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA ............................................................................ 1
1.
alat dan proses reproduksi pada manusia ............................................................... 1
a. Alat Reproduksi
Pria ............................................................................................ 1
b. Proses
Pembentukan Sperma ............................................................................... 1
2. Alat Reproduksi Manusia dan Proses Pembentukan Ovum
.................................... 2
a. Alat Reproduksi
Wanita ...................................................................................... 2
b. Pembentukan Ovum
............................................................................................ 2
c. Kehamilan
............................................................................................................ 3
d. Proses
Persalinan dan Kelahiran ......................................................................... 4
e. Kontrasepsi
.......................................................................................................... 4
f. Kesehatan
Reproduksi .......................................................................................... 5
SISTEM REPRODUKSI VERTEBRATA .................................................................. 7
Reproduksi Ikan (Pisces) ......................................................................................... 8
Reproduksi Amfibi
.................................................................................................. 8
Reproduksi Reptil
.................................................................................................... 9
Reproduksi Aves
..................................................................................................... 10
Reproduksi Mamalia
............................................................................................... 10
Reproduksi pada Vertebrata
.................................................................................... 11
Reperoduksi Seksual/Generatif
................................................................................ 11
Sistem Reproduksi Manusia
A. Alat
dan Proses Reproduksi pada Manusia
1. Alat
Reproduksi Pria dan Proses Pembentukan Sperma
a. Alat
Reproduksi Pria
Alat reproduksi pria dibedakan menjadi dua, yaitu alat kelamin bagian
luar dan alat kelamin bagian dalam. Alat kelamin bagian luar terdiri
atas penis dan skrotum. Di dalam skrotum terdapat testis yang
merupakan alat kelamin bagian dalamdan tidak tampak dari luar.
Penis berfungsi sebagai alat koitus ( persetubuhan ). Pada alat ini
tedapat saluran ejakulasi yang berperan menyemprotkan semen hingga msuk dalam
uretra dan disalurkan keluar. Saluran uretra juga berfungsi menyalurkan urine dan dikeluarkan melalui
lubang kecil diujung penis.
Skrotum merupakan kulit luar pembungkus testis. Skrotum berfungsi menjaga
temperatur testis saat pembentukan sperma. Didalam testis terdapat saluran
halus yang merupakan tempat pembentukan sperma disebut tubulus seminiferus.
Dinding tubulus seminiferus tersusun dari jaringan epitelium dan jaringan ikat.
Di dalam jaringan epitelium terdapat sel induk spermatozoa (spermatogen)
dan sel sertoli. sel sertoli berfungsi memberi nutrisi pada sperma.
Seluruh tubulus seminiferus menyatu membentuk vasa efferensia. Dari vasa
afferensia muncul tubulus yang memanjang hingga 6 m disebut epididimis. Epididimis
merupakan tempat penyimpanan sperma selama kurang lebih 18 jam. Dari
epididimis, sperma menuju vasikula seminalis melalui vas defferens.
Salah satu ujung vas deferen berakhir pada kelenjar prostat. Saluran ini
bersatu dibelakang kandung kemih membentuk duktus ejakulatorius pendek
dan barakhir di uretra. uretra merupakan saluran akhir dari saluran
reproduksi dan terdapat dalam penis.
b. Proses
Pembentukan Sperma
pembentukan sperma berlangsung di dalam testis. Proses pembentukan atau
pemasakan sperma dosebut Spermatogenesis. Spermatognesis berawal dari sel
spermatogonia yang tedapat pada dinding tubulus seminiferus. Setiap
spermatogonia yang mengandung 23 pasang kromosom., mengalami pembelahan mitosis
menghasilkan spermatosit primer. Spermatosit primer ini kemudian
mengalami pembelahan miosis pertama menghasilkan 2 spermatosit sekunder yang haploid. Kemudia tiap spermatosit
sekunder membelah lagi secara mieosis (miosis kedua) menghasilkan 2 spermartid
yang juga haploid. Spermatid kemudian berdiferensasi menjadi sperma yang
telah masak.
Sperma
yang matang ini mempunyai tiga bagian, yaitu :
1).
Bagiana kepala mengandung inti sel ( nukleus ) yang haploid dan bagian ujungnya
mengandung akrosom yang berisi enzim hailuronidase dan proteinase yang
berperan membantu menembus lapisan yang melindungi sel telur.
2). Bagian
tengah mengandung mitokondria yang berperan dalam pembentukan energi yang
digunakan untuk pergerakan ekor sperma.
3). Bagian ekor sebagai alat gerak sperma agar
dapat mencapai ovum.
Produksi
sperma dipengaruhi hormon follicle
stimulating hormon (FSH) dan Luteinizing
Hormon (LH). Produksi sperma bersamaan dengan
produksi hormon testosteron. Hormon inilah yang mengendalikan produksi FSH dan
LH.
2. Alat Reproduksi Wanita dan Prose
Pembentukan Ovum
a. Alat
reproduksi Wanita
Organ luar
alat kelamin terdiri atas :
-
Labia mayor (bibir luar)
-
Labia mayor
-
Klitoris
-
Mons venesis
-
Himen (selaput dara)
-
Orificium urethae
Organ
dalam kelamin terdiri atas :
-
Ovarium (indung telur)
-
Oviduk (tuba fallopi)
-
Rahim (uterus)
-
Vagina
Ovariom berjumlah sepasang yang terletak di rongga perut kanan dan
kiri. Di dalam ovarium terdapat
folikel-folikel. Folikel ini berfungsi menyediakan nutrisi dan melindungi
perkembangan sel telur.
Oviduk merupakan saluran yang menghubungkan ovarium dengan rahim
(uterus). Uterus merupakan ruangan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin. Uterus bagian bawah yang menyempit disebut servik
uteri, sedangkan bagian tengah yang
berukuran lebar disebut corpus uteri (badan rahim).
Uterus tersusun atas tiga lapisan, yaitu perimetrium, miometrium,
dan endometrium. Vagina merupakan sebuah tabung berlapisan otot yang
membujur kearah belakang dan atas.
b. Proses Pembentukan Ovum
proses pembentukan ovum disebut oogenesis. Saat wanita mengalami
pubertas, hipofisis akan menghasilkan follicle
stimulating hormon (FSH) dan oosit primer melanjutkan proses miosis I.
Pembelahan moisis ini menghasilkan dua selyang ukurannya tidak sama, sel yang
berukuran besar disebut oosit sekunder dan yang kecil disebut badan
polar pertama. Oosit sekunder dikelilingi oleh folikel. Di bawah pengaruh
FSH folikel-folikel ini membelah berkali-kali dan membentuk folikel de graaf (folikel yang sudah masak) yang
diantaranya mempunyai rongga. Selanjutnya, sel-sel folikel memproduksi
esterogen yang merangsang hipofisis untuk menyekresikan luteinizing hormon (LH). LH berfungsi memacu terjadinya ovulasi. LH
membuat sel-sel folikel berkembang menjadi korpus luteum. Korpus luteum
memproduksi hormon esterogen dan progesteron. Hormon progesteron akan
menghambat LH yang memungkinkan
bertahannya korpus luteum. Jadi, pada saat ovulasi yang dilepaskan bukan ovum
tetapi oosit sekunder pada tahap metafase II.
c.
Kehamilan
kehamilan adalah proses brkembangnya embrio di dalam uterus sejak
terjadinya fertilisasi hingga dilahirkan.
1. proses
perkembangan embrio didalam rahim
Proses perkembangan embrio didalam adalah sebagai berikut, telur yang
telah dibuahi oleh sperma membentuk zigot, kemudian zigot digerakkan oleh
silivia oviduk menuju ke uterus. Sel telur yang sudah dibuahi tadi akan
mengalami pembelahan menjadi dua sel , empat sel, delapan sel, enam belas sel,
dan akhirnya akan menjadi satu kelompok sel baru berbentuk bundar seperti buah
murbai yang di sebut stadium morula. Morula kemudian membentuk bola
berongga, bentuk ini disebut blastosit.
Blastosit
berdiferensasi menjadi 3 bagian, yaitu:
-
Sel telur disebut tropoblas
-
Sel bagian dalam disebut embrioblas
-
Rongga berisi cairan disebut blastosoel
2.
Pembentukan Membran Embrio
Membran
ini berada diluar embrio dan berfungsi melindungi dan memberi makan embrio,
membran-membran tersebut adalah :
-
Kantong kuning telur
Kantong
ini adalah membran yang dibatasi endoderma. Pada manusia, kantong ini berfungsi
menyediakan tempat mula-mula bagi pembentukan darah.
-
Amnion
Amnion merupakan membran pelindung yang kebal. Cairan amnion berfungsi
melindungi embrio dari gesekan dan membantu regulasi suhu tubuh embrio.
-
Korion
Korion
merupakan derivat dari ektoderma dan mesoderma tropoblas.
-
Alantois
Alantois
berupa membran vaskular kecil yang merupakan tempat mula-mula pembentukan
darah. Fungsi alantois adalah untuk respirasi, saluran makan, dan ekresi.
3.
Pembentukan Plasenta (ari-ari atau tembuni)
Pada bulan
ke-3, terjadi pembentukan plasenta. Plasenta berbentuk pipih dan berkembang
dari korion dan sebagian endometrium. Fungsi plasenta dalah:
a.
memungkinkan oksigen dan makanan dari darah ibu berdifusi ke arah janin.
b.
memungkinkan karbondioksida dan sisa metabolisme janin berdifusi kearah janin.
c.
melindungi mikroorganisme masuk ketubuh janin.
d.
menyuplai makanan seperti karbohidrat, protein, kalsium, ketubuh janin.
e.
menghasilkan beberapa hormon yang di butuhkan untuk memelihara kehamilan.
4. Tali
Pusar
Selama pertumbuhan embrio, pada korion tumbuh strukrturseperti jari-jari
yang disebut vili korion. Vili korion tumbuh terus hingga terendam pada ruang
darah ibu yang di sebut ruang intervili. Fungsi vili korion adalah tempat
pertukaran oksigen dan makanan dari darah ibu ke bayi. Dari pembuluh darah pada
vili, makanan akan di sirkulasikan ke vena umbikulus (pusar).
d. proses
persalinan dan kelahiran.
Proses
persalinan tidak dapat terlepas dari pengaturan hormon. Adaoun jenis hormon
yang berperan pada proses persalinana, sengai berikut:
- Hormon relaksin, mempengaruhi
fleksibilitas simfisis pubis.
- Hormon esterigen, berperan
mengatasi pengaruh hormon progesteron yang menghambat kontraksi dinding rahim.
- Hormon prostaglandin, dihasilkan
semua sel dalam jumlah sedikit untuk mengatasi pengaruh progesteron.
- Hormon oksitosin, mempengaruhi
kontraksi dinding uterus.
pada saat
melahirkan hormon yang diproduksi adalah progesteron dan esterogen.
e.
Kontrasepsi
kontrasepsi
adalah teknik reproduksi yang berperan menghambat terjadinya proses pembuahan
(fertilisasi) sehingga tidak terjadi kehamilan.
Secara umum berdasarkan sifat kerjanya kontrasepsi di bedakan menjadi dua
macam, yaitu :
1.
kontrasepsi permanen
Kontrasepsi jenis ini dilakukan dengan cara operasi, baik pada wanita
(tubektomi) maupun pria (vasektomi).
Vasektomi dilakukan dengan cara mengikat dan memotong saluran vas deferens. Vasektomi menyebabkan
sperma tidak sampai ke uretra sehingga sperma tidak dapat dikeluarkan.
Tubektomi dilakukan dengan cara mengikat dan memotong oviduk. Cara ini
membuat ovum yang sudah diovulasikan tidak dapat melewati saluran oviduk
sehingga ovum tidak dapat bertemu dengan sperma.
2.
kontrasepsi Temporer
Kontrasepsi temporer dikenal juga sebagai kontrasepsi tidak tetap karena
kemampuan hamil dapat dikembalikan. Kontrasepsi jenis ini dapat dilakukan
dengan tanpa alat bantu dan dengan alata bantu. Kontrasepsi tanpa alat bantu
dilakuklan dengan menghindari hubungan seksual pada saat wanita mengalami masa
subur. Kontrasepsi menggunakan alat bantu bnyak ragamnya diantaranya, pil dan
suntik, IUD/spiral, diafragma dan lain sebagainya.
f.
Kesehatan Reproduksi
PMS
merupakan suatu infeksi atau penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual.
PMS juga diartikan Berikut beberapa jenis PMS:
-
Gonorhoe (kencing nanah)
Penyakit
ini disebabkan oleh bakteri Neisseria
Gonorheae. Bakteri tersebut dapat menyerang pria maupun wanita.
-
Klamidia
Penyakit
ini disebabkan oleh Chlamydia trachomatis
dan dapat menjangkiti pria maupun wanita.
-
Infeksi trikomonas
Infeksi
ini disebabkan oleh Protozoa Trichomonas
vaginalis. Banyak terjadi diseluruh dunia dan terutama di diagnosis pada
wanita berusia 16-35 tahun.
-
Sifilis (Raja singa)
Penyakit
ini disebabkan oleh Treponema pallidum.
-
Herpes Genitalis
Penyakit
ini disebabkan oleh virus Herpes simplex.
-
Kutil kelamin
Penyakit
ini disebabkan virus Human Papiloma
Virus. Kutil-kutil ini tumbuh di daerah kemaluan, tetapi dapat juga tumbuh
disekitar dubur.
-
Acquired immune deficiency syndrom (AIDS)
AIDS merupakan sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena menurunnya
kekebalan tubuh. AIDS di sebabkan virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus). HIV merupakan suatu virus yang menyerang sel darah
putih manusia dan menyebabkan menurunnya kekebalan daya tahan tubuh, sehingga
mudah diserang penyakit/infeksi.
Virus HIV ini dapat hidup didalam 4 cairan tubuh manusia yaitu : Cairan
darah, Cairan sperma, Cairan vagina, dan Ais susu ibu.
Sistem Reproduksi Vertebrata
Reproduksi seksual pada vertebrata diawali dengan
perkawinan yang diikuti dengan terjadinya fertilisasi. Fertilisasi tersebut
kemudian menghasilkan zigot yang akan berkembang menjadi embrio.
Fertilisasi pada vertebrata dapat terjadi secara
eksternal atau secara internal.
Fertilisasi eksternal merupakan penyatuan sperma dan ovum
di luar tubuh hewan betina, yakni berlangsung dalam suatu media cair, misalnya
air. Contohnya pada ikan (pisces) dan amfibi (katak).
Fertilisasi internal merupakan penyatuan sperma dan ovum
yang terjadi di dalam tubuh hewan betina. Hal ini dapat terjadi karena adanya
peristiwa kopulasi, yaitu masuknya alat kelamin jantan ke dalam alat kelamin
betina. Fertilisasi internal terjadi pada hewan yang hidup di darat
(terestrial), misalnya hewan dari kelompok reptil, aves dan
Mamalia.
Setelah fertilisasi internal, ada tiga cara perkembangan embrio dan kelahiran keturunannya, yaitu dengan cara ovipar, vivipar dan ovovivipar.
Setelah fertilisasi internal, ada tiga cara perkembangan embrio dan kelahiran keturunannya, yaitu dengan cara ovipar, vivipar dan ovovivipar.
Ovipar (Bertelur)
Ovipar merupakan embrio yang berkembang dalam telur
dan dilindungi oleh cangkang. Embrio mendapat makanan dari cadangan makanan
yang ada di dalam telur. Telur dikeluarkan dari tubuh induk betina lalu dierami
hingga menetas menjadi anak. Ovipar terjadi pada burung dan beberapa jenis
reptil.
Vivipar (Beranak)
Vivipar merupakan embrio yang berkembang dan
mendapatkan makanan dari dalam uterus (rahim) induk betina. Setelah anak siap
untuk dilahirkan, anak akan dikeluarkan dari vagina induk betinanya. Contoh
hewan vivipar adalah kelompok mamalia (hewan yang menyusui), misalnya kelinci
dan kucing.
Ovovivipar (Bertelur dan Beranak)
Ovovivipar merupakan embrio yang berkembang di dalam
telur, tetapi telur tersebut masih tersimpan di dalam tubuh induk betina.
Embrio mendapat makanan dari cadangan makanan yang berada di dalam telur.
Setelah cukup umur, telur akan pecah di dalam tubuh induknya dan anak akan
keluar dari vagina induk betinanya. Contoh hewan ovovivipar adalah kelompok
reptil (kadal) dan ikan hiu.
1.Reproduksi Ikan (pisces)
Ikan merupakan kelompok hewan ovipar, ikan betina dan ikan jantan tidak
memiliki alat kelamin luar. Ikan betina tidak mengeluarkan telur yang
bercangkang, namun mengeluarkan ovum yang tidak akan berkembang lebih lanjut
apabila tidak dibuahi oleh sperma. Ovum tersebut dikeluarkan dari ovarium
melalui oviduk dan dikeluarkan melalui kloaka. Saat akan bertelur, ikan betina
mencari tempat yang rimbun olehtumbuhan air atau diantara bebatuan di dalam
air.
Bersamaan
dengan itu, ikan jantan juga mengeluarkan sperma dar testis yang disalurkan
melalui saluran urogenital (saluran kemih sekaligus saluran sperma) dan keluar
melalui kloaka, sehingga terjadifertilisasi di dalam air (fertilisasi
eksternal). Peristiwa ini terus berlangsung sampai ratusan ovum yang dibuahi
melekat pada tumbuhan air atau pada celah-celah batu.
Telur-telur yang telah dibuahi tampak seperti bulatan-bulatan kecil berwarna putih. Telur-telur ini akan menetas dalam waktu 24 – 40 jam.
Telur-telur yang telah dibuahi tampak seperti bulatan-bulatan kecil berwarna putih. Telur-telur ini akan menetas dalam waktu 24 – 40 jam.
Anak ikan yang baru menetas akan mendapat makanan
pertamanya dari sisa kuning telurnya, yang tampak seperti gumpalan di dalam
perutnya yang masih jernih. Dari sedemikian banyaknya anak ikan, hanya beberapa
saja yang dapat bertahan hidup.
2.Reproduksi Amfibi (Amphibia)
Kelompok amfibi, misalnya katak, merupakan jenis hewan
ovipar. Katak jantan dan katak betina tidak memiliki alat kelamin luar.
Pembuahan katak terjadi di luar tubuh. Pada saat kawin, katak jantan dan katak
betina akan melakukan ampleksus, yaitu katak jantan akan menempel pada
punggung katak betina dan menekan perut katak betina. Kemudian katak betina
akan mengeluarkan ovum ke dalam air. Setiap ovum yang dikeluarkan diselaputi
oleh selaput telur (membran vitelin). Sebelumnya, ovum katak yang telah matang
dan berjumlah sepasang ditampung oleh suatu corong. Perjalanan ovum dilanjutkan
melalui oviduk.
Dekat pangkal oviduk pada katak betina dewasa,
terdapat saluran yang menggembung yang disebut kantung telur (uterus). Oviduk
katak betina terpisah dengan ureter. Oviduk nya berkelok-kelok dan bermuara di
kloaka.
Segera setelah katak betina mengeluarkan ovum, katak
jantan juga akan menyusul mengeluarkan sperma. Sperma dihasilkan oleh testis
yang berjumlah sepasang dan disalurkan ke dalam vas deferens. Vas deferens
katak jantan bersatu dengan ureter. Dari vas deferens sperma lalu bermura di
kloaka. Setelah terjadi fertilisasi eksternal, ovum akan diselimuti cairan
kental sehingga kelompok telurtersebutberbentukgumpalantelur.
Gumpalan telur yang telah dibuahi kemudian berkembang menjadi berudu. Berudu awal yang keluar dari gumpalan telur bernapas dengan insang dan melekat pada tumbuhan air dengan alat hisap.
Gumpalan telur yang telah dibuahi kemudian berkembang menjadi berudu. Berudu awal yang keluar dari gumpalan telur bernapas dengan insang dan melekat pada tumbuhan air dengan alat hisap.
Makanannya berupa fitoplankton sehingga berudu tahap
awal merupakan herbivora. Berudu awal kemudian berkembang dari herbivora
menjadi karnivora atau insektivora (pemakan serangga). Bersamaan dengan itu
mulai terbentuk lubang hidung dan paru-paru, serta celah-celah insang mulai
tertutup. Selanjutnya celah insang digantikan dengan anggota gerak depan.
Setelah 3 bulan sejak terjadi fertilisasi, mulailah
terjadi metamorfosis. Anggota gerak depan menjadi sempurna. Anak katak mulai
berani mucul ke permukaan air, sehingga paru-parunya mulai berfungsi. Pada saat
itu, anak katak bernapas dengan dua organ, yaitu insang dan paru-paru. Kelak
fungsi insang berkurang dan menghilang, sedangkan ekor makin memendek hingga
akhirnya lenyap. Pada saat itulah metamorfosis katak selesai.
3.Reproduksi Reptil (Reptilia)
Kelompok reptil seperti kadal, ular
dan kura-kura merupakan hewan-hewan yang fertilisasinya terjadi di dalam tubuh
(fertilisasi internal). Umumnya reptil bersifat ovipar, namun ada juga reptil
yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan kadal. Telur ular garter atau
kadal akan menetas di dalam tubuh induk betinanya. Namun makanannya diperoleh
dari cadangan makanan yang ada dalam telur. Reptil betina menghasilkan ovum di
dalam ovarium. Ovum kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju kloaka. Reptil
jantan menghasilkan sperma di dalam testis. Sperma bergerak di sepanjang
saluran yang langsung berhubungan dengan testis, yaitu epididimis. Dari
epididimis sperma bergerak menuju vas deferens dan berakhir di hemipenis.
Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang dapat
dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Pada saat kelompok
hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan ke
dalam saluran kelamin betina.
Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan
melalui oviduk dan pada saat melalui oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi
oleh cangkang yang tahan air. Hal ini akan mengatasi persoalan setelah telur
diletakkan dalam lingkungan basah. Pada kebanyakan jenis reptil, telur ditanam
dalam tempat yang hangat dan ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur terdapat
persediaan kuning telur yang berlimpah.
Hewan reptil seperti kadal, iguana laut, beberapa ular
dan kura-kura serta berbagai jenis buaya melewatkan sebagian besar hidupnya di
dalam air. Namun mereka akan kembali ke daratan ketika meletakkan telurnya.
4.Reproduksi Burung (Aves)
Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok buruk tidak memiliki alat kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan dengan cara saling menempelkan kloaka.
Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok buruk tidak memiliki alat kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan dengan cara saling menempelkan kloaka.
Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium
kiri. Ovarium kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut
rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan
oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang bermuara pada kloaka.
Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter dan
bermuara di kloaka.
Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk
pada saat sperma masuk ke dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak
mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang
telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur.
Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya.
Suhu tubuh induk akan membantu pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak
burung menetas dengan memecah kulit telur dengan menggunakan paruhnya. Anak
burung yang baru menetas masih tertutup matanya dan belum dapat mencari makan
sendiri, serta perlu dibesarkan dalam sarang.
5.Reproduksi Mamalia (Mammalia)
Semua jenis mamalia, misalnya sapi, kambing dan marmut
merupakan hewan vivipar (kecuali Platypus). Mamalia jantan dan betina memiliki
alat kelamin luar, sehingga pembuahannya bersifat internal. Sebelum terjadi
pembuahan internal, mamalia jantan mengawini mamalia betina dengan cara
memasukkan alat kelamin jantan (penis) ke dalam liang alat kelamin betina
(vagina).
Ovarium menghasilkan ovum yang kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju uterus. Setelah uterus, terdapat serviks (liang rahim) yang berakhir pada vagina.
Ovarium menghasilkan ovum yang kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju uterus. Setelah uterus, terdapat serviks (liang rahim) yang berakhir pada vagina.
Testis berisi sperma, berjumlah sepasang dan terletak
dalam skrotum. Sperma yang dihasilkan testis disalurkan melalui vas deferens
yang bersatu dengan ureter. Pada pangkal ureter juga bermuara saluran prostat
dari kelenjar prostat. Kelenjar prostat menghasilkan cairan yang merupakan
media tempat hidup sperma.
Sperma yang telah masuk ke dalam serviks akan bergerak
menuju uterus dan oviduk untuk mencari ovum. Ovum yang telah dibuahi sperma
akan membentuk zigot yang selanjutnya akan menempel pada dinding uterus. Zigot
akan berkembang menjadi embrio dan fetus. Selama proses pertumbuhan dan
perkembangan zigot menjadi fetus, zigot membutuhkan banyak zat makanan dan
oksigen yang diperoleh dari uterus induk dengan perantara plasenta (ari-ari)
dan tali pusar.
Reproduksi Pada Hewan Invertebrata
Reproduksi hewan vertrebrata bisa terjadi
secara seksual (melibatkan sel kelamin) maupun aseksual (tidak melibatkan ) reproduksi
aseksual/ vegetatif meliputi :
- Fragmantasi yaitu pemisahan salah satu bagian tubuh yang kemudian dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu baru. Contohnya Planaria sp dan Asterias sp.
- Budding/tunas/gemmulae yaitu pembentukan tonjolan pada salah satu bagian tubuh hewan dan adapat berkembang menjadi individu baru. Contohnya hewan Acropora sp dan Euspongia sp.
- Fisi yaitu pembelahan sel pada sel induk dan hasilnya akan berkembang menjadi individu baru. Dibedakanmenjadi 2 yaitu pembelahan biner, contohnya pada Bakteri dan pembelahan multiple paada Virus.
- Sporulasi yaitu dengandibentuknya spora pada sel indukdan akhirnya spora akan berkembang menjadi individu baru. Contohnya pada Plasmodium sp.
- Parthenogenesis yaitu
terbentuknya individu baru melalui sel telur yang tanpa dibuahi. Contohnya
lebah madu jantan, semut jantan dan belalang.
Paedogenesis yaitu terbentuknya individu baru langsung dari larva/nimpha. Contohnya pada Class Trematoda/cacing isap yaitu Fasciola hepatica dan Clonorchis sinensis.
Reproduksi
seksual/generative
- Konjugasi yaitu persatuan antara dua individu yang belum mengalami spesialisasi sex. Terjadi persatuan inti (kariogami) dan sitoplasma (plasmogami). Contohnya pada Paramaecium sp.
- Fusi yaitu persatuan/peleburan duya macam gamet yang belum dapat dibedakan jenisnya. Dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
- Isogami yaitu persatuan dua macam gamet yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya pada Phyllum Protozoa.
- Anisogami yaitu persatuan dua macam gamet yang berbeda ukuran dan bentuknya sama. Contohnya Chlamydomonas sp.
- Oogami yaitu persatuan dua macam gamet yang memiliki ukuran dan bentuk yang tidak sama. Contohnya pada Hydra sp.
KESIMPULAN :
Reproduksi Pada
Vertebrata
- Class Pisces yaitu dengan ovipar dan secara fertilisasi eksternal, ovovivipar dan vivipar. Organa reproduksinya meliputi testis, vas deferens, lubang urogenitalia untuk jantan dan untuk betina adalah ovarium, oviduk dan lubang urogenitalia.
- Class Amphibia yairu dengan fertilisasi eksternal. Organ reproduksinya meliputi testis, vasa efferentia dan kloakauntuk jantan dan untuk betina yaitu ovarium, oviduk dan kloaka.
- Class Reptilia yaitu dengan fertilisasi internal. Organ reproduksinya meliputi testis, hemipenis, vas deferens, epididimis dan kloaka. Untuk betina yaitu ovarium, oviduk dan kloaka.
- Class Aves yaitu dengan fertilisasi internal. Organ reproduksi bagi yang jantan yaitu testis, vas deferens dan kloaka. Untuk yang betina meliputi ovarium kiri, oviduk, dan kloaka.
- Class Mammalia yaitu dengan fertilisasi internal. Organ reproduksi jantan meliputi penis, vas deferens, testis dan anus. Untuk yang betina meliputi ovarium, oviduk, uterus dan anus. Memiliki sistem menstruasi yang disebut dengan fase estrus serta tipe uterus yang kompleks. termasuk kedalam kelompok ini adalah manusia.yang telah kita kupas tuntas di blog ini
0 komentar:
Posting Komentar