Senin, 26 Mei 2014

makalah tentang jaringan ikat, struktur jaringan ikat dan macam jaringan ikat

Standard

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah memberikan berkat dan rahmat-NYA kepada kami. Sehingga kami mampu menyelesaikan Makalah dengan judul “Jaringan Ikat .
 Dalam penulisan makalah ini kami bayak menerima bantuan bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak.Pada kesempatan ini kami tidak lupa mngucapkan terima kasih yang sedalam- dalamnnya kepada:
1.         Bapak Yakobus Bustami, S.Si, M.Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah Struktur Hewan
2.         Orang tua kami yang telah memberikan bantuan materiil dan spirtual.
            Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi yang sudah tersusun. Namun, hanya lebih pendekatan pada study banding atau membandingkan beberapa materi yang sama dari berbagai referensi.
            Semoga makalah ini bisa menjadi member tambahan pada hal yang terkait dengan Kepentingan Pendidikan Biologi, khususnya Struktur Hewan yang membahas Jaringan Pengikat.
            Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini yang penuh dengan keterbatasan kekurangan. Dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang konstruktif sangat Kami  harapkan dari pembaca guna peningkatan dan perbaikan pada pembuatan Makalah mendatang.

Sintang,23 Maret 2013
                                                             Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................   i
Daftar Isi....................................................................................................... ii
Bab 1 Pendahuluan
A.       Latar Belakang.....................................................................................    iii
B.        Perumusan Masalah.............................................................................    iv
C.        Tujuan penulisan..................................................................................   iv
Bab II Pembahasan
A.       Definisi Jaringan Ikat..........................................................................    1
B.        Struktur Jaringan Ikat........................................................................     2
1.      Matriks............................................................................................     2
2.      Sel - Sel Jaringan Ikat....................................................................     4
C.     Macam – Macam Jaringan Ikat...........................................................     6
1.      Jaringan Pengikat Benar................................................................     7
a.       Jaringan Ikat Longgar..............................................................     7
b.      Jaringan Ikat Rapat..................................................................     9
2.      Jaringan Penunjang........................................................................   12
a.       Tulang Rawan............................................................................   12
b.      Tulang.........................................................................................   14
c.       Sendi............................................................................................   17
d.      Darah..........................................................................................   18
e.       Lemak.........................................................................................   19
Bab III Penutup
A.       Kesimpulan...........................................................................................   20
B.        Kritik dan saran...................................................................................   21

Daftar Pustaka.............................................................................................   22
BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
            Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan mereka mempunyai fungsi yang spesifik. Sebagai contoh, otot-otot jantung yang bercabang menghubungkan sel-jantung yang lainnya. Percabangan tersebut membantu kontraksi sel-sel dalam satu koordinasi (Campbell et al. 1999).
            Ilmu yang mempelajari jaringan disebut histologi. Definisi jaringan itu sendiri yaitu gabungan dari beberapa atau banyak sel yang memiliki fungsi yang sama dalam suatu ikatan. Jaringan didalam tubuh hewan mempunyai sifat yang khusus dalam melakukan fungsinya, seperti peka dan pengendali (jaringan saraf), gerakan (jaringan otot), penunjang dan pengisi tubuh (jaringan ikat), absorbsi dan sekresi (jaringan epitel), bersifat cair (darah) dan lainnya.
            Masing-masing jaringan dasar dibedakan lagi menjadi beberapa tipe khusus sesuai dengan fungsinya. Pada saat perkembangan embrio, lapisan kecambah (germ layers) berdiferensiasi (dengan proses yang disebut histogenesis) menjadi empat macam jaringan utama, yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Sedangkan materi yang akan dibahas dan dikupas disini yaitu mengenai jaringan pada hewan terutama jaringan ikat.


B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Ada berapa macam Jaringan Pengikat ?
2.      Apa fungsi Jaringan Pengikat ?
3.      Apa Struktur Jaringan Pengikat ?


C.    TUJUAN PENULIS
            Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan terutama pada jaringan ikat. Ada pun tujuan sesungguhnya yaitu :
1.      Untuk mengetahui macam-macam jaringan pengikat
2.       Untuk mengetahui fungsi jaringan pengikat
3.      Untuk Mengetahui Struktur Jaringan Pengikat, serta
4.      Untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Struktur Hewan



BAB II
PEMBAHASAN

A.   DEFINISI JARINGAN IKAT
            Jaringan ikat dan penunjang yaitu jaringan yang berada di antara berbagai jaringan lain.
Fungsi jaringan ikat adalah:
1.      Melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain
2.      Menyalurkan berbagai saluran dan rongga
3.      Menyalurkan atau mengangkut bahan dari suatu jaringan atau alat
4.      Mengisi rongga dan celah
5.      Menghasilkan bahan penangkal (imunitas)
6.      Menunjang alat dan tubuh
7.      Pelindung alat lunak
8.      Cadangan air, elektrolit mineral, dan energi (lemak)
            Jaringan ikat berkembang dari mesenkim. Mesenkim berasal dari mesoderm, yaitu lapisan tengah embrio. Jaringan ikat ini sering disebut juga jaringan penyokong dan penyambung. Letak sel-sel jaringan ikat ini tidak berhimpitan rapat, tetapi berpencar-pencar, dan jika berhubungan hanya pada ujung-ujung protoplasmanya.
            Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi mengikat antara bagian tubuh, Jaringan ini yang mengikat berbagai jaringan menjadi organ dan mengikat berbagai organ menjadi system organ.

B.   STRUKTUR JARINGAN IKAT
            Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen interseluler yang disebut matriks. Matriks disekresikan oleh sel-esl jaringan ikat. Dengan demikian jaringan ikat itu terdiri dari : Matriks dan Sel-sel jaringan ikat
1.      Matriks
Matriks tersusun dari serat-serat dan bahan dasar yang meliputi :
a.       Serat
            Berdasarkan bentuk dan reaksi kimianya serat pada matriks dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu serat kolagen, elastis, dan retikuler.

Ø  Serat kolagen
serat kolagen adalah protein fibrosa kuat yang tebal dan tidak bercabang. Serat kolagen paling banyak jumlahnya dan di temukan di hampir semua jaringan ikat semua organ.Serat kolagen berwarna putih dan bentuknya berupa berkas yang beraneka ragam. Sifat serat kolagen adalah mempunyai daya rengang yang sangat tinggi dengan elastisitas yang rendah. Kolagen terdapat pada tendon, tulang dan kulit.(bevelander, 1988)

Ø  Serat elastin
Serat elastin berwarna kuning dan lebih tipis dari pada kolagen. Sifat serat elastin adalah mempunyai elastisitas tinggi. Bentuk serat ini seperti bengunan yang bercabang-cabang dan tebal, tersusun dari protein dan mukopolisakarida. Semakin bertambah usia seseorang. Daya elatisitas serat elastin akan semakin menurun. Serat elastin antara lain terdapat dalam pembuluh darah, ligament dan  tulang rawan laring

Ø  Serat retikuler
Serat retikuler hampir sama dengan seart kolagen, akan tetapi ukurannya lebih kecil. Serat ini berperan penting dalam menghubungkan jaringan ikat dan jaringan lain. Khususnya di membrane antara jaringan epithelium dan jaringan ikat. Serat ini terdapat pada hati, limpa dan kelenjar limfe.



b.      Bahan Dasar
            Bahan amorf ekstraseluler yang bening dan homogen. Di dalamnya terendam sel dan serat yang terdiri dari glikosaminoglikans atau proteoglikans, di dalmnya terdapat asam uronat dan heksosamin. Bahan dasar penyusun matriks adalah asam mukopolisakarida yang mengandung asam hialuronat dan kondroitin sulfat. Bahan dasar ini berbentuk larutan homogen setengah cair.


2.      Sel-Sel Jaringan Ikat
            Sel yang paling utama dalam jaringan pengikat, guna menghasilkan serat dan bahan kandung ekstraseluler ada dua jenis yaitu yang muda, di sebut fibroblast biasa, dan yang matang atau dewasa, di sebut fibrosit.
            Namun selain ke dua sel itu terdapat sel-sel lain penyusun jaringan pengikat, diantaranya adalah:
a.       Sel Makrofag
Fungsi dari sel makrofag atau histiosit ini adalah fagosit yang fungsi utamanya adalah memakan bakteri, sel mati, debris sel, dan benda asing lain di dalam jaringan ikat. Makrofag berbentuk tidak teratur dan khusus terdapat di dekat pembuluh darah, makrofag dapat digerakkan jika terjadi peradangan ditempat lain (jaringan lain).
b.      Sel lemak (Sel Adiposa)
Sel-sel adipose atau sel lemak terdapat sendirian atau berkelompok dalam jaringan penyambung longgar, sel ini terspesialisasi khusus untuk menyimpan lemak. Jika jaringan ikat banyak mengandung sel lemak, maka disebut jaringan adiposa.( Bevalender, 1988)

c.       Sel Plasma
Sel plasma dapat ditemukan dalam jumlah melimpah di bawah membrane epitel yang basah. Sel plasma adalah sel yang memproduksi antibodi untuk antigen (Bevalender, 1988)

d.      Sel Fibroblas
Sel-sel mesenkim mendiferensiasi diri menjadi fibroblast, sel-sel jaringan penyambung yang membentuk matriks, sel ini mempunyai nucleus bulat telur besar dengan kromatin yang menyerupai debu tersebar dan luas.

e.       Sel Tiang (Mast cell)
Sel tiang berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamine.
         Heparin  : antikoagulan yang berperan dalam pembekuan darah.
         Histamin : zat akibat reaksi sel tiang terhadap antigen yang sesuai, berperan dalam meningkatkan permeabilitas darah.
C.   MACAM - MACAM JARINGAN IKAT
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjILgeVHyJ8Hq2hmo1Niuzf7x3x5FeJ8Ljc49_7eEGtNgkgYSGtesgrGTobAxB-suuEaJbn6VJQKWiaZl_o6WIEEyb0E-S68I5mQMYZPvr8errDrEhNnfx8iZNS5Ap4ZjUKfwPB24f4xCV6/s320/jenis-jenis+jringn+ikat.jpg






Jaringan ikat dibagi menjadi  :
a.       Jaringan pengikat benar
1.      Jaringan ikat longgar
2.      Jaringan ikat rapat/padat

b.      Jaringan penunjang
1.      Tulang rawan
2.      Tulang
3.      Sendi
4.      Darah
5.      Lemak


1.     Jaringan Pengikat Benar
a.      Jaringan Ikat Longgar
Disebut juga jaringan areolar, memiliki ciri-ciri :  terdiri dari matriks yang mengandung serat kolagen, mengandung banyak fibroblast dan makrofaga. Retikuler dan elastin, terdiri dari beberapa jenis sel yaitu: Jaringan ikat longgar dibentuk oleh sel-sel mesenkim. Sel-sel ini berasal dari jaringan embrional. Dalam perkembangannya, sel-sel mesenkim akan berubah bentuk seperti gelondong membentuk struktur yang disebut fibrosit. Fibrosit berkembang menjadi serabut elastin dan serabut kolagen. Sel pembentuk jaringan ikat longgar yang lain adalah hidrosit. Serabut-serabut ini merupakan pengisi martiks jaringan. Sel ini berfungsi menghancurkan benda-benda asing. Serabut-serabut ini mengisi matriks jaringan ikat dalam keadaan longgar sehingga jaringan ikat longgar bersifat lentur.
Fungsi jaringan ikat longgar adalah sebagai berikut :
         Memberi bentuk organ-organ dalam, misalnya kelenjar limfa, sumsum tulang, dan hati.
         Menyokong, mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari seluruh jaringan lain, misalnya : Menyelubungi serat-serat otot,  Melekatkan jaringan dibawah kulit, Membentuk membrane yang membatasi jantung dan rongga perut dan Membentuk membrane yang disebut mesenteris yang berfungsi menempatkan organ pada posisi yang tepat
            Jaringan ikat longgar ini terdapat di dermis (bawah kulit), selaput perut, saluran pencernaan, pembungkus pembuluh darah, akson saraf dan kulit, dan dalam kelenjar.



b.      Jaringan Ikat Padat
Jaringan ikat padat ini memiliki ciri-ciri: di dominasi oleh serat kolagen, karena itu bersifat tidak elastis dan tersusun dari sel-sel fibroblast. Jaringan ikat padat hampir mempunyai susunan yang sama dengan susunan jaringan ikat longgar, tetapi matriksnya berisi lebih banyak serabut dengan susunan yang teratur dan kompak. Jaringan ikat padat dicirikan dengan susunan serat-serat yang padat. Jaringan ini hanya memiliki sedikit subtansi dasar dan sedikit sel-sel jaringan ikat. fungsi  Jaringan ikat padat adalah sebagai penghubung antara organ-organ tubuh.
            Jaringan ikat padat yang khusus ialah seperti : tendo, aponeurosis, ligament, fasciae, perikhondrium, periosteumdan epymysium.
         Tendo adalah jaringan pengikat rapat yang menghubungkan otot dengan tulang, di sebut juga urat otot.
         Ligament (ligamentum) ialah jaringan pengikat rapat yang menghubungkan ruas-ruas tulang sesamanya di daerah sendi.
         Omentum adalah suatu selaput jaringan pengikat longgar yang membentuk tirai dari lambung ke usus
          Peritoneum adalah selaput jaringan pengikat longgar yang melapisi rongga perut sejak dinding tubuh sampai ke alat dalam abdomen (lambung, usus, hati, pancreas, ginjal dan sebagainya)
         Mesenteri (mesentrium) adalah selaput jaringan pengikat longgar yang menggantung saluran pencernaan ke dinding tubuh di dorsal dan ventral.
         Fasciae adalah selaput jaringan pengikat rapat yang membungkus dan menyekat-nyekat bagian alat dalam, seperti otot, bawah kulit dan ruas-ruas tulang. (yatim, 1996)
           



            Jaringan ikat padat dibagi menjadi dua jenis yaitu jarinagn ikat padat teratur dan tak teratur.

a.       Jaringan ikat padat tak teratur
Jaringan ikat padat tak teratur mempunyai pola yang tidak teratur. Jaringan ini terdapat pada bagian dermis kulit dan pembungkus tulang.

b.      Jaringan ikat padat teratur
Jaringan ikat padat teratur mempunyai pola yang teratur. Jaringan ini terdapat pada tendon yang merupakan bagian yang menghubungkan jaringan otot dan jaringan tulang, dan ligamen berupa penghubung antar tulang yang berbentuk terpilin, misalnya pada Ligamen (penghubung tulang dengan tulang), dan Tendon (penghubung otot dengan tulang).
            Selain menyusun dua tipe jaringan ikat dasar di atas, jaringan ikat juga menyusun jaringan tulang rawan, jaringan  tulang, Jaringan Lemak , Jaringan Darah dan Jaringan Limfe.
2.     Jaringan Penunjang
a.      Tulang rawan (kartilago)
Tulang rawan (kartilago) yaitu jaringan penunjang yang liat dan lentur.
http://rahmatnani.files.wordpress.com/2012/02/index.jpeg?w=188&h=187Tulang rawan merupakan spesialisasi dari jaringan ikat berserat tebal dengan matriks elastis. Matriks tulang rawan merupakan campuran protein dengan polisakarida yang disebut kondrin. Oleh karena itu, sel tulang rawan disebut kondrosit. Kondrosit dibentuk oleh kondroblas. Kondrosit terletak dalam lakuna yang terdapat dalam perikondrion.
Jaringan tulang rawan memiliki ciri – ciri :
         Tersusun dari bahan dasar yang disebut kondro mukoid  yaitu  bahan dasar yang mengandung protein, dan karbohidrat.
         Tersusun dari sel tulang rawan (Kondrosit) yang berfungsi sebagai    penyusun matriks. Pada anak-anak tulang rawan terbentuk dari sel-sel mesenkim. (jaringan ikat embrional). Pada orang dewasa tulang rawan terbentuk dari selaput tulang rawan (perikondrium).
Adapun fungsi Tulang Rawan yaitu :
         Rangka tubuh awal
         Menunjang jaringan lunak serta alat dalam
         Melincirkan permukaan tulang pada sendi
         Membina pertumbuhan tulang.
Macam – macam jaringan tulang rawan yaitu :
·         Tulang rawan hialin : bening kebiruan seperti kaca, mengandung serat kolagen yg halus.
Tulang Rawan Tulang Rawan : Jenis Tulang Berdasarkan Zat Penyusun

·         Tulang Rawan Elastin Tulang Rawan : Jenis Tulang Berdasarkan Zat PenyusunTulang rawan elastin : kekuningan, mengandung serat kolagen dan serat elastis.



·         Tulang Rawan Fibrosa Tulang Rawan : Jenis Tulang Berdasarkan Zat PenyusunTulang rawan fibrosa (fibrokartilago) : mengandung serat kolagen yg padat dan kasar.




b.      Tulang ( Osteon )
Tulang adalah jaringan yang terkeras dari semua jaringan dalam tubuh, keras karena mengandung garam kapur fosfat.
Fungsi tulang yaitu :
·         Sebagai penyokong tubuh,
·         Sebagai alat gerak, dan
·         Pelindung organ-organ dalam.
            Tulang tersusun dari sel-sel tulang yang disebut osteosit. Osteosit dibentuk  oleh Osteoblast (sel yang berasal dari   fibroblas). Matriks penyusun tulang adalah kolagen dan kalsium fosfat yang memperkeras matriks sehingga tulang lebih keras dari pada tulang rawan.
            Unit dasar tulang disebut Sistem Havers yang terdiri  dari : lamel yaitu Lapisan konsentris matriks yang terdiri dari garam mineral (membuat tulang jadi keras) dan serat kolagen (membuat tulang jadi kuat), Lakuna yakni Ruang kecil di antara lamela dan mengandung sel tulang (osteosit) dan Kanalikuli yaitu  Saluran yang berfungsi menyalurkan makanan dan mengeluarkan zat sisa. Sedangkan Saluran Havers berisi pembuluh darah dan saraf.
Ada 3 macam sel tulang yaitu :
v  osteosit : sel tulang dewasa, berada dalam kapsul yang berada pada lacunae.
v  Osteoblast : sel induk tulang, fungsinya sebagai sintesa bahan organis kandung dan serat kolagen.
v  Osteoklast : sel raksasa, bertonjolan-tonjolan yang disebut ruffle.
fungsinya : resorpsi bahan tulang ketika terjadi proses perombakan atau remodeling tulang, menghasilkan enzim yang menghancurkan serat kolagen di dalam kandung yang sedang di resorpsi.

1.      Bagian Tulang
Bagian tulang terdiri dari tulang panjang seperti pangkal lengan dan paha memiliki bagian :
ü  Batang
Batang membina sebagian besar ruas tulang, disebut juga diaphysis. Batang terdiri dari dua daerah yaitu tulang dan sumsum.

ü  Ujung
Ujung adalah daerah ujung pangkal suatu ruas tulang pada tulang yang sedang tumbuh (masa anak) bagian ujung tulang disebut epiphysis.ujung terdiri dari daerah tulang saja.

2.      Selaput tulang
Selaput Tulang terdiri dari :
·         Periosteum, selaput luar
·         Endosteum, selaput dalam

3.      Sumsum tulang:
Terdapat dalam :
·         Sumsum tulang panjang
·         Rongga tulang berongga
Macam – macam sumsum tulang yaitu :
v  Sumsum merah : merah karena banyak mengandung eritrosit. fungsinya :
ü  Membikin sel darah
ü  Menghancurkan eritrosit, mengambil Fe dan Hb nya dan dicadangkan untuk membuat Hb baru
ü  Membikin limfosit B dan T yang belum berdiferensiasi, lalu diangkut darah kealat limfoid non sumsum tulang.
v  Sumsum kuning
fungsinya :
ü  Cadangan energi, karena banyak sel lemak
ü  Cadangan jaringan pembentuk darah

4.      Macam Tulang
Menurut ada tidaknya rongga Tulang dibedakan menjadi dua yaitu :
·         Tulang padat
·         Tulang Berongga
Menurut pertumbuhannya tulang dibedakan atas :
·         Tulang Primer
·         Tulang Sekunder

c.       Sendi
Ruas tulang dihubungkan sesama oleh sendi, yang dibina atas jaringan pengikat tulang, atau tulang rawan.
Sendi di bagi menjadi :
·         Diarthrosis : sendi yang banyak bergerak
·         Synarthrosis : sendi yang sangat sedikit atau tidak bergerak sama sekali
·         Synostosis : keping tulang dihubungkan sesama oleh jaringan tulang, tidak bergerak, yang terdapat pada tengkorak.
·         Synchondrosis : ruas atau keping tulang dihubungkan sesame oleh tulang rawan hialin, terdapat pada sambungan tulang rusuk dengan tulang dada dan symphysis.
·         Syndesmosis : ruas tulang dihubungkan sesama oleh jaringan pengikat, pergerakan terjadi sedikit, terdapat pada sambungan tibia dan fibula.

d.      https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFkknJ3b2-nIggqG_WNo2WJBrvK4tPnhosgtyhyphenhyphen6xHyKCV_JcFYNUdZzGkIpQli9AGmG9g8TMAktfBhzXHIUuC7drOTQolF7g53geIQnu43F_ZyNfsLOwAfR7s59laZtOUWLHvsGxQ4kJJ/s320/Jaringan+darah.jpgDarah







Darah ialah cairan tubuh yang mengalir dalam pembuluh dan beredar ke seluruh bagian tubuh .
Jaringan darah memiliki Ciri-ciri :
Ø  Tersusun dari sel-sel bebas dan matriks cair (plasma),
Ø  Terdiri dari : Eritrosit (sel darah merah), Leukosit (sel darah putih), Trombosit (keping darah) dan plasma darah,
Jaringan darah berfungsi sebagai pembawa sari-sari makanan, hormon, oksigen, sisa metabolisme dan mencegah infeksi.


e.       Lemak
Terdiri dari sel-sel pengikat  lemak dan serat retikulosa, banyak mengandung pembuluh darah diseliputi dan di bagi-bagi oleh selaput jaringan pengikat rapat. Energi yang berasal dari lemak yang dimobilisasi dari dalam sel lemak, ada yang dipakai untuk membangkitkan panas yang perlu untuk menaikan suhu tubuh yang kedinginan, ada untuk sumber energi bagi pergerakan otot.
 Ada dua macam  sel lemak yaitu :
         Unilokuler
         Multilokuler.


BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN

v  Jaringan ikat dan penunjang yaitu jaringan yang berada di antara berbagai jaringan lain.
v  Fungsi jaringan ikat adalah:
1.      Melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain
2.      Menyalurkan berbagai saluran dan rongga
3.      Menyalurkan atau mengangkut bahan dari suatu jaringan atau alat
4.      Mengisi rongga dan celah
5.      Menghasilkan bahan penangkal (imunitas)
6.      Menunjang alat dan tubuh
7.      Pelindung alat lunak
8.      Cadangan air, elektrolit mineral, dan energy (lemak)

v  Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen interseluler yang disebut matriks. Matriks disekresikan oleh sel-esl jaringan ikat. Dengan demikian jaringan ikat itu terdiri dari : Matriks dan Sel-sel jaringan ikat

v  Macam - Macam Jaringan Ikat

Jaringan ikat dibagi menjadi  :
1.      Jaringan pengikat benar
a.       Jaringan ikat longgar
b.      Jaringan ikat rapat/padat

2.      Jaringan penunjang
a.       Tulang rawan
b.      Tulang
c.       Sendi
d.      Darah
e.       Lemak


B.     KRITIK DAN SARAN







DAFTAR PUSTAKA




0 komentar:

Posting Komentar